tag:blogger.com,1999:blog-23204974422175525012023-11-16T05:46:39.336-08:00pasutri swingerpengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.comBlogger92125truetag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-13301370205449624872019-11-28T11:44:00.000-08:002019-11-29T20:09:17.729-08:00Reader's told me 69. i just follow<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
Wk Plat AD<br />
<br />
Setelah beberapakali mendiskusikan tentang fantasy sex.<br />
tentu itu bukan sesuatu yang mudah. pakai acara didiamkan dan nangis nangis segala.<br />
<br />
akhirnya fantasy terwujud justru bukan dari aku sebagai suami, tetepai dari dia sendiri.<br />
<br />
semuanya dimulai ketika iseng iseng aku bertanya soal : siapa sebenarnya yang sukai dulu sebelum bertemu aku.<br />
<br />
awal malu malu, dan setelah aku yang cerita, dan dia yakin suasananya nyaman. dia bercerita.<br />
<br />
bahwa duluu, waktu ia masih bekerja di sebuah stasiun radio, dan radionya kolep. Dia berkenalan dengan investor. Laki laki yang usianya jauh lebih tua.<br />
ketika itu istriku berumur 23 an, dan investor itu usianya sudah 40 an.<br />
<br />
kini istriku sudah 32 an, jadi mungkin sekarang investor itu berumur 50 tahun.<br />
<br />
istriku menyukai laki laki itu, dan singkat cerita gayung bersambut.<br />
Meski sebenarnya laki laki itu sudah beristri.<br />
<br />
Hubungan mereka menjadi dekat, dan istriku mau ketika diajak chek in.<br />
<br />
Ketika di kamar itulah, istriku terbuka bahwa ia masih perawan.<br />
<br />
Dan hebatnya, dan itu membuat istriku kagum, laki laki itu tak mengambil kesempatan.<br />
<br />
Mereka hanya kissing dlsb, telanjang iya. tapi tidak sampai ML.<br />
<br />
<br />
>><br />
Sampai disitu , aku terperangah mendengar cerita itu. mengingat aku mengenal istriku tidak lama, sebelum akhirnya menikah,.<br />
Sama sekali tidak mengira bahwa istriku punya pengalaman sampai menginap di hotel dan berkali kali pula. :-D<br />
<br />
" APa kamu masih ingin menemuinya? " tanyaku<br />
<br />
" iya..kadanga da pikiran begitu, ia baik." kata istriku sambil matanya menerawang.<br />
<br />
"Jika kuijinkan, kamu mau menemuinya?"<br />
<br />
Istriku menatap aku tidak percaya...<br />
<br />
"ya..kuijinkan, bahkan bila kamu ingin tidur dengannya sekalipun., aku ijinkan" kataku.<br />
<br />
" kenapa?" tanya istriku<br />
<br />
" ia telah menjaga dirimu, hingga aku mendapatkan kamu dalam keadaan masih perawan, apa itu tidak hebat? wujud terimakasihku padanya" jawabku santai<br />
<br />
" serius?" tanya istriku.,<br />
<br />
" serius, dengan satu syarat " kataku<br />
<br />
"apa?"<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
" kenalkan aku pada bapak itu, dan apa yang kalian lakukan didokumentasikan, hanya untuk kenangan saja"<br />
<br />
Istriku mengangguk<br />
<br />
>><br />
Terjadilah kemudian kontak antara mereka , dan ya istriku kemudian membuat janji.<br />
Yang intinya, dulu mereka belum ml. dan sekarang ingin bertemu untuk ml. sekali saja..<br />
Sesuatu yang dulu tak pernah dilakukannya.<br />
Istriku ingin memberikan kenangan pada bapak itu.<br />
<br />
<br />
akhirnya disepakati, kami bertemu ddihotel dengan double room.<br />
<br />
..<br />
Laki laki itu tahu bahwa aku mengantar dan mau aku menunggu pertemuan mereka. Ia paham dan sangat memahami.<br />
<br />
<br />
<br />
- mengantar istri ke hotel . Adalah pengalaman yang memdebarkan buatku. Ada sensasi yang menyenangkan, dan sulit kugambarkan.<br />
Tapi sebagai suami aku merasakan istriku bahagia.<br />
Di mobil tadi ia tampak gembira. banyak cerita dan matanya berbinar<br />
Laki laki paruh baya itu tampaknya cinta pertama istriku.<br />
Aku banyak mendengar istriku bercerita, tentang bagaimana baiknya bapak itu.<br />
Dan bagaimana bapak itu secara sabar mengajari dia banyak hal dalam berbisnis .<br />
<br />
masuk ruang tamu di kamar hotel itu, bapak itu membukakan pintu.<br />
Dan iya. Aku merasakan bahwa bapak itu punya kharisma. Perawakannya tenang, dan terlihat percaya diri.<br />
Aku merasa nyaman. Dan istriku tampak senang. Tak ada sama sekali kegugupan. seolah, ini adalah moment yang ditunggu tunggu.<br />
<br />
Akhirnya... Setelah basa basi. . Bapak itu masuk kamar untuk mempersiapkan diri.<br />
Kesanku, ia orang yang educated. Dan santun. bahkan beberapakali ia mengatakan, jika ini akan mengganggu hubungan suami istri kami, ia tidak keberatan membatalkan rencana ini.<br />
Tapi aku meyakinkan, bahwa aku tidak apa apa , dan rencana ini kami lakukan dengan kesepakatan dan pembicaraan tanpa tekanan.<br />
<br />
Setelah kira kira 15 menit. Aku menempatkan hp didepan pintu kamarmya.. Lalu Aku kode istriku untuk menyusulnya.<br />
<br />
Istriku tersenyum .Dan memelukku.<br />
"thanks, .."<br />
<br />
Lalu kugandeng istriku sanpai depan pintu.<br />
Kulihat bapak itu sudah telanjang dan terlentang .<br />
Istriku masuk dengan perlahan.<br />
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Tampaknya mereka saling tersenyum dan saling pandang. </div>
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
Lalu istriku melepas bajunya. Dan ia sudah mempersiapkan seglanya. Dibalik bajunya, ia tak memakai apa apa. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="" style="clear: both; text-align: center;">
Istriku dengan lembut dan tersenyum, naik ke atas bapak itu. Dan memegang penisnya untuk dimasukkan di vagina. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Bemar benar dengan lembut dan penuh cinta.</div>
<br />
Mereka melakukan dengan sangat tenang dan tak terburu buru.<br />
Aku benar benar larut dalam keharuan.<br />
Betapa selama ini. Aku menyentuh istriku dengam nafsu dan sambil lalu.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Dan yang kulihat di depan mtaku, bapak ini memperlakukan istriku layaknya ratu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Dan istriku, aku baru tahu juga, ternyata ia sangat lembut dalam melakukan hubungan sex, sesuatu yang tak kusadari setelah sekian tahun kami berumah tangga,<br />
Ia benar benar melakukan dengan hati.<br />
<br />
<br />
Setelah mencapai orgasme,. dan saatnya perpisahan. mereka berpelukan dan saling berciuman lama.<br />
ada rasa sesak di dada, karena aku merasakan betapa pasti beratnya yang mereka rasakan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Pada akhirnya aku punya keyakinan.<br />
<br />
Cinta pertama itu tak pernah bisa hilang. Ia hanya mengendap.<br />
bila suatu saat muncul kembali.<br />
Itu manusiawi.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-61304399150046167762019-01-22T23:40:00.001-08:002019-01-22T23:40:33.544-08:00Reader's told me 68 everybody have secret<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Rt di Srg<br />
<br /><br /><br />Sesungguhnya aku sendiri tidak tahu tentang bagaimana kehidupan rumah tangga selain dari rumah tanggaku sendiri.<br /><br />Tentu karena aku menjalani hidup wajar wajar saja.<br />Aku pernah pacaran, gagal, punya pacar lagi dan kemudian menikah.<br />lalu punya anak, dan hari hari berjalan begitu cepat<br />
Apalagi namanya rumah tangga baru tentu dimulai dengan keterbatasan keterbatasan,<br />jadi tak ada waktu bagiku, atau bahkan tak ada pikiran sama sekali bagiku tentang kehidupan rumah tangga lain.<br />Pun demikian tentang kehidupan sex.<br />
<br />
semua yang aku tahu ya dari pengalaman pribadi kami. belajar bersama sampai pada ketemu pola dalam berkehidupan sex.<br />
<br />
Ketika kemudian suamiku mengajak aku ml di halamanbelakang,. meminta aku tidak pakai cd saat keluar rumah untuk belanja. ya aku turuti saja. lebih karena sepengetahuanku ini dilakukan oleh semua suami. Begitu polosnya aku to? :-D<br />
<br />
Tidak juga.<br />Pengetahuanku tentang sex berkembang justru di dunia kerja,<br /><br />ya namanya juga kerja. kadang cerita selingkuh dan sex antar teman bukan hal aneh.<br /><br />bahkan salah satu teman baikku, umurnya 45 an , bercerita, tentang bagaimana ia melakukan persleingkuhan dengan anak baru di kantor kami yang masih berumur 20 tahun. :-D<br />
Dan ia tunjukkan foto fotonya.<br />
Dengan diakhiri pertanyaan padaku.<br />
<br />
" kamu tidak pingin, di gumuli oleh orang yang nurut apa saja keinginanmu? we are to be the real queen" sambil ketawa cekikikan....<br />
....<br />
waktu itu aku ketawa saja.....tapi saat pulang. di mobil. aku teringat terus kata katanya. :-D<br />
<br />
iya ya...<br />
slama ini kalau ml, cenderung mengikuti keinginan suami. Meski tampaknya suami memberi kebebasan, tapi bila ia tak suka, ia akan merubah posisi, dan aku tak bisa menolak.<br /><br />kebayang punya brondong kayak temenku itu....kita yang suruh dia. kita yang atur dia, :-D<br />
...<br /><br />"banyaak tan......temenku ada yang gitu "<br />
<br />
Kata nicho , keponakanku yang dekat denganku.Saat kutanya , apakah ada temennya yang suka nakal dengan tante tante<br />
<br />
" lha temenmu itu ya sudah punya pacar?"<br />
<br />
" ya punya. kan cuma buat fantasy ajah tan"<br />
<br />
Busyet,. anak muda blumnikah dah mikir fantasy. kemana aja dulu aku ya? "<br />
<br />
<br />
" ngapain nanya nanya, Tan?.....pingin kah?"<br />
<br />
" ah cuma nanyak ajah...."<br />
<br />
"ama aku ndak papa tan...hahahahaha"<br />
<br />
" gile lho...bocor kemana mana, ntar kagak jadi dapet warisan gue..." kataku<br /><br />" sante ,,,santee,,,,cuma fantasy ajah tan....."<br />
<br />
<br />
awal pembicaraan ini kemudian menjadi jadi....<br />
<br />
dan Semesta mendukung.<br /><br />:-D<br />
<br />
<br />
___<br />
Singkat cerita.<br />Selang berapa minggu , aku dijemput dari kantor oleh nicho dan pacarnya, lalu kami mampir ke kost Ed..temennya. lalu bersama sama kami ke karaoke.<br /><br />" biar akrab dulu, tan" kata nicho sambil kedip mata/<br /><br /><br />Di room,,,setelah 4 - 5 lagu, saat Edy menyanyi....eeh...niko frnch kiss dengan pacarnya disebelahku.<br /><br />tampaknya ia sengaja memanas manasi aku.<br /><br />Tak lama kemudian, Ed mengajak aku menyayi duet.<br />saat itulah, perlahan lahan , Ed memelukku dari belakang.<br />Terasa sekali bedanya,. suamiku bahkan sudah lama tak melakukan.<br />bergoyang mengikuti irama musik, dan makin lama makin ketat pelukannya, hingga terasa sekali, penisnya menekan pantatku.<br /><br />tampaknya Ed , sudah sangat bernafsu, lalu mencium leherku dari belakang.<br /><br />Aku sudah tak bisa konsen lagi dengan lagu dan layar.<br />
<br />
Dan saat aku menoleh kebelakang, kulihat pacar nicho sudah mengoral penis nicho.<br /><br />Tiba tiba ada perasaan memanas di hatiku.<br />Dan ada suara, Now, time to be queen...<br /><br />AKu lalu segera duduk di sofa, disamping nicho, lalu aku cium bibir Ed, saat dia mulai meremas payudaraku, aku kasih kode menolak.<br />aku kemudian melepas cd ku, dan kuminta ed untuk mengoralku.<br /><br />Dia nurut.<br /><br />padahal selama ini hampir tidak pernah aku dioral, seringnya malah mengoral suamiku.<br /><br />Tak kusangka nikmats ekali ternyata dioral. Ed sangat pandi , setidaknya itulah pengalaman pertamaku dimana klitoris dimasukkan kemulut hangatnya, dan didalam mulut nyalah,klitorisku dimainkan dengan lidahnya.<br /><br />Permainan oralnya sangat variatif, kadang ia juga menjilat jilat, dan lidahnya dimasukkan kedalam vaginaku sambil terus bergerak.<br /><br />Perasaanku seperti mengawang awang, dan seperti benar benar bukan diriku.<br /><br />aku bahkan seprti tanpa sadar saja, ketika saat dioral dan hampir klimaks, niko tiba mencium bibirku dan aku menyambutnya dengan ciuman yang terpanas yang kubisa.<br /><br />Orgasme pertamaku kudapatkan saat dioral. oelh pemuda berusia 19 tahun. :-D<br />
<br />
..<br />
Situasi menjadi menggila ketika kulihat, Nicho malah ML dengan pacarnya di sampingku.<br /><br />aku menjadi naik kembali.<br /><br />Dan tampaknya Ed, ingin sekali penetrasi denganku.<br /><br />No..No...No..<br />I am the queeen.... :-D<br />
<br />
kuminta Ed melepas celananya. dan kuberi dia oral. aku ingin mengoral dengan cara yang berbeda kulakukan pada suamiku.<br /><br />aku masukkan penisnya dimulutnya...sasmpai kepangkal.....aku membayangkan mulutku adalah vaginaku.....<br /><br />Penis Ed lumayan panjang. dan bersih. aku sangat bergairah dan menikmati moment itu.<br /><br />hingga aku sama sekali tak b isa menolak, ketika tangan nicho, memainkan vaginaku sembari dia diduduki pacarnya.<br /><br />dan penis Ed meregang..aku tahu ini saatnya dia orgasme.<br />Tak kulepas , karena aku juga akan mendapatkan orgasme.<br />cairan hangat mengalir ke mulutku b ersamaan, dengan orgasme ke duaku.<br /><br />sesuatu yang tak pernah kulakukan pada suamiku./..................<br />
//////////////<br />
<br />
<br />
Pesta sudah usai.<br />di perjalan pulang, setelah mengantar pacar dan ed.... dimobil, aku menyempaikan sesuatu pada Nicho.<br />"APa yang terjadi di karaoke....tinggalkan di karoke"<br /><br />nika ketawa...dan berkata...<br />"Siaaaap....tan"<br /><br /><br /><br />...sambil tangannya mengelus pahaku.....<br /><br /><br />
njrit.</div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-59583604199784838322018-12-12T00:23:00.001-08:002018-12-12T00:23:16.232-08:00 Reader's told me 67 , its not about you , dear.....<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
WA di KT<br />
<br />
kami suami istri sebenarnya tinggal di daerah pedalaman.<br />
tapi jangan salah,. kalau soal gaya hidup sebenarnya di daerah pedalaman sama saja. bahkan kalau soal berpakain dan kehidupan sosial, kami update.<br />
hal semacam ini yang kadang tidak dimengerti oleh orang orang yang tinggal di kota besar.<br />
<br />
kaluapun ada kekurangan sebenarnya hanyalah, akses kami terhadap kebutuhan, mall yang harus ditempuh sehari semalam, yang membuat semuanya jadi mahal barang yang diluar sana ada di sini butuh waktu untuk sampai. tapi selebihnya sama saja.<br />
<br />
Tapi dengan adanya televisi dan internet adalah jendela kami.<br />
<br />
istri saya umur 35 tahun., masih bagus badannya. dan sejak pacaran memang sudah exhib.<br />
kayaknya tampilan luarnya rapi. Pakai jeans dan kaos. tapi dalemnya ndak pakai apa apa. :-D<br />
<br />
dan aku menyukai nya.<br />
<br />
Kalau ada temen kerjaku datang. dia pakai daster ndak pakai apa apa. gilak ? noo...kami menikmati. Jadi jangan salahkan aku.<br />
<br />
jadi ini bukan tentang kesukaan dia, tapi juga tentang kesukaanku.<br />
<br />
3 some, swinger. itu sudah lama kami lakukan.<br />
seingatku waktu kami pacaran.<br />
dan mengalir begitu saja, tanpa perlu aku meminta dan memaksa.<br />
<br />
meski begitu aku dengar banyak dari temen temen penyuka fantasy butuh bertahun tahun meyakinkan istrinya bahkan sekedar untuk dipijat laki laki. melewati masa di diamkan, bahkan sampai beradu mulut, Aku menghormati dan menghargai ketekunan kalian. Dan berharap hasil tak mengingkari proses.<br />
<br />
Sayang sekali, saya tidak bisa berbagi awal kami swing. karena memang mengalir begitu saja,<br />
Disini kami akan berbagi hal lain terkait pengalaman kami. semoga bermanfaat.<br />
<br />
1. TEMAN<br />
<br />
kitatidak bisa melakukan swing, atau thresome tanpa melibatkan orang lain kan?<br />
Butuh teman yang bisa dipercaya, pasti.<br />
cuma sapa yang tahu dan menjamin bahwa ia bisa dipercaya selamanya?<br />
<br />
Gini triknya.<br />
<br />
meski kita gila gilakan dalam sex, kalau pas keluar. usahakan istri dan kita tampil santun.<br />
baik baju maupun attitude.<br />
<br />
Jadi critanya, ada teman yang dulu kami percaya. awalnya, dia saya minta untuk merekam aktifitas sex kami dengan video.<br />
Istri saya nyaman dengan dia, lalu kalau ada diapun, istriku mandi dengan pintu terbuka. hingga dia bisa melihat.<br />
Kami menyukainya, karena dia tidak tampak kurang ajar. tetap nyantai ssaja.<br />
<br />
Pernah satukali, dia datang, aku dan istri lagi berciuman. Dan dia dibelakang istriku, ketika aku mulai mengangkat rok istriku, yang pasti didalamnya tidak pakai apa apa.<br />
<br />
" gilak....aku jadi ereksi..." katanya sambil ketawa.<br />
<br />
lalu setelah ciuman...aku kemudian meminta istriku mencium temenku itu.<br />
dan mereka berciuman di depanku.<br />
aku tahu suasana akan tidak nyaman kalau aku ada kan?<br />
maka kutinggalkan meeka berdua dan aku masuk kamar<br />
<br />
tak lama kemudian istriku masuk kamar mandi di kamar , sambil senyum senyum, mukaknya berlepotan sperma.<br />
<br />
Sapai sejauh itu kedekatan kita.<br />
<br />
Siapa menyangka kemudian dia cerita pada teman lainnya. dan menyebar.<br />
<br />
Tapi kami santai saja,. istri dan aku tetap ke tempat ibadah, dan menunjukkan kemesraan yang wajar. Santun dengan orang lain. dan tetap menyapa dengan temanku itu.<br />
<br />
Lama lama, orang jadi ragu dengan cerita dia tentang kami...<br />
malah kemudian berbalik, menganggap temenku itu obesesif pada istriku sehingga mengarang cerita. Semakin dia bersumpah sumpah meyakinkan kebenaran ceritanya. semakin orang menganggap dia gila.<br />
Karena budaya kita sulit menerima ada suami mengijinkan istrinya di grepe orang lain. :-D.<br />
Dan dalam teory marketing. visual adalah kunci.<br />
<br />
Jadi gaeess...santai saja bila kemudian ada yang membocorkan fantasy kalian. sepanjang tetap santun dalam berpakaina dan sikap..., dan tak ada bukti foto.... semua akan baik baik saja,<br />
<br />
<br />
2. PERASAAN<br />
<br />
Kalau dah berfantasy melibatkan orang lain. yang harus dibangun adalah kesadaran bahwa ini hanya berfantasy. tanamkan pada pasangan dan partner tentang itu.<br />
Dan jangan biarkan ada yang keluar dari frame.<br />
<br />
dalam pengalaman saya, ada beberapa partner yang kemudian malah menyukai istri. bahkan ada istri orang lain yang tampaknya menyukaiku.<br />
<br />
Kalau dah begitu. hindari. dan putus kontak saja.<br />
<br />
Sebab makin lama dibiarkan, makin sulit kalian melepaskan.<br />
<br />
itu kunci ya gaeeeesss....... :-D<br />
<br />
Manusia itu ada batasan kemampuannya.<br />
Istri saya itu pintar kalau WOT. baik goyangan maupun gayanya. Tapi oralnya biasa saja. dan slalu muntah kalau spermanya masuk ke mulut.<br />
Istri temen ada yang pandai dalam oral, tlaten dan mau menelan sperma.<br />
Itu biasa....<br />
Jangan sampai kelebihan partner menjadi hal yang menjadi pertimbangan meninggalkan istri.....<br />
kalian sudah jauh dari fantasy.... :-D<br />
<br />
Saya sendiri juga punya kelebihan dan kekurangan......<br />
Sebenarnya sex saya biasa saja...artinya tidak kuat sekali. maka saya menyikapinya dengan memperbanyak gaya WOT atau oral<br />
sebab kalau MOT, saya sering ejakulasi dulu.<br />
Tapi badan saya termasuk bagus, untuk ukuran orang usia 40 tahun. tinggi dan bidang.<br />
Itu juga soal lebih kurang....jadi santai saja.<br />
<br />
<br />
<br />
KEINGINAN PASANGAN<br />
<br />
Meski sepakat tentang fantasy, tapi kalau detailnya bisa saja berbeda.<br />
Contoh istri saya gaess.....<br />
<br />
Kalau swinger atau 3 some , dia suka dengan pasangan yang lebih muda. makin muda makin suka dia. Katanya dia bisa terbakar cemburu ketika melihat saya menggumuli gadis muda, dan akan memicu dia menjadi hot dan gilak gilakan dengan partner swingnya. :-D<br />
<br />
Tapi, lucunya. kalau soal ekshib, dia suka melakukan pada yang tua. Katanya kesannya dia nakal banget. :-D<br />
<br />
kek gitu, klean harus tahu, dan terbuka. agar enak meng arrange. tak selalu menuruti , kadang gantian dia menuruti saya juga. asyik kan...<br /><br />Layaknya tinggal dikampung, saudara biasanya tinggal deket dektan saja.<br />Meski tidak seperti dikota, di tempat kami slalu ada jarak antara rumah.<br /><br />Samping rumah kami ditempati saudara. umurnya kira kira 65 an.<br />Karena sudah pensiun, dan tinggal seorang diri. tante sudah meninggal dan anak ankanya kerja diluar daerah. Kadang kami datang menjenguk.<br /><br />Kalau kesana,. pasti istriku ndak pakai apa apa didalamnya.<br />Kadang secara sengaja, membungkuk di depan oom, hingga belahan dadanya tampak. atau kalau pakai rok sengaja duduk sembarangan agar oom bisa lihat isi rok. minimal paha nya.<br /><br />melihat kesukaan dia begitu. saya kadang menyuruh dia datang kesana sendirian, biar dia ndak ada sungkan mau melakukan apa saja.<br /><br />sepulang dari sana, istriku biasanya seperti orang kesurupan mengajak aku ML. :-D<br />
<br />
satu ketika aku bilang.<br />"kadang aku kesian sama oom, kamu goda goda gitu dia pingin gimana?"<br /><br />" lha trus gimana?"<br />
<br />
" ya ajaklah dia sekal kali,"<br />
<br />
" kamu ndak papa?"<br />
<br />
" ndak papa"<br />
<br />
:-D<br />
<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-28644296724998826972018-09-27T22:24:00.000-07:002018-09-28T01:17:00.639-07:00Reader's told me 66 flowers on the garden (3)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
F<br />
Am di Jkt<br />
<br />
Banyk yang suka penasaran kenapa ku ndak punya pacar. Padahal teman seusiaku biasanya dah punya pacar 3,4 kali. :-D<br />
<br />
"Jangan jangan loe homo, ndy? " tanya tanteku satu sore saat aku main kerumahnya.<br />
<br />
"Ndak lah, te" jawbku kalem. Bosen dengan pertanyaan gitu.<br />
<br />
"Ereksi nggak loe liat cewek tlanjang?" Cecar tanteku<br />
<br />
"Ya ereksi lah,te" jawabku smbil ketawa.<br />
<br />
"Nggak percaya" kata tanteku sambil matanya menyelidik.<br />
<br />
..........<br />
Lagi nonton tivi, tante pulang kerja. Baru masuk pintu rumah langsung lepas baju.<br />
"Busyet dah diluar panasnya "<br />
Atas cuma BH aja, tante lansung duduk dik sampindgku....<br />
<br />
Dan ngobrollah kita.<br />
Klean pikir aku ereksi?...nggak. :-D<br />
<br />
Sejak kecil dah sering liat tante kutangan doang.<br />
<br />
...<br />
"Eh gue serius soal omongn kemarin ....jangan2 loe kagk normal...." Kata tante tiba tiba.<br />
<br />
Aku ketawa....<br />
<br />
"Lha anteng aja liat gue ginian. Padahal si agus sampe ngemis2 minta gue buka baju." Kata tante.<br />
<br />
Agus adalàh selingkuhan tanteku. Temenku waktu sma.<br />
Aku sih masa bodo ajah. Urusan asing masing.<br />
.....<br />
" ya agus kan orang laiñ te, na gue....liat tante ml sma oom aja berkali kali...."<br />
<br />
Kami tertawa.....<br />
<br />
Tante mainan hp danaku nonton tv.<br />
Tak lama datang tante susi.<br />
Teman tanteku.<br />
<br />
<br />
"Loe gile, ada ponakan main lepas baju aje" kata tante susi sambil ketawa<br />
<br />
"Dia homo" kata tanteku, cuek.<br />
" nggak kok te...ah..tante ni..." Cepetan ku nyaut.<br />
<br />
Bahaya kalau sampai nyebar. Hahaha<br />
<br />
"Coba deh gue liat" kata tante susi, sambik masukin tangnnyanke celanaku. Meremas halus batang penisku. Pelan pelan penisku menegang.<br />
<br />
Aku yang cuma pakai clana boxer ndk bisa nolak ketika akhinya penisku dikeluarkan dari celana.<br />
<br />
Tantr susi yang pakai rok terusan, langsung menduduki.<br />
Baru kutahu dia tak sedikit àrahan tangannya...akhirnya penisku masuk e vagina tante susi.<br />
<br />
Dia menggoyang pantatnya perlaan lahan....dan mengarahkan tanganku memegang bongkahan pantatnya.<br />
<br />
Ia memegang pundkku, jadi sama sekali tak ada sentuhan seperti ciuman. bahkan bajunya pun tak dilepas. Hingga aku tak bisa lihat payudaranya.<br />
<br />
Goyangan makin lama makin cepat....<br />
Dan taklama kemudian......nafas tante susi memburu...<br />
..dan pahanya meng kaku...,,,,,<br />
baru ia memelukku..Tante susi berdiri ...melepas penisku yang masih menjulang... :-D<br />
<br />
..<br />
<br />
tiba tiba tanteku berdiri , sambil siap siap melepas rok..<br />
<br />
.." ah...pakek ah.....pumpung gratis.."<br />
<br />
hahahaha<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-21607831696515147502018-09-19T23:36:00.001-07:002018-09-20T07:02:06.172-07:00Reader's told me 65 flowers on the garden (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
pengantar :<br />
<br />
<i>khusus pada Judul ini, admin akan menuliskan kisah kisah kecil dari pembaca blog, yang dikirim ke kami, Ini semacam fragmen saja, yang memang dikirimke kami tidak lengkap sebagai cerita, hanya mengisahkan tentang kejadian .</i><br />
<i><br /></i>
SURPRISE<br />
<br />
J DI KT<br />
<br />
" Ndre, kuliahmu libur kah?" kata Yanson kakak laki lakiku diujung telpon<br />
<br />
" ya, seminggu"<br />
<br />
"Anterin , Vita ke S ( ibukota provinsi ), dia ada ketemuan dengan nasabahnya"<br />
<br />
Vita adalah kakak iparku, umurnya 45 tahunan, dia memang tidak bisa menyetir mobil,. untuk urusan luar kota memang biasanya minta tolong aku.<br />
<br />
"OK"<br />
<br />
Vita adalah pribadi yang biasa saja, diusianya seperti ini dia bekerja sebagai agen insurance, sebagai sambilan saja.<br />
<br />
Besoknya kuantar Vita ke S. dan sampai di sebuah rumah besar di sebuah kompleks perumahan besar.<br />
<br />
menunggu diluar, tak lama kemudian vita keluar.<br />
<br />
" orangnya dah terlanjur pergi. besok pagi baru kembali,.kita terlambat 15 menit " kata vita sampai di dalam mobil.<br />
<br />
" trus, pulang nih kita? "<br />
<br />
"nanggung amat kalau mau pulang, ya....coba ku telpon suami, boleh nginap disini ndak?"<br />
<br />
Flat saja aku reaksinya , nggak kebayang apa apa..<br />
<br />
bla bla bla...intinya boleh nginap..<br />
<br />
carilah kami hotel..<br />
<br />
bahkan sebenarnya aku ndak punya perasaan apa apa lho./ dan biasa saja. kek nginep sama kakak sendiri. bagaimanapun disamping jarak usia kami yang jauh. juga karena kami dah kenal lama.<br />
<br />
Sampai hotel, aku langsung rebahan, dan ndak lama ketiduran...<br />
...<br />
bangun bangun ...agak kaget juga, karena baru nyadar, kamar mandinya dindingnya kaca tembus ke bedroom.<br />
<br />
lihat Vita mandi pakai shower, ya agak risi juga awalnya. lama lama kuperhatikan,. bagus pulak bodynya...<br />
pelan pelan ereksi...<br />
<br />
itu juga aku curi curi pandang saja.<br />
<br />
kulihat hanya pakau jubah saja, vita keluar kamar mandi<br />
<br />
"ngintip ya?" kata vita sambil senyum kecil..<br />
<br />
"ah...segede gini kacanya, masak ngintip.." kataku kalem<br />
<br />
vita cuma senyum saja, ambil kacamata dan langsung duduk di kursi, motongin kuku...<br />
<br />
" nggak pakek baju?" tanyaku , sebenarnya aku nanya gitu biar aku bisa melihat paha dia yang tersingkap.<br />
<br />
" nggak..nggak bawa baju lain...dah. kamu mandi dulu, dah sore..." katanya<br />
<br />
waini....pembalasan ini...<br />
<br />
ya wis..berlagak ndak ada apa apa, aku kahirnya masuk kamar mandi<br />
<br />
dah kuduga. penisku dah ereksi. gegara lihat vita telanjang dan lihat paha tadi.<br />
<br />
tapi bodo aja ah...<br />
<br />
....<br />
keluar aku juga jubah aja...<br />
<br />
" gede juga punya kamu" kata vita, sambil pakai lotion di kaki.<br />
<br />
" ah, karena ereksi aja " kubilang nyantai.<br />
<br />
" hmm..normal "<br />
<br />
Tapi asli...penisku dah full ereksi...telanjang dan sadar dilihat perempuan itu sensasional banget<br />
<br />
saat aku lewat didepan dia setelah menutup tirai jendela..tiba tiba tanganku dipegang vita. dan aku diposisikan berhadapan, aku berdiri dan dia duduk.<br />
<br />
" coba mau liha dari dekat " katanya sambil perlahan membuka tali jubahku.<br />
aku setel kalem saja, dan mbuh gimana aku seperti ndak peduli yang dihadapanku istri kakakku.<br />
ndak ada perasaan seperti ditindas atau gimana. bener bener kek permainan biasa saja. juga ndak ada rencana atu pikiran apa apa.<br />
<br />
Penisku tegak berdiri di depan muka vita. dan vita memegangnya.<br />
<br />
" ni rambut dicukur kenapa? biar bersih " kata vita<br />
<br />
" ya buat apa jugak...ndak ada yang liat "<br />
<br />
" lepas deh jubahnya " kata vita<br />
<br />
kulepas jubahku dan aku telanjang didepan vita...masih saja aku merasa sebagai adik yang disuruh kakaknya.<br />
<br />
" wih kenceng banget...ndak sakitkah?" kata vita sambil lihat aku. flat saja wajahnya.<br />
<br />
" biasa saja, nanti kukeluarkan, kalau dah ketemu pacar" kataku<br />
<br />
Vita senyum saja, lalu pelan membuka kacamatanya.<br />
lalu perlahan dia mendektkan mulutnya di penisku.<br />
dia mengulum penisku dengan lembut,. sesekali lidahnya bermain , dan itu terasa sekali di batang penis.<br />
tak cukup iti, tangan vita memegang pantatku dan meremas remas.<br />
<br />
damned.<br />
<br />
lain sekali dengan kuluman pacarku yang cenderung kayak memompa, vita melakukan dengan lembut. dan bahkan bisa menelan sampai pangkal. jam terbang sih ya.<br />
<br />
tapi yaitu, aku merasa ini kek permainan saja.<br />
<br />
tanganku mengelus dan menelusup disela rambutnya yang lembut.<br />
<br />
" hmm..kuat juga ya...ni kalau kuteruskan bisa jontor bibirku.." kata vita sesaat setelah melepas penisku<br />
<br />
aku cuma bisa nyengir.<br />
<br />
" masih muda lah..." kataku<br />
<br />
sambil senyum, vita berdiri dan kemudian perlahan memuunggungiku, lalu jugah yang dipakai lepas ke lantai.<br />
<br />
ia kemudian menungging dengan tangan di kursi<br />
<br />
so,..mau gimana lagi?<br />
<br />
dengan sedikit dituntun vita penisku masuk ke vaginanya yang dah basah.<br />
aku pompa dengan lembut<br />
<br />
" agak kasar ndak papa..." kata vita sambil terengah<br />
lalu kupercepat tempo nya, sambil kupegang pantatnya...sesekali kuremas paudaranya<br />
...<br />
aku sebenarnya pingin banyak gaya.<br />
tapi...vita tampaknya menyukai gaya ini..<br />
...<br />
sampai akhirnya...<br />
aku merasakan vita dah mau argasme ,......<br />
makin kenceng kupompa...<br />
....<br />
dan penisku dah berdenyut denyut rtanda sebentar lagi mau orgasme<br />
<br />
" keluarkan mana nih? " kataku<br />
bita membalikkan tubuhnya dan kembali duduk...<br />
dia mengulum penisku dan terasa ia seperti menyedot....<br />
...<br />
...<br />
dan..<br />
saat \aku keluar... mulut vita masih mengulum penisku<br />
<br />
ini pengalamn pertamaku...<br />
....soalnya kalau sama pacar, biasanya kukeluarkan di atas perut. :-D<br />
<br />
.....<br />
akhirnya kami telanjang, tiduran di ranjang. dan kegiatan ini kami ulang beberapakali sampai besok paginya...<br />
<br />
usai urusan pekrjaan. kami kembali ke rumah...<br />
..<br />
di depan rumah, dah keliatan yanson, kakakku, lagi di teras dan membukakan pintu pagar...<br />
...<br />
saat vita keluar mobil, dia hanya bilang padaku<br />
<br />
" makasih ya , ndre....yang terjadi di S, biar tinggal di S " katanya sambil senyum...<br />
<br />
dari kaca spion, kulihat, vita tersenyum dan mencium suaminya, seperti benar benar rindu.....<br />
....<br />
....<br />
<br />
<br />
R di TGL<br />
<br />
<br />
aku masih mengulum penis suamiku, pada suatu pagi, saat telponku berdering. Dan karena aku masih " sibuk" suamiku yang mengangkat<br />
<br />
" apa , Jack " kata suamiku.<br />
Jack adalah teman lama kami yang jadi orang kepercayaanku di perusahaanku.<br />
perusahaan kecil, kami hanya punya 4 karyawan, dan jack adalah orang yang kupercaya di kantor<br />
<br />
lalu suamiku menggunakan louds agar aku bisa mendengar<br />
<br />
" Ririn ada?" kata suara diujung<br />
<br />
" masih ngoral aku, " kata suamiku enteng<br />
<br />
terdengar suara tertawa diujung sana<br />
<br />
" lhoh dibilangin kok malah ketawa "<br />
<br />
suamiku utak atikhp, ternyata dia pakai vido call...<br />
<br />
aku aslinya ya agak mak degh gitu...tapi aku kepang tanggung, aku sendiri dah lagi on.<br />
<br />
suami menunjukkan kegiatanku mengoral pada Jack...aku sih kemudian merasa, wongh aku pakai baju lengkap saja. suam juga masih pakai kaos. jadi aku lirik Jack liat aku ngoral dan kudengar ketawa tawa.<br />
<br />
" ya dahlah..nanti kalau dah selesai, suruh telppn aku. ada yang harus ditanda tangani ririn "<br />
<br />
" oke jack " kata suamiku lalau menutup hp.<br />
<br />
........<br />
<br />
Tak ada yang berbeda setelah itu, Suamiku ya ndak membahas soal vido call tadi. ketemu Jack juga biasa saja, ndak menyinggung apa yang ia lihat paginya.<br />
Dan kemudian aku merasa. Ya sudahlah. berarti kami sudah dalam taraf sama sama dewasa dan toh kami sudah sama sama menikah, hal seperti itu biasa saja<br />
<br />
....<br />
......<br />
masuk kamar , lalu mengambil BH dan CD ku membuaty suamiku bertanya<br />
<br />
" ada apa?"<br />
<br />
" ada jack didepan, mau ngasih berkas "<br />
<br />
" halah, wong cuma jack aja kok pakai BH segala, dah gitu aja nggak papa " kata suami dengan cueknya<br />
<br />
aku berfikir sedetik, kemudian ndak lama , ah ya sudahlah, toh suami mengijinkan<br />
<br />
aku keluar ke kamar tamu, dengan memakai daster pendek tanpa daleman apa apa<br />
<br />
...<br />
" sory, ngganggu,. soalnya lelangnya jam 8 " kata jack<br />
<br />
" its oke, jack , santai aja "<br />
<br />
aku tanda tangan , dan kulihat beberapakali Jack melihat pahaku.<br />
<br />
kemudian muncul, isengku.<br />
pahaku sedikit kubuka. ndak banyak.sedikit saja, hanya agar jack tahu ngak pake apa apa<br />
<br />
setelahselesai, aku mengantar jack depan pintu<br />
<br />
" kamu ndak pakek apa apa to, rin. dah selesai atau baru mau nih " kata Jack nyengir<br />
<br />
" ah, ndak,. kalu dirumah ya kek gini," kataku kalem<br />
<br />
hari berlanjut biasa, Jack juga nggak cerita apa apa dikantor, bersikap biasa saja.<br />
<br />
Aku makin tenang<br />
<br />
satu kali suamiku tugas diluar negeri .<br />
saat aku kangen kangennya aku WA dia<br />
<br />
" gilak, aku lagi pingin nih..." tulisku pada suamiku<br />
<br />
" ya dah sana , main sama Jack. wong cuma sex aja kok " tulis suamiku<br />
<br />
" ah,. nggak enak,. ntar dia kebawa perasaan"<br />
<br />
" nggak deh...nanti ku WA dia " kata suamiku<br />
<br />
" ya dah..sana atur " aku iseng saja nulis itu....<br />
<br />
.....<br />
...<br />
selang setengah jam....ada WA masuk dari Jack<br />
<br />
" dirumah, rin? "<br />
<br />
"Iya "<br />
<br />
" suamimu habis wa aku "<br />
<br />
"iya"<br />
<br />
"sekarang?"<br />
<br />
"boleh "<br />
<br />
"ok"<br />
<br />
.....<br />
dan satu jam kemudian, bel ruma berbunyi.<br />
<br />
u know....aku merasa biasa saja.......seperti memang seharusnya....<br />
<br />
Jack tersenyum dan kmudian ku arahkn kekamar.<br />
"Just sex, jack. Jangan campur dengan kerjaan, i know you can do that..i just make sure"...kataku pada jack saat kami didalam kamar.<br />
<br />
" i will"..kata jack.<br />
<br />
Kami berciuman dan berpeluan. Tangan jack langsung mengangkat dasterku. Dn kemudian merebahkan aku di ranjang.<br />
<br />
Ia kangkangkan kakiku, dan melumatbhabis vaginaku.<br />
Lidahnya bisa masuk dan keluar, dan klitorisku dikulum untuk dimainkan di dalam mulutnya.<br />
<br />
Soal ini. Jack jago :-D. Kuakui.<br />
<br />
Permainan seanjutnya standart saja. Tampaknya jack juga hati hati agar tak terkesan rakus dan memanfaatkan momen.<br />
<br />
.......<br />
<br />
Ketika kutelpon suamiku. Dan kubilang kani sudah selesai.<br />
Suami cuma bilang.<br />
<br />
" ok. Regard for jack. And say thanks"<br />
....<br />
<br />
Saat suami pulang. Kami tak membicarakan lagi.<br />
Just past.<br />
<br />
....<br />
Yang mungkin sedikit berubah adalah, aku tak perlu lagi ribet nyari bh kalau jack datang ke rumah.<br />
<br />
....<br />
<br />
Kadang ada juga pwrasaan ndak enak saa suami.<br />
Bagaianapun di memberi kesempatan buat aku untuk mendapatan sex.<br />
<br />
"So...kamu dah kasih kesempatan padaku.apa yang bisa kuberikan padamu , something like present for you"<br />
<br />
Suamiku cuma ketawa.<br />
<br />
"What your fantasy?" Cecarku.<br />
<br />
"Nothing...i just want you happy" katanya cuek sambil main hp..<br />
<br />
Bagaimana bisa aku tidak menyintai ada laki laki seperti ini?...<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-10517190664448892952018-09-16T23:38:00.002-07:002018-09-16T23:38:32.601-07:00Reader's told me 64 flowers on the garden (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
pengantar :<br />
<br />
<i>khusus pada Judul ini, admin akan menuliskan kisah kisah kecil dari pembaca blog, yang dikirim ke kami, Ini semacam fragmen saja, yang memang dikirimke kami tidak lengkap sebagai cerita, hanya mengisahkan tentang kejadian .<br /></i><br />
GREPE ISTRI ORANG<br /><br />
<br />
S di KT<br />
<br />
Saat mengantar istri di S, sebuah ibukota provinsi, untuk tugas pelatihan dari kantornya.<br />
Dan karena perjalanan sangat jauh dan ada kendala di jalan, kami akhirmya mau menerima tawaran dari atasan istri sebut saja pak Hamid.<br />
layaknya bos dia punya rumah dimana mana. termasuk di kota S<br />
<br />
dirumah itu ternyata ada pak Hamid dan istrinya.yang umurnya 50 an. masih cantik. namanya juga istri pejabat, pasti perawatan.<br />
<br />
kami ngobrol sebentar dan karena besok pagi istri harus masuk ke mess pelatihan, maka kami segera masuk kamar.<br />
<br />
namanya juga tidur di tempat baru. aku malah tidak bisa tidur.<br />
<br />
jam 2 an aku keluar kamar, rencana mau merokok diteras.<br />
<br />
pas lewat ruang keluarga , kulihat istri pak hamid tertidur di sofa .<br />
<br />
saat aku selesai merokok kulihat bu hamid masih tertidur di sofa, dan kali ini baju panjangnya menyingkap sampai separuh paha.<br />
<br />
aku sempat ragu sekian detik, tapi kemudian aku mendekat , rencana mau menyelimuti dengan selimut yang kulihat jatuh di lantai.<br />
<br />
tapi lampu di ruang tamu padam, hanya ada sinar dari tivi. dan dengkuran pak hamid terdengar.<br />
<br />
..<br />
ndak tahan juga aku akhirnya.<br />
alih alih menyelimuti. aku malah mengelus paha bu hamid, perlahan. dan makin keatas.<br />
<br />
kulihat bu hamid diam saja.<br />
<br />
makin kunaikkan sampai menyentuh pinggiran cd.<br /><br />lalu jariku kumainkan ke tengah,cd nya.<br />
<br />
kok kayak berdenyut.<br />
<br />
dan paha bu hamid seperti mengencang.<br />
<br />
setan dah berkuasa juga . :-D<br />
akhirnya kumasukkan jari, ke dalam cd nya. dan kumainkan jariku di klitoris.<br />
nafas bu hamid seperti memburu tapi ditahan tahan.<br />
dan setelah kuyakin bu hamid sebenarnya bangun. aku akhirnya memberanikan diri menurunkan cdnya perlahan lahan .<br />
<br />
Bu hamid masih memejamkan mata, saat aku perlahan mengangkangkan kakinya di sofa. lalu perlahan aku keluarkan penisku.....<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
B di J<br />
<br />
aku beruntung punya istri cantik. meski dah umur 35 tahun. badannya masih bagus dan orangnya supel<br />
<br />
dia sexy dan kehidupan sex kami menggairahkan.<br />
kalau pagi dia biasa hanya pakai cd saja, didalam rumah.<br />
<br />
asyik orangnya. dan kami saling terbuka.<br />
<br />
..<br />
satu kali ia pamit pulang agak malam, katanya ada party dengan bos bos, d. aku sih oke saja. itu biasa saja dalam perusahaan.<br />
tidak lama aku dikirimi foto foto suasana di party,<br />
yah kayak gitulah partynya. ada bos bos dan beberapa karyawan karyawati. tertawa tawa sambil ngangkat gelas.<br />
<br />
istriku tampak menikmati suasana , ia melepas blazernya , hanya pakai baju putih tipis dan rok span pendek.<br />
<br />
kulihat bosnya wajahnya memerah. tampaknya dah agak mabok...<br />
:-D<br />
<br />
<br />
..<br />
besoknya saat kami nyantai , nonton tivi bareng istri, seperti yang kami lakukan kalau lagi hollyday..<br />
<br />
iseng aku nanya party semalam...<br />
<br />
" pada mabuk ya keknya, Mi?" tanyaku<br />
<br />
" iya, paling parah bos nya tuh, " jawabnya sambil ketawa tawa<br />
<br />
"kamu juga mabuk? " tanyaku<br />
<br />
"dikiit " jawabnya sambil ketawa....lalu cerita suasana saat itu<br />
<br />
<br />
" liat kamu sexy gitu, masak bos kamu diem aja, mi?" tanyaku<br />
<br />
istri diem sesaat...<br />
<br />
" kucritain jangan marah ya?" katanya<br />
<br />
"ndaklah..sante ajah..." jawabku..<br />
<br />
" tu bos, ngajak dance...lalu main peluk dan remas remas pantat..." kata istriku<br />
<br />
aku ketawa...tapi juga ada perassaan sukak dan terangsang dikit....membayangkan istriku diremas pantatnya yang memang bagus.<br />
<br />
<br />
"trus, tangan masuk rok ndak?" tanyaku<br />
<br />
" masuklah...ngremas didalam rok..."<br />
<br />
<br />
" dia ndak mint ml ?"<br />
<br />
" minta sih...dah mepetin penisnya... tapi kutolak"<br />
<br />
"oh ya?"<br />
<br />
"iya..kukasih HJ aja..." kata istrku sambil ketawa...<br />
<br />
kami tertawa...<br />
<br />
dan aku merasakan sensasi yang luar biasa.<br /><br />:-D<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-8778217134552284962018-09-04T00:16:00.001-07:002018-09-04T00:16:43.241-07:00Reader's told me 63 behind the closed door (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
</div>
<br />
<h2 style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; height: 0px; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: left; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;">
W dari kota plat AD</h2>
<br />
<br />
<br />
Pengalaman dengan mbak Tia itu membekas sekali padaku.<br />
Dan seperti tak kuduga, ternyata itu bukan pengalaman terakhir. Pada setiap minggu dan ada kemungkinan. kami mengulang lagi.<br />
<br />
Mbak Tia juga makin keliatan aslinya, dari cara menggoyang dan bercium, ia tampak sekali suka mengeksplore dirinya,<br />
<br />
sejujurnya aku lama la khawatir juga, kalau mas Agus akan mengetahui apa yang kami lakukan. Tapi persoalannya, mbak Tia layaknya perempuan dalam kelompok kami tidak bisa bebas bepergian, hingga check in di hotel bukanlah sesuatu yang bisa kami lakukan.<br />
<br />
sementara, yang bisa kami lakukan adalah mencuri waktu, disaat pertemuan pertemuan rutin,<br />
tapi tentu tidaklah bisa memuaskan.<br />
aku tidakpernahmelihat mbak tia sebenar benarnya telanjang,<br />
<br />
ya karena semua harus dilakukan tergesa gesa.<br />
<br />
<br />
Tapi yang menarik kemudian adalah, karena sering kami tinggal berdua,tampaknya istriku dan mas Agus juga ada kedekatan.<br />
maksudku kedekatan itu seperti misal, mas Agus mulai meledek istriku. bercanda sih konteksnya, tapi itu dulu tidakpernah ia lakukan.<br />
<br />
Pun demikian, istri sering beberapakali cerita tentang mas agus, masa lalunya dan lain sebagainya. itu juga dulu tak pernah ia lakukan<br />
<br />
aku merasa, mereka sudah klik.<br />
<br />
Satu kali saat aku dan mas agus bepergian, saat menginap di hotel kami sekamar. Dan yaa...kami ngobrol.<br />
awalnya cerita biasa....lama lama cerita ttg istri2<br />
.<br />
"Wah...kalau dirumah istri saya hanya pakai cd saja mas.....kadang pakai baju lengkap tapi ndak pakai daleman apapun" critaku pada mas agus.<br />
<br />
"Wah lha pas ngobrol.sama aku kemarin...jangan jangan dalemnya ndak oakai apa apa..."<br />
Tanya mas agus sambil ketawa. Tapi matanya menunjukkan ia ingin tahu jawabannya.<br />
<br />
Aku tahu sebenarnya waktu itu istri pakai daleman...tapi sengaja ku goda.<br />
"Kalau bh pakai mas. Cuma cd kayaknya ndak"<br />
<br />
" wih..." ketawa dia.<br />
<br />
dari situ akhirnya ia terbuka ttg kehidupan sexnya.<br />
<br />
" apa karena usia ya dik...sekarang kami jarang bersanggama " kata mas agus.<br />
<br />
" saya juga ndak tahu apa istrinsaya bagus dalam sex, wong seumur2 saya ml ya cuma sama istri saya". Terus mas agus.<br />
<br />
Pembicaraan sudah mulai menghangat. Tampak sekali mas agus penasaran dengan istriku.<br />
<br />
"saya kadang foto istri saya kalau dirumah kok, mas. mau lihatkah? tapi dirahasiakan ya? "<br />
kataku memancing.<br />
<br />
"hmm..boleh....nanti tukeran foto istriku pakai baju rumah..."<br />
<br />
lalu kupilih foto istri yang hanya pakai cd tapi pose membelakangi..<br />
<br />
"bagus body nya ya dik..." kata mas agus.<br />
<br />
lalu mas agus menunjukkan foto, mbak tia. pakai daster.<br />
hmm..tampaknya mas agus hati hati......<br />
<br />
"ah body mbak tia juga bagus,kok mas..."<br />
( dalam hatiku....bokongnya saja dah kuremas remas, mass...mas.)<br />
<br />
Pembcaran dikamar hotel iu merupakan awal dari komunikasiku dengan mas agus dengan topik istri masing<br />
awal yang bagus,,,dan pertermuan mingguan yang dulu sebenarnya terasa membosankan menjadi sesuatu yang kutunggu tunggu.<br />
<br />
" mas, besok pertemuan di rumahku, istriku kusuruh ndak daleman lho..."<br />
<br />
"wah,, dik..saya takut khilaf, nih...heheheh "<br />
<br />
" santai, mas...besok mbak ita tak ajaknya ngobrol dibelakang agak lama , 1 jam cukup?<br />
<br />
"2 jam aja dik....ndak papa kah?"<br />
<br />
" oke...bisa diatur.."<br />
<br />
( dalam hatiku, rasanya aku ingin melonjak lonjak )<br />
<br />
<br />
.......<br />
awalnya susah meminta istriku untuk tdak memakai daleman. tapi ketika kuberitahu hal ini hanya untuk variasi dalam kehidupan berumah tangga, toh mas agus ndak akan tahu, karena bahan bajunya memang tebal.<br />
<br />
..<br />
Kulihat istriku agak kikuk ketika kami berempat duduk di ruang tamu keluarga mas agus. <br />
dan tampaknya, hal ini terjadi juga pada mas agus meski ia sangat berusaha menutupinya.<br />
<br />
<br />
<br />
akhirnya waktunya tiba. <br />
aku kemudian pamit untuk ke belakang, saat mbak Tia kebelakang untuk menyiapkan minuman.<br />
>><br />
Di dalam , aku bercerita perlahan lahan pada mbak Tia tentang yang aku obrolkan di hotel. Dia agak surprise, dan kemudian , kami melakukan ritual seperti biasanya. berciuman dan mengoralku.<br />
...<br />
tak sampai orgasme, tetiba mbak Tia melepas penisku, dan kemudian menuju pintu, untuk mengintip ke ruang tamu.<br />
<br />
aku ikut mengintip.<br />
<br />
Mas agus tampak mencoba merangsang istriku dengan mencium leher istriku , yang tertutup :-D<br />
<br />
<br />
aku terangsang berat, apalagi penisku merasa tanggung sekali untuk di <br />
<br />
ternyata mbak Tia agak shock, tidak mengira bahwa suaminya berani begitu.<br />Dia selal menganggap suaminya sempurna.<br />:-D<br />
<br />
Yang tampak justru mbak Tia seperti menahan emosi. wajah putihnya memerah.<br />
tapi aku sudahndak peduli.<br /><br />akus singkapkan bajunya dan kudorong pelan punggungya , agar mbak Tia menungging.<br />
kupelorotkan, cd nya.<br />mbak Tia malah fokus ke pemandangan depan.<br />
<br />Aku sudah setengah gelap mata, jadi aku langsung memasukkan penisku ke vaginanya .<br />
...<br />
saat aku memompa, aku juga penasaran melihat pemandangan depan. <br />aku singkap tirai yang membatasi ruang tamu dengan bagian dalam.<br />
<br />kuliat mas agus berusa terus mencium, dan istriku terkesan menolak, tapi sesekali juga melayani ciuman. beberap detik kemudian melengos menolak.<br /><br />tangan mas agus juga bergerilya kemana mana.<br />sesekali ditampik istriku, tapi sesekali pula dibiarkan sampai masuk ke pangkal paha.<br /><br />
aku tidak tahu itu akting atau, memang benar benar takut. <br />aku tidak peduli.<br />
<br />
begitu gelap matanya aku, karena toh istriku sudah dipegang2 mas Agus, akirnya suara hentakan pantat mbak tia dengan badanku saat memompa itupun tak lagi kutahan tahan.<br />kubiarkan saja sampai berbunyi. masa bodo.<br /><br />Kami hanya berjarak sekitar 2 meteran. aku yakin, mereka mendengar.<br />aku berharap mereka lebih berani.<br /><br />mimpiku adalah, aku bisa ML dengan mbak Tia di depan mas Agus.<br />
:-D<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-91332428532497540282018-08-17T21:49:00.001-07:002018-08-17T21:49:49.385-07:00Reader's told me 62 behind the closed door (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="height: 0px; text-align: left;">
W dari kota plat AD</h2>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Jadi ceritanya, saya bertremu istri karena kami di "jodoh" kan dalam sebuah kelompok religi.</div>
<div style="text-align: left;">
bukan bermaksud SARA tapi memang sulit menceritakan tanpa background itu. Jadi saya tulis apa adanya, terserah bagaimana nanti admin mengeditnya :-D ( Admin telah mengedit tanpa merubah isi cerita - admin ) </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Jadi ya , kami tidak pernah pacaran. </div>
<div style="text-align: left;">
Karena perkenalan kami lewat surat perkenalan, dan kemudian saya juga mendapatkan hal sama. Surat tersebut menjelaskan tentang biografi dan detail dari pekerjaan, sampai ke jumlah saudara.</div>
<div style="text-align: left;">
Bagi teman teman yang mengalami pasti tahu yang saya maksud. :-D</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
So , kami menikah sangat muda, karena kami sama sama masih kuliah, usia saya sekitar 20 tahun dan istri saya usia 19 tahun</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
..</div>
<div style="text-align: left;">
Ya layaknya pasangan muda, dan say abaru sekali ini sedekat itu dengan perempuan. maka sex menjadi sesuatu yang rutin kami lakukan. Apalagi ternyata istri suka mengeksploitasi tubuhnya. Kalau didalam rumah. tapi kalau diluar rumah, bahkan lekuk tubunyapun takkan tampak. bahkan wajah hanya kelihatan mata.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
..</div>
<div style="text-align: left;">
10 tahun kemudian, </div>
<div style="text-align: left;">
Kami seperti hidup di dalam 2 dunia.</div>
<div style="text-align: left;">
dunia luar dan dunia dalam rumah.</div>
<div style="text-align: left;">
Di dalam rumah, istri bahkan hanya pakai CD dan kaos singlet no bra . Sayapun hanya pakai CD.</div>
<div style="text-align: left;">
apalagi kalau anak anak kami sudah tidur.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Internetlah yang kemudian menambah wawasan saya tentang sex. Dan juga membuat say amengerti tentang fantasy fantasy.<br />
Suatu hal yang membuat saya jadi terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Ingin memamerkan tubuh istri saya adalah fantasy saya yang pertama. </div>
<div style="text-align: left;">
lebih karena "geregetan" , karena body istri bagus dan putih. saya ingin tunjukkan. Nhi lho...istri gue....nggak kalah sama punya lho... :-D</div>
<div style="text-align: left;">
Tak mungkin saya bisa seperti teman teman yang lain disini, yang bisa lebih mudahmeminta istrinya memakai baju seksi keluar rumah.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Saya dan istri sejak ikut kelompok, selalu merasa diawasi. dan sangsi bagi yang melanggar...asssudahlah. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Akhirnya satu satunya jalan, saya ikut sebuah forum . yang salah satu roomnya ada tempat share foto istri. tentu dengan muka yang di blur.</div>
<div style="text-align: left;">
Disitulah saya kemudian suka membagi foto istri.</div>
<div style="text-align: left;">
\Anda tahu,.ternyata membagi foto telanjang istri di forum gitu, awalnya rasanyamenyesal banget. </div>
<div style="text-align: left;">
tapi mau dihapus takut ke banned , karena ada aturannya untuk menghapus. dan sudah diingatkan untuk berfikir lagi sebelum share foto pasangan oleh admin. :-D</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
tapi itu awal awal saja. lama lama jadi ketagihan. terutama dalam koment ada yang memuji muji body istri.</div>
<div style="text-align: left;">
sampai ada yang PM dengan menunjukkan foto penis menempel di foto istri saya yang telanjang.</div>
<div style="text-align: left;">
saya makin bersemangat. :-D</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
.........</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Dikelompok saya ini, masih ada sub kelompok, yang terdiri dari 3 keluarga. dan kami rutin ketemu seminggu sekali.</div>
<div style="text-align: left;">
Naah....di sub kelompok saya, ini ,ada seniornya.....sebuat saja Agus.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Agus ini usianya mungkin 45 tahunan. dewasa dan matang sekali. dan punya wibawa.</div>
<div style="text-align: left;">
dan yang saya suka itu istrinya. meski model bajunya sama dengan istri saya, tapi ntah kenapa saya kadang terangsang liat dia duduk.</div>
<div style="text-align: left;">
saya tak kuasa untuk curi curi pandang badannya dari belakang....</div>
<div style="text-align: left;">
.......</div>
<div style="text-align: left;">
........</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Awalnya cuma curi pandang pandang, tapi lama lama jadi fantasy.<br />
Setiapkali saya melakukan hubungan sex dengan istri, yang terbayang adalah wajah istri iagus, sebut saja namanya Tia</div>
<div style="text-align: left;">
yang usiangnya 40 tahun.<br />
10 tahun diats usia saya,<br />
<br />
satu kali dalam sebuah pertemuan, saatbkeluarnkamar mandi. Saa terkejut ternyata mbak tia sudah didekat pintu kamar mandi. Rupanya da lagi antri.<br />
<br />
"Tolong tungguin,dik. Takut aku." Kata mbak tia.<br />
<br />
"Baik mbak"<br />
<br />
Entah mengapa muncul kenekatanku.<br />
<br />
"Ya, kalau takut ,pintunya bukak dikit aa."<br />
<br />
Aku ucapan kalimat itu dengan nada bercanda.<br />
<br />
Mbak tia memandangku lalu snyum. Dan masuknkamar mandi masih sambil senyum.<br />
<br />
Jujur aku berdebar.takut kalau candaanku ditrima sebgai hal serius. Dan dilaporkan ke suaminya. Habis hidupku.<br />
<br />
Pintu kamar mandi tertutup. Klek.<br />
Dan sesaat kemudian ada suara menyirm air.<br />
..dan tak lama pintu terbuka separuh.<br />
...<br />
Kaget aku. Melihat mbak tia membelakangi pintu. Danndia menarik cd nya dari dengkul keatas.<br />
Kulihat jelas mulusnya pantatndan paha mbak tia. Benar benar putih dan bulat.<br />
<br />
Aku yakin ia melakukan secara sengaja.<br />
<br />
<br />
Sambil senyum, mbak tia keluar kamar mandi. Dan saat melewatiku. Aku kesetanan.<br />
<br />
Kutarik pinggang mbak tia dan kupeluk dari belakang.<br />
<br />
" dik" katanya seolah tekejut. Tapibtak melawan.<br />
<br />
Kubalikndan kucium bibirnya, ia merespon.<br />
<br />
Aku seperti diawang2. Fantasy ku sekarang sudah dalam dekapanku. Benar benar surprise.<br />
...<br />
Aku mencoba hal gila lagi. Kutkan pundak mbak tia. Dan ia menurut duduk didepan selangkanganku.<br />
Segera kubuka celanaku<br />
Dan mbak tia langsung mengulum penisku.<br />
<br />
Aku rasany tak percaya. Penisku dikulum mbak tia.<br />
<br />
Tiba tiba mbak tia bediri.<br />
<br />
" sudah dik...nanti mereka tahu" sambil matanya memberi kode ruang tamu.<br />
<br />
Aku masukkan penisku ke celana. Dan berjalan ke ruang tamu. Dimana mas agus dan istriku berada.<br />
..<br />
Batas antara ruang tamu dan ruang kelurga hanyalah korden.<br />
<br />
Daei belakang korden kudengar mas gs bersemangat sedang menjelaskan sesuatu ke istriku.<br />
Kuintip. Kulihat dari gesturnya, mas agus keliatan menikmati suasananya.<br />
Tampak juga mata istriku berbinar.<br />
..<br />
Aku menoleh belakang. Dan kulihat mbak tia sedang merapikan bajunya.<br />
<br />
Aku tak mau membuang kesenpatan yng mungkin takkan terulang.<br />
<br />
Aku raih tangan mbak tia.<br />
Kubisikkan ke telinganya.<br />
<br />
"Mereka tampaknya tak suka diganggu"<br />
<br />
Alis mata mbak tia terangkat. Seperti tak percaya.<br />
Ia mendekat korden dan mengintip.<br />
<br />
Aku dibelkang mbak tia.<br />
Perlahan aku angkat bawahannya....<br />
Tampak pantat mulus..dengan cd warna krem...<br />
Tak ada perlawanan.<br />
..........<br />
bahkan mbak Tia sedikit menungging....<br />
<br />
<br />
....bersambung<br />
<br /></div>
</div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-25087582787201027452018-03-10T13:29:00.002-08:002018-03-10T13:29:36.735-08:00Reader's told me 61 to be share<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Wln di T<br />
<br />
Saya sih bukan perempuan yang sempurna, terutama sebagai istri.<br />
Pernah ml dengan teman kerja, pernah juga menjalin hubungan (meski tak lama) dengan suami orang.<br />
<br />
Dan aku lihat, banyak kok yang melakulan hal begitu. bedanya beberapa menutupinya dengan share di wa group atau di fb dengan status religi,kesehatan atau kebahagiaan keluarga.<br />
<br />
Akupun melakukan hal yang sama.<br />
<br />
Cuma disini saja aku jujur.<br />
<br />
Aku juga tidak berharap suamiku bersih2 amat. aku yakin ditempat kerjanya dia juga main2. sedikit menggoda atau mungkin coba coba check in dg teman perrmpuannya atau teman socmednya.<br />
<br />
Aku tahu tanda tanda orang punya hubungan dg orang lain.<br />
<br />
Tidak susah. cukup melihat diriku sendiri.<br />
<br />
Tapi slama dirumah,kami bersikap layaknya suami istri. aku tidak ingin mencoba untuk tahu kehidupan diluar rumah. bagusnya suami juga melakukan hal yang sama.<br />
<br />
Apakah kehidupanku tidak bahagia? Oooo...bahagia sekali.<br />
<br />
Bayangin saja. saat jenuh dengan suami, aku bisa kontak rudi, mahasiswa yang punya nafsu besar dengan tante2 macam aku.<br />
Tenaganya masih besar. aku bisa orgasme 2 -3 kali.<br />
Mungkin saja dia diam diam mwmbanggakan dirinya pada teman2nya bahwa bisa meniduriku. bodo amat.<br />
<br />
Soal sex tak selalu soal penetrasi.<br />
<br />
Kadang aku juga punya kebutuhan untuk dikagumi tubuhku.<br />
<br />
Mudah saja buatku.<br />
<br />
Ada keponakan daeinsuami yang suka main kerumah. dan aku santai saja pakai kaos tanpa bh dan clana super pendek di dalam rumah. bahkan bila ada suamiku juga.<br />
<br />
Aku tahu keponakan itu suka curi curi pandang pada paha atau payudaraku.<br />
<br />
Dan kulihat suamiku juga senang bila keponamannya wajajnya memerah menahan nafsunya.<br />
<br />
Sengaja kuberi kesempatan banyak pada suamiku untuk mengobrol dengan pacar keponakannya , kalau keponakan dan pacarnya main ke rumah.<br />
Biarlah. sekali kali suamiku bisa menikmati ngobrol dg yang muda. setelah setiap hari bertemu aku yang umur 40 an.<br />
<br />
Dan keponakan kuajak ke dapur.<br />
Ngobrol. atau menyiapkan sesuatu.<br />
<br />
Untuk membeti waktu agak panjang untuk suamiku menikmati waktunya. Aku beri obrolan nakal pada keponakan didapur, setelah iti biasanya tangannya mulai berani memegang2 pantatku. atau mulai berani memeluk dan mencoba mencium bibirku<br />
. Yang tentu kuberi sedikit perlawanan, tapi tetap kuberi keaempatan.<br />
Endingnya biasanya dia memelukku dari belakang, dan menggesek penisnya ke pantatku sambil tangamnya masuk ke celana dalamku.<br />
.<br />
<br />
Aku bahkan sama sekali tak merasa bersalah saat WOT diatas teman suamiku yang main kerumah.<br />
Meaki tak telanjang karena aku kug baru pulang dari kerja.<br />
Karena dari cara datangnya, cara teman suamiku mendekatiku dan segala situasi yang mendahuluinya, membuat aku menarik kesimpulan : suamiku memgintip aku sedang ml dg temannya. ini sebuah fantasy sex. dan aku bisa memahaminya.<br />
<br />
Suamiku mungkin memganggap dirinya yang mengatur dan mangarahkan aku dalam soal sex.<br />
Biar saja ia meraaa begitu.<br />
Kadang kita perlu memberi kebanggaan pada orang2 dekat kita. tak ada yang mengurangi apapun dari kita.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-91774873285611399952018-03-10T09:02:00.005-08:002018-03-10T09:02:55.469-08:00Reader's told me 60 whatsapp group<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
J di P<br />
<br />
Gara gara otakku sudah dirusak oleh segala forum dan situs macam ginian :-D. akhirnya ada juga keinginan untuk pamer istri.<br />
<br />
Kasusnya sama, dan ternyata banyak juga laki laki macam aku tu. yang punya keinginan pamer istri tapi bingung bgaimana memulainya.<br />
<br />
Bukan sekali dua aku ikut ajakan masuk di whatsapp group. di forum2 banyak yang nawari.<br />
<br />
Tapi tiapkali masuk. anggotanya cuma 2 atau 3. dan semuanya malu malu mau ngeshare. bubar. :-D<br />
<br />
Sampai aku mengira. jangan2 ini modus saja dari bujangan2ari bahan buat coli. :-D<br />
<br />
Kalau grup whatsapp swinger aku pernah dengar. bahkan aku per ah dikasih tunjuk oleh salah satu membernya.<br />
Konon seleksinya ketat. dan membernya bener bener pelaku swinger. Pada waktu tertentu mereka gathering. bahkan lebih dari itu. kudengar dari pelakunya sendiri. antara mereka terjalin pertemanan. bahkan ada yang sampai bikin bisnis bareng.<br />
<br />
Problemnya. aku tu masih kasta ecek2. kasta sudra dalam dunia swinger. cuma masih pingin pamer foto istri.<br />
:-D<br />
Susah kali ketemu group nya.<br />
<br />
Jengkel2 aku pernah kirim foto istriki lagi tlanjang duduk dikursi, kukirim ke temanku. kali kali dia ikut panas terus gantian kirim foto istrinya.<br />
<br />
Bukannya aku dikirim foto istrinya, eeh malah aku dinasehatinya. hahahah.<br />
Buru buru aku bilang aku becanda dan itu foto bukan istri aku, tapi ambil di internet. hahahha....Padahal itu benar istriku.<br />
<br />
Bahkan cuma mau pamer saja. tidak.mudah ternyata. :-D<br />
<br />
Pernah dapat temen di socmed. awalnya enak. kirim2an foto. lama lama dianya maksa. mana pingin foto vagina istriku lah. mana pingim liat foto istriku nungging lah.<br />
Lha foto istriku saja kudapat dari curi curi, kok disuruh nungging. hahahah<br />
<br />
Aku itu termasuk beruntungnya karena istriku kalau dirumah sembarangan saja pakai baju. kadang telanjang biasa saja dia putar putar di dalam rumah. mandi juga jarang ditutup kamar mandinya. itulah kufoto dia.<br />
Kok aku disuruh foto dia nungging segala. macam mana itu. hahaha<br />
<br />
Jadi maaf admin.<br />
Aku disini tak bisa cerita ttg cerita swinger. karena memang aku blum punya.<br />
Tapi tolonglah kalau bisa tulisanku ini dimuat. ya supaya orang2 kasta rendah macam aku ni bisa terfasilitasi.<br />
Hahahahha....<br />
<br />
Dan sapa tahu ada yang sama nasibnya denganku. lalu kita bisa punya grup wa. biar kayak temen2 yang kastanya dah tinggi2. hahah.<br />
<br />
Ya pakae whatsapp fake ndak papa lah. nama palsu juga ndak papa. yg penting bener iatrinya. syukur kasta tinggi mau gabung pula. biat termotifasi kita kita ini lah. haha...<br />
<br />
Trimakasih admin.<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-57809287415798301422018-03-10T04:06:00.001-08:002018-03-13T02:21:56.974-07:00Reader's told me 59 friend (2)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Mmd di s<br />
<br />
Bagiku pengalaman melihat istriku di grepe oleh andri itu berpengaruh bangetbdalam kehidupan sex kami.<br />
<br />
Dimanapun,asal teringat moment andri memeluk, merangsang dan menindih istriku,selalu membuat aku terangsang berat. Dan langsung ngajak ml istri.<br />
<br />
Kehidupan sex kami menjadi membara mendekati liar. :-D.<br />
<br />
Pernah satu kali kami ada undangan nikah. trus lihat istri ngobrol sama teman laki2nya. padahal cuma ngobrol. terbayang sudah saat andri meluk istriku.<br />
Aku langsung terangsang. ndak kuat nyampai rumah. masih di mobil tuh. di parkiran gedung. aku minta di bj. :-D<br />
<br />
Problem justru pada andri. karena ternyata andri ndak berani ngomong sama istrinya.<br />
<br />
Sebenarnya ndak masalah buatku. targetku memang bukan untuk itu. Tapi kalau aku biarkan saja.<br />
Nanti aku takut dia ngember. jadi keinginanku gantian menggrepe istri andri lebih sebagai jaminan ndak ada yang bocor antara kami.<br />
<br />
Istri andri orang kantoran. Dengar dengar karirnya bagus. Dan ntah karena itu andri cenderung mengalah kalau sama istrinya.<br />
<br />
Tapi kalau lihat bodynya di foto2. memang kelihatan bersijh dan terawat. bokongnya mayan juga. tapi foto sama live kan beda.<br />
<br />
Akhirnya setelah beberapa minggu.<br />
Andri wa aku.<br />
Istrinya sudah diajak ngobrol. dia bilang, bahwa aku suka dengan istrinya. :-D.<br />
Dan ingin bisa kenal dekat.<br />
Masih ditambah tambahi. bilangnya gini ke istrinya. bahwa andri pernah kirim foto istrinya ke aku. trus malah dibikin bahan coli .<br />
:-D<br />
<br />
Awalnya aku agak gimana gitu. kok andri ngarang crita gitu.<br />
<br />
" dah lah bro...ini cara aja. lha istriku tampaknya senang waktu kubilang,kamu suka coli sambil liat fotonya. hahaha"<br />
<br />
"Lha trus gimana,aku jadi malu to ndri"<br />
<br />
"Ndak papa. malah dia nawarin kita ketemuan. tapi situ bawa istri juga. biar kenal baik"<br />
<br />
Ya dah. akhirnya kita atur ketemuan dirumah andri.<br />
<br />
Aku ajak istriku.<br />
<br />
Dirumah andri,istriku yang dasarnya pendiam. jadi malah keliatan agak kikuk. apalagi waktu diajak ngobrol andri. Aku tak tahu apakah ia malu, atau jangan jangan kemarin itu dia menikmati. :-D<br />
<br />
Fokusku tentu ke nyonya rumah.<br />
Yang tampaknya sudaj sadar bahwa ia akan jadi perhatian setidaknya dari aku.<br />
<br />
Ia tampak percaya diri dan banyak bicara untuk mencairkan suasana<br />
<br />
Pertemuan ini memang akhirnya jadi luwes atas peran nyonya rumah. Mungkin pengalaman istri andri di pekerjaannya atau bagaimana. suasana kemudian menjadi sangat akrab.<br />
<br />
Saat istri andri ke dapur aku di kode andri. aku kemudian bilang ke istriku.<br />
<br />
"Kalian ngobrol dulu ya. aku tak ke kamar mandi"<br />
<br />
Aku kemudian menuju dapur. kulihat istri andri sedang membelakangiku aedang bikin es syrup.<br />
Pantatnya memang bagus. dan gaya dia menyilangkan kaki saat berdiri aangat anggun.<br />
<br />
Aku kemudian berdiri disebelahnya. dan kemudian kami.ngobrol.<br />
Ya. memang istri andri enak diajak ngobrol. dia aktif dan pandai mencari topik.<br />
<br />
"Dah yuk..mari kedepan. mereka nanti kehausan" katanya sambil senyum.<br />
<br />
Aku nemar benar berjudi saat kemudiam aku tiba tiba memegang pinggang istri andri. Nasib2an. kalau apes. ya paling disingkirkan. dan kemudian dia ndak mau ngobrol lagi dg ku.<br />
Tapi masa bodo. toh andri ndka masalah.<br />
<br />
'Eh.." istri andre hanya sbilang begitu sambil senyum saat aku memegang pinggangnya.<br />
<br />
Lalu pelan kutarik tubuhnya mendekatiku. tak ada perlawanan.<br />
<br />
Kami berciuman. dan sudah jadi kebiasaanku kalau berciuman dengan istri, setelah meremas pantatnya aku mengarahkan tangannya ke penisku.<br />
<br />
Nurut saja istri andri. bahkan saat kubuka resluiting ku, perlahan ia mengocok.<br />
<br />
Dan yang tak kukira adalah. tiba tiba ia duduk di lantai.<br />
Ia mengoralku.<br />
Kaget juga aku. ini diluar perjanjian. tapi aku menikmatinya.<br />
<br />
Akhirnya kepalang basah. aku angkat istrinya untuk berdiri. kubalik padannya dan kuplorotkan clana pendeknya.<br />
Aku hujankan penisku ke vaginanya. tanpa perlawanan.<br />
<br />
Nafasnya memburu. dan tampak sekali ia menahan agar tak bersuara. secara suaminya hanya berjarak 5 meter darinya.<br />
<br />
Satu satunya kalimat yang diucapkannya disela sela emgahannya adalah<br />
"Jangan dikeluarkan didalam,mas"<br />
<br />
Tak lama ia orgasme. dan aku masih sebentar lagi.<br />
<br />
Aku cabut dan aku kocok penisku . buru buru istinya andri mengambil tisue menutupi peniaku. agar tak berceceran di lantai dapur.<br />
<br />
Setelah sedikit berciuman. dia pamit ke kamar mandi.<br />
<br />
Aku tetap didapur dan ada notif di wa ku.<br />
<br />
"Bro...kok exe. janjinya ndak gitu..wkakaka"<br />
Bingung aku jawabnya.<br />
<br />
"Sory ndri. lepas kendali"<br />
<br />
"Kalau gitu, ajak ngobrol istriku agak lama di dapur ya."<br />
<br />
"Knapa ndri?"<br />
<br />
"Istrimu kuajak ke kamar depan. mau tak ajak ml juga. biar seri. wkakaka"<br />
<br />
Kaget aku.<br />
<br />
"Ya . tapi jangan dipaksa ndri"<br />
<br />
" ndak...dia juga dah liat kamu kok ekse istriku. dah ya. ni istrimu dah lepas baju'<br />
<br />
Aku bengong.<br />
<br />
Dan perlahan aku menuju kamar depan, kamar disamping ruang tamu.<br />
<br />
Kubuka perlahan. dan dhueg...<br />
Kulihat andre dan istriku hanya pakai cd. mereka.berciuman.<br />
Dan yang membuat aku shock. istriku tampak aktif dan nafsu banget..njrit. :-D<br />
<br />
Aku ambil foto. dan kemudian kembali kedapur.<br />
<br />
Menunggu ereksi lagi. :-D<br />
<br />
<br /><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-14434449539903783572018-03-08T08:55:00.001-08:002018-03-08T08:55:41.845-08:00reader's told me 58 friend (1)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
mmd di S<br />
<div>
<br />
<br />
jujur aku masih belum berani kalau harus hardswing. aku masih belum punya keberanian secara mental melihat istriku diexe org lain. meski kalau membayangkan juga bikin terangsang.<br />
cuma keinginan pamer tubuh istriku,memang kadang meledak ledak.<br />
Aku tak berharap banyak ada laki laki yang melirik istriku, karena secara wajah memang biasa.<br />
<br />
maka satu satunya yang bisa kulakukan atas keinginanku itu hanyalah mengirim foto .<br />
<br />
sulit rasanya bisa mempercaai orang lain untuk melihat tubuh istriku secara live.<br />
Dalam banyak pengalaman hidupku, aku sering dikhianati oleh orang2 yang tak bisa mengkontrol mulutnya.<br />
<br />
Tapi keinginan untuk pamer tubuh istriku sangat tinggi. repot to? :-D<br />
<br />
Keinginan itu makin hari makin menguat. membuat aku ndak tahan. akhirnya aku berterus terang pada istriku. bahwa aku ingin ada laki laki melihat tubuhnya telanjang. tapi aku takut laki2 itu ndak bisa dipercaya.<br />
<br />
Awalnya istriku bengong.<br />
<br />
Setelah sekian lama terdiam.<br />
Akhirnya dia menjawab " ya terserah kamu saja".<br />
<br />
Plong.<br />
<br />
Tapi ya bingung.<br />
Ini seperti diijinkan kawin lagi tapi ndak punya calon. Punya rokok ndak punya korek. malah bingung sendiri.<br />
<br />
Adalah andri, temen sekantor punya ide, kalau berangkat pulang kerja barengan, gantian pakai mobilnya. untuk ngirit bensin. karena runah kami sejalur.<br />
Hari ini dia jemput aku. besok gantian aku jemput dia.<br />
<br />
Satu kali di perjalanan kami ceritaan tentang teman kami yang habis nikah bodynya langsung melar.<br />
Saat aku bilang<br />
"Untung dulu aku dapat pacar yang ceking, jadi walau sekarang dah nikah, melarnya ndak sampai gede amat"<br />
<br />
Andri nyaut<br />
"Iya. kulihat istrimu aslinya badannya bagus malah. proporsional"<br />
<br />
"Lho kamu perhatian to'<br />
<br />
'Iyalah, orang tiap kali aku njemput dia nganter dpn pintu"<br />
<br />
'Ya , tapi ndak secantik istrimu"<br />
<br />
" ah..lama lama ya biasa.."<br />
<br />
Obrolan soal istri gini mengalir panjang, ntak setan apa yang masuk ke otakku,tiba tiba andi kutawari,mau liat foto istriku pas pakai daleman aja. tapi kuminta sumpah2 dulu untuk tidam crita2. :-D. plus gantian aku liat foto pribadi iatrinya.<br />
<br />
Kuberi hapeku( karena aku nyetir), kuberi password aplikasi untuk simpan foto.<br />
<br />
Wah reaksi dia kayak anak kecil di toko permen.<br />
<br />
"Wah...gilak. ereksi aku bro...bodynya bagus banget"<br />
Ndak tau dia basa basi...aku kok merasa senang dia bilang begitu.plus agak malu dikit2. :-D<br />
<br />
Besoknya gantian dia kasih lihat fogo istrinya. anjrit. malah saat ml juga dikasi liat.<br />
<br />
Akhirnya aku merasa. ini orangnya.<br />
Kubilang akhirnya ke dia....aku aebenarnya punya fantasy ada orang grepe2 istriku....<br />
Kalau dia mau...bolehlah. tapi syaratnya.aku boleh melakukan hal sama pada istrinya. biar sama2 punya rahasia.<br />
<br />
" wah...aku gimana bilang istriku?"<br />
<br />
"Ya minimal aku bisa lihat istrimu tlanjang lah" <br />
<br />
Deal.<br />
<br />
Dah kusiapkan istriku nih...kubilang. cuma digrepe2 aja sama andri.<br />
<br />
" andri ndak crita ke orang2 ? " tanya istriku.<br />
<br />
"Ndak lah...panjang urusannya kalau dia mau crita'....<br />
ndak kucritakan bagaimana sebenarnya kami dah ada negosiasi. :-D<br />
<br />
Sengaja kami pulang kerja agak awal, dan yang tak kusangkabadalah istriku tampak tenang saja. ndak keliatan kikuk. dia menyambutku seperti biasa. Cuma yaitu kok aku lupa kasih pesan pakai baju yang agak seksi. istriku ya kayak biasa. pakai daster rumahan.<br />
<br />
Habis bikinin teh. istriku nonton tv di ruang tengah.<br />
Aku kasih kode ke andri.<br />
Andri kemudian duduk disamping istriku. dikarpet.<br />
Dan kemudian mereka ngobrol.<br />
<br />
Aku diruang tamu melihat mereka dr belakang. rasanya deg degan<br />
Bener bener campur baur.<br />
<br />
Kulihat tangan anddri.mulai pegang tangan istriku.<br />
Istriku diam saja. cuma senyum. matanya tetap ke depan tv.<br />
<br />
Aku jadi mikir. gimana cara andri ngrepe2. posisi duduk di karpet dan istriku pakai daster.<br />
<br />
Andri kemudian berdiri. duduk dibelakang istriku. lalu tangannya memelum pingang..dan turun lalu menarik perlahan daster istriku keatas. anjrit.<br />
<br />
Aku merasakan sensasi luar biasa. ereksi saat kulihat paha istriku tampak terbuka.<br />
Dan saat daster berhenti dipantat. istriku mengangkat oantatnya...dher. dilepasnya daster istriku oleh andri.walah...padahal perkiraanku ndak sejauh itu. kupikir cuma grepe grepe diluar baju.<br />
Mau menghentikan tapi aku justru meraaa terangsang lihat tubuh istriku yang cuma pakai cd dan bh mulai digerayangi tangan andri.<br />
<br />
Tangan andri masuk ke clana dan memainkan vagina istriku. istriku dah ndak tahan untuk bersikap biasa saja. nafas nya memburu. meski sikapanya masih seperti biasa .<br />
Kemudian istriku menggigit bibirnya. dia dah dapet.<br />
<br />
Kudengar andri berkata<br />
" dah mbak?"<br />
Istriku cuma ketawa kecil.<br />
Andri terus bilang.<br />
"Duh. aku belum. nanggung" sambil senyum senyum. modusssss<br />
<br />
Tampaknya andri bingung juga. karena memang diawal konsepnya ndak ada ml.<br />
<br />
Tapi ngaceng berat sementara didepannya ada perepuan cuma pakai cd tentu bukan hal mudah.<br />
<br />
Akhirnya andri mendatangiku.<br />
"Boleh nggesek aja?..nanggung banget ndak keluar"..katanya sambil senyum2.<br />
<br />
Aku yang dasarnya dah di ubun2. tapi masih mikir juga kalau niatnya nggesek trus slip kan ya jadi ml.<br />
Kujawab<br />
"Boleh. tapi pantat ya."<br />
<br />
Istriku mendengar suaraku<br />
Tapi dia tetep diam nonton tv sambil dadanya ditutupi daster.<br />
<br />
Andrinkemudian mendekat ke istriku.<br />
Dan pelan merebahkannya.<br />
<br />
Didepan istriku, andri melepas celananya.<br />
..<br />
Aku rasanya pongin teriak. dah..exe saja.<br />
Tapi kutahan tahan.<br />
Aku akhitnya keluarkan penisku. dan mulai coli. melihat andri telanjang bulat dan memeluk istriku dari belakang.<br />
<br />
Lalu perlahan istriku ditelungkupkan dan andri diatas pantatnya menggesek2 penisnya....<br />
Kasian juga aku liatnya.<br />
<br />
'Dah ndri...lepas aja clananya....jangan masuk ya.'<br />
<br />
Girang andri. langsung diplorotkan clana istriku. dan kemudian penisnya digesek2 ke belahan pantat .<br />
<br />
Gilak. aku benar2 kayak diawang2. melihat mereka. bertindihan tlanjang bulat<br />
<br />
.........<br />
<br />
Setelah usai. dan kuantar andri pulang. sebelum dia buka pintu mobil untuk keluar.<br />
<br />
Kuingatkan janjinya. :-D<br />
<br />
<br />
(Bersambung)<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<div>
<br /></div>
</div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-60337707203976056182018-01-14T23:45:00.005-08:002018-01-14T23:46:04.904-08:00reader's told me 57 make everything easierww<br />
<br />
Percakapan fantasy sex sebenarnya sudah menjadi topik bahkan saat kami masih pacaran.<br />
Tapi waktu itu kami hanya sekedar pembicaraan.<br />
<br />
Yang ingin aku sampaikan disini adalah bahwa fantasy sex bukan sesuatu yang baru buat aku sebagai istri, maupun suamiku.<br />
Meski kami sebenarnya berasal dari desa. Tapi kebetulan kami dipertemukan di kota saat kami sama sama kuliah.<br />
<br />
Ya. kami sudah sering melakukan hubungan sex saat masih kuliah. silahkan sebut apa saya, tapi begitulah keadaannya. Dan saya hanya melakukan dengan pacar pacar saya. Yang tentu awalnya saya berharap mereka akan jadi suami . :-D<br />
<br />
Suamiku dari keluarga kayaraya, dan aku dari keluarga biasa saja.<br />
Hanya secara fisik aku cantik dan itu soal genetik.<br />
<br />
Bukan sekali, tak selalu sayup sayup, aku mendengar orang berkata bahwa aku mau menikah dengan suamiku karena hartanya.<br />
I will tell u all.....ya. itu merupakan salah satu pertimbangan mengapa aku mau menjadi istrinya. Aku jujur saja mengatakan. dan apa salahnya?. Aku punya banyak argument untuk menyampaikan itu, tapi tentu akan subjectif dan tidak penting untuk dibahas disini. :-D<br />
<br />
Soal sex.<br />
memang suami saya saya fantasynya gilak gilakan.( atau aku yang tak tahu perbandingan dengan suami orang lain? :-D )<br />
<br />
sejak pacaran jujur saja dia mengatakan padaku, bahwa ia sukak dengan bodyku dan terkadang terlintas dalam pikirannya ia ingin memamerkan bodyku ke orang lain.<br />
:-D<br />
<br />
Ia punya beberapa sahabat laki laki, dan mereka dah kenyang kalau cuma lihat pahaku. :-D<br />
<br />
Kuakui aku tak begitu suka melawan dia. Apapun keinginanya aku ikuti saja, dan aku mudah saja menikmatinya. Tak ada perasaan terpaksa. AKu merasa aman dan nyaman dengannya.<br />
<br />
Bagusnya suamiku, dia memang memilih sahabat yang bisa ia percaya kalau sudahmulai dibawa ke rumah.<br />
Dan aku mempercayainya<br />
<br />
Semua teman laki lakinay yang di bawa pulang selalu type orang yang punya kelas. Dari bahsa dan cara bicaranya mereka cukup berpendidikan, dan ndak ada yang norak dalam sikap sikapnya.<br />
So, buat orang seperti itu, aku nyaman saja bila hanya pakai clana pendek dan tangtop.<br />
<br />
jadi berdasar pengalamanku itu, kalau kalian ingin memamerkan istri, first rule adalah, : pastikan cari teman yang berkwalitas. :-D<br />
<br />
yang kedua adalah, saya merasa yakin , karena begitu pandainya suamiku meyakinkanku, bahwa aku takkan ditinggalkannya atau direndahkannya,<br />
jadikan itu tips ke 2 jika kalian para suami ingin mengajak istrinya swing :-D<br />
<br />
Dengan segala latarbelakangku ini, aku tak perlu mengada ada membuat cerita atau memulai cerita tentang swing.<br />
standart kehidupan sex kami, menjadi terkondisi untuk lebih mengalir dalam batasan lebih luas ketimbang mungkin sebagian besar pasutri lain.<br />
i will give u example<br />
<br />
satukali saat kami ml, tepatnya saat aku mengoral suamiku. Ia selalu memintaku mengoral dengan menungging. he said itu membantunya berimaginasi seolah ada laki laki lain mem pumping ku dari belakang.<br />
ia memotretku.<br />
Jelas tampak mulutku, wajahku, payudaraku dan sebagian tubuhku.<br />
<br />
setelah selesai, dia bilang/<br />
i will send this pict for kris.... (kris adalah temannya )<br />
<br />
its oke for his wife? tanyaku<br />
<br />
its ok, sometimes kris send his nude wife pic...<br />
<br />
ooh....( aku bisa bilang apa, kecuali nyengir?)<br />
<br />
let me know her pict...<br />
<br />
lalu suamiku menunjukkan foto istri kris sedang dipeluk dari belakang oleh kris dalam keadaan telanjang bulat.<br />
<br />
.....<br />
<br />
selang berapa hari kris datang kerumah...<br />
aku tak tahu apakah ini sebuah design....tapi aku tak peduli<br />
<br />
saat bertiga, begitu....aku nanyak ke kris<br />
<br />
" kris...kamu dapat kiriman foto dari suamiku "<br />
<br />
" ya... foto yang indah" jawab kris<br />
<br />
kami ketawa bersama.....<br />
<br />
<br />
tiba tiba suamiku bilang<br />
<br />
" ra, kiss him, i wanna see " kata suamiku padaku<br />
<br />
aku mendekat ke kris, yang lagi duduk, dan menduduki kris dari depan sambil ketawa kecil.<br />
<br />
kris hanya bilang....<br />
" tau gitu istriku ku ajak " sambil tertawa<br />
<br />
lalu aku dan kris berciuman, di depan suamiku.....<br />
berciuman dengan posisi begitu, pastinya tangan kris menjelajah kemana mana....<br />
clana pendekku masih ada ruang untuk tangan kris masuk hingga meremas pantatku dari dalam...<br />
<br />
aku menikmatinya......<br />
<br />
Dan saat kulirik suamiku sudah mengeluarkan penisnya untuk di kocoknya sendiri,<br />
aku tahu, bahwa aku boleh melakukan hal lebih selain cuma ciuman.<br />
tak perlu ia mengatakan apa apa.<br />
<br />
Aku lepas tangtopku yang tanpa BH itu, dan Kris menyambut putingku dengan kuluman.<br />
Aku nyaris tak lagi memperhatikan suamiku.<br />
<br />
Dan saat tangan kris mencoba menurunkan celanaku, aku baru melirik suamiku, dan dia mengangguk pelan, sambil terus mengocok penisnya<br />
<br />
kode kecil itu cukup buatku untuk melanjutkan permainan......<br />
.....<br />
<br />
<br />
<br />
.....<br />
<br />
ya... sederhana sekali ....suamiku ndak perlu ribet untuk mengatakan banyak hal agar aku mau ML dengan temannya.<br />
<br />
Ia tak memerlukan itu, ia hanya perlu memastikan takkan meninggalkanku dan merendahkanku....<br />
<br />
<br />
suamiku senang, aku senang dan teman juga senang... :-D<br />
<br />
apalagi yang kita cari ?<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-40338093925388958382017-11-05T23:01:00.000-08:002018-01-17T20:23:36.252-08:00reader's told me 56. one moment in timeTs di P<br />
<br />
Jujur, kalau saya memang berfantasy swinger. Justru karena gemes aja.<br />
Istri saya itu pendiam, cenderung kurang gaul, pakai baju ya sederhana, ndak neko neko.<br />
Bener bener ordinary lah. Baik wajah dan fisiknya.<br />
<br />
Cuma orang ndak tahu, iatri saya itu kalau ml ndak kalah sama di film2 blue.<br />
<br />
Nah kayak gitu2 kadang pingin tak pamerin ke teman. Kalau cerita kan pasti orang ndak percaya. Lihat tampilan istriku gitu mana ada yang percaya.<br />
<br />
Tapi ya ngomong sama istri mau ngajak swinger ya ndak berani. Hehehe<br />
Beberapakali aku bilang pada istri,<br />
"Aku pingin lihat kamu ml sama lakik lain"<br />
atau<br />
"Aku pingin ml rame2 "<br />
Dia langsung pasang wajah jijik.<br />
Nah kalau gitu suasana jadi ndak enak. Kadang malah diem dieman.<br />
<br />
Padahal aku cuma mau pamer ajah. Bahwa biar mukaknya biasa biasa saja. Teteknya kecil. Tapi kalau nungging atau wot , istriku bener sepenuh hati dan powerfull. Gimana sih ya ngegambarinnya. :-D. Pokoknya gitu deh.<br />
<br />
Fantasy yang kemudian jadi obsesi ini hanya berhenti di angan2.<br />
akhirnya aku bikin akun di situs atau socmed yang ada pasutri2 swinger.<br />
tapi lha ngomong sama istri saja aku ndak berani...., maka tiap kali diajak ketemuan dengan pasutri lain aku langsung kabur.<br />
Pernah dimaki maki dan diblock, dipikir aku modus saja mau ml sama istri orang. Padahal bener, aku cuma mau pamer istriku.<br />
<br />
Sampai kadang gini lho....saking sakingnya pingin pamernya. Aku pernah kepikiran, apa kumabukin aja ya istriku. Lalu kuajak ml saat teman main kerumah.<br />
tapi tak pikir2 kesian jugak. Dan kesannya kok lemah banget<br />
<br />
Satu hari aku chat dengan salah seorang member di grup swinger. Obrol punya obrol, ternyata nasibnya sama.<br />
Sama sama ngebet fantasy, tapi ndak berani bilang istri. Mayanlah. Ada temen senasib.<br />
<br />
Kebetulan satu kota pulak.<br />
<br />
entah mengapa akhirnya kami klik. Lalu kopi darat.<br />
<br />
Namanya jack, asyik juga orangnya. Kami cocok karena mungkin, sama sama ndak berani ngomong sama istri<br />
<br />
Menjadi akrab kemudian kami saling percaya. Akhirnya kami mulai tuker tukeran foto istri. Mulai baju lengkap sampai telanjang.<br />
video saat iatri tidur, sampao video kami ml.<br />
<br />
Padahal cuma gitu aja lho....rasssanya dah seneng banget . :-D<br />
<br />
Istri kami aja yang agak heran, kenapa ada tripot dikamar dan sering ngajak ml.<br />
Alasanku. Buat koleksi pribadi. Nanti 2 jam dihapus.<br />
<br />
2 jam emang dah dihapus. Tapi ya sudah twrkirim.<br />
:-D<br />
<br />
Aku ndak tahu yang lain gimana ya...tapi kalau aku ini lho ya.....dibanding liat foto orang lain ML, kok lebih suka lihat foto istri ku ml dengan aku. :-D<br />
<br />
<br />
Tapi ya bagaimanapun semua ada batasnya. Lama lama bosan juga cuma kirim kiriman foto.<br />
<br />
Tapi keinginan memamerkan tubuh istri dan gaya ml nya makin menjadi jadi, nyaris membuatku gelap mata.<br />
<br />
Kuceritakan semua yang kurasakan pada Jack.<br />
Tapi jack juga mengalami hal sama, jadi ini kayak pengangguran ketemu pengangguran, ndak ada solusi keculai saling merasa senasib. :-D<br />
<br />
Satu hari adik istriku main kerumah, cowok usia 20 an. Tapi mereka dekat.<br />
Lama ndak jumpa akhirnya mereka ngobrol di kamar sampai adiknya ketiduran di ranjang.<br />
Ketika aku masuk kamar, kulihat istriku sedang membaca buku , sedang sampingnya adiknya tidur dengan posisi miring.<br />
<br />
Now or never<br />
Gelap mata dan memang sebelumnya aku buka buka video swinger, akhirnya aku datangi istriku,. dan langsung kutindih dan mencium lehernya<br />
<br />
Terang istriku menolak, tapi dia juga ndak berani keras keras bicara karena adiknya disebelahnya.<br />
<br />
" di ruang keluarga saja, mas" kata istriku.<br />
<br />
kulirik adik istriku tidurnya menghadap ke pintu kamar.<br />
akhirnya aku menggandeng istriku keluar,<br />
dan tepat di depan kamar kami adalah ruang keluarga kami<br />
<br />
Pintu kamar sengaja tidak ku tutup,<br />
dan kemudian aku tidurkan istriku di karpet tanpa kuberi kesempatan dia tahu bahwa pintu kamarnya terbuka<br />
<br />
Aku langsung tancap gas<br />
Ntah perasaanku, adik istriku sebenarnya masih bangun dan pura pura saja tidur<br />
<br />
Aku langsung lepas celanaku dan kusodorkan penisku di depan muka istriku, yang segera mengulum<br />
<br />
Seperti biasa ia menambah sedikit gigitan di batang penis<br />
<br />
Sambil dikulum aku melepas bajuku, lalu kuangkat daster istriku<br />
lalu ku ajak dia doggie ,<br />
lampu terang dan hanya sejarak 3 meteran dengan adik istriku, mustahil adik istriku tidak melihat atau mendengar.<br />
<br />
sedikit kulirik, nafas adik istriku terlalu cepat dari yang semestinya orang tidur.<br />
<br />
yang kuheran, istriku tampak sedikit berlebih dalam menservice aku.<br />
aku merasa, ia juga menikmati suasana ini.<br />
<br />
bahkan istriku tak menolak ketika, aku memeluk dan kemudian berguling, makin mendekat ke pintu.<br />
Ia wot dengan semangat , meski jarak dengan adiknya hanya tinggal 2 meteran saja.<br />
<br />
....<br />
<br />
selesai kami orgasme.<br />
istriku segera bangkit, meraih daster dan ke kamar mandi<br />
<br />
aku meraih HP dan ku wa, jack.<br />
<br />
" gue udah ,jack...."<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
"pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-32356431044132884682017-09-16T02:46:00.002-07:002017-09-16T02:46:21.720-07:00reader's told me 55. friendship<br />
J di B (26 th)<br />
<br />
<br />
<br />
Kami pasangan muda, dan belum punya rumah sendiri, jadi smasih menumpang di rumah mertua.<br />
Jaman menjadi serba sulit, menyebabkan kemudian saya di PHK. lalu akhirnya buka bengkel kecil kecilan di teras rumah ( mertua ) :-D. sama jualan pulsa elektronik.<br />
<br />
namanya juga usaha kecil. lebih ke pantas pantas saja daripada nganggur. Ye pelanggan biasanya cuma tetangga. banyak sepi nya . Untunglah keadaan ini ndak jadi masalah buat mertua dan istri.<br />
Mereka melihatnya sebagai cobaan, dan usia kami memang masih muda, masih banyak waktu dan ada benayak kemungkinan perubahan dalam hidup. <br />
<br />
Istri kerja di pemerintahan, juga mertua laki , maka hari hari aku biasa sama mertua perempuan.<br />
<br />
Tak ada yang istimewa dalam hubungan kami, karena aku juga menganggap mertuaku sebagai pengganti orang tuaku.<br />
Jadi kami ya akrab saja.<br />
Namanya akrab , maka kami akhirnya punya rahasia rahasia yang kami sepakati untuk kami simpan.<br />
<br />
Seperti, aku yang setiap hari suka ndownload BF dan punya "teman" di dunia maya untuk chat mesum. :-D<br />
Itu mertua perempuanku tahu, dan merahasiakan pada istri dan suaminya.<br />
<br />
Mengapa beliau mau melakukan itu, karena sebenaranya mertuaku perempuan juga punya rahasia yang kusimpan.<br />
Ia punya "teman" khusus, ex pacarnya waktu SMA. mereka tiap hari chat. Kadang kirim kiriamn foto. :-D<br />
<br />
Usia mertuaku 48 an tahun. Jadi ya, sebenarnya aku agak geli juga melihat orang seusia gitu, senyum senyum sendiri sambil WA nan. :-D. Tapi ya , aku maklum. pernikahan lebih dari 20 tahun, pastinya menjemukan. Saya yang baru nikah 4 tahun saja, kadang agak bosen juga. uups..<br />
<br />
Satu kali , mertua perempuanku bercerita padaku, bahwa Teman SMA itu mau berkunjung ke kota kami, dan ia diminta menemuinya. Ia tampak ragu. Tapi dari wajahnya aku tahu, mertua perempuanku ingin menemuinya,<br />
<br />
Ya aku menjawab santai<br />
" ya dah, mam. Temui saja"<br />
<br />
" Wah , lha nanti kalau terjadi apa apa?" kata mertuaku sambil senyum2<br />
<br />
" Ya ndak papa to, namanya juga sudah dewasa. kalau ndak terjadi apa apa , malah aneh" kataku sante<br />
<br />
akhirnya mertua perempuanku mau menemuinya, dan minta aku merahasiakan. bahkan aku yang mengantar ke hotel.<br />
<br />
Sepulang dari hotel. mertua ku tampak segar dan banyak senyum. bahkan menawariku makan bakso ...haiyah...... :-D<br />
- suap kecil -<br />
<br />
Sejak peristiwa itu, banyak perubahan dari mertua kami.<br />
ia lebih santai dan terbuka denganku.<br />
<br />
Ada peristiwa kecil.<br />
Jadi satu ketika, pas aku lewat dapur untuk ke kamar mandi ,tak sengaja kulihat mertuaku selfie dengan menyingkap bajunya, hingga tampak payudaranya .<br />
Aku berusaha tenang saja.<br />
<br />
" Buat temennya, mam?" tanyaku sambil senyum<br />
<br />
Awalnya mertua kaget dan tergesa menutup bajunya.<br />
lalu ia ketawa<br />
" iya "<br />
<br />
kami tertawa berdua<br />
<br />
Setelah itu, mertuaku kadang ndak sembunyi sembunyi lagi kalau mau foto "nakal". bahkan beberapa kali meminta aku memotretnya, meski ya cuma motret payudara masih pakai BH. mungkin itu sudah menyenangkan buat mereka.<br />
<br />
Tapi itu juga berdampak padaku.<br />
AKu juga menjadi lebih santai dengan mertua perempuanku itu.<br />
pernah satu kali, karena tanggal merah.<br />
dan mertua laki lakiku ada urusan dengan organisasinya. Aku bertiga saja di rumah,dengan istri dan mertua perempuanku.<br />
<br />
Saat itu masih pagi, jam 10 an. saat aku dan istri diruang tengah, tiba tiba aku terangsang melihat istriku yang dasternya tersingkap.<br />
Awalnya, kami cuma ciuman, lalu aku memelorotkan celanaku, aku meminta dia mengoralku<br />
" jangan disini, ada mami" kata istriku.<br />
Aku sudah tak peduli lagi<br />
" ah , mami di dapur " kataku<br />
<br />
lalu sedikit kupaksa ia akhirnya mau mengoralku.<br />
<br />
Saat mengoral itu, mertuaku melewati kami . dan karena posisi lewat di belakang istri, istriku tidak tahu .<br />
mertuaku hanya senyum padaku. dan aku membalas senyumannya.<br />
sambil mengelus rambut istriku yang mengoral sambil nungging.<br />
Yaa..meski istriku masih pakai daster, tapi ada orang lain saat dioral itu ya pertamakali itu aku merasakan.<br />
<br />
<br />Nah.....samapai disini jangan berfikir ending ceritanya adalah saya kemudian ML dengan mertua perempuan. :-D<br />
sama sekali tidak pernah terjadi.<br />
Disini saya hanya mau bercerita bahwa kami menjadi begitu akrab. katakan sebagai "partner in crime " . :-D<br />
<br />
<br />
Seminggu setelah peristiwa itu, saya diminta mertua perempuan menjemput dia dis ebuah hotel.<br />
Ya,, teman SMA nya datang lagi. untuk kesekian kali.<br />
<br />
Nah bedanya, waktu itu tiba tiba hujan. padahal saya njemput pakai sepeda motor.<br />
saya terpaksa masuk loby., dan telpon ke mertua bahwa saya menunggu di loby.<br />
Mertua bilang, saya suruh naik ke kamarnya,<br />
<br />
Masuk kamar, saya dikenalakna dengan teman SMA nya. Orangnya tenang dan ramah. ( kayaknya memang dah pengalaman ) , jadi ndak ada rasa kikuk.<br />
<br />
" ini lho, ndra. menantu favoritku yang kuceritakan" kata mertua yang sudah berpakaian rapi.<br />
" ooh..ya..ya ,,ya " kata temen mertua sambil tertawa<br />
<br />
" ni dioral anakku, padahal aku disitu.... sengaja kayaknya dia...mo pamer " kata mertua sambil tertawa terkekeh kekeh.<br />
<br />
aku jadi agak gimana gitu... bisanya cengar cengir<br />
kalah level aku sama sesepuh sesepuh...<br />
...<br />
" balas aja gimana, ndra..." kata mertuaku sambil duduk di samping temannya <br />
" boleh..boleh.." kata teman mertua...<br />
<br />
lalu tiba tiba mereka berciuman disampingku....tampaknya teman mertua juga agak terkejut.<br />
<br />
Aku yang jadi salahtingkah.<br />
<br />
lalu mertua yang sudah berpakain rapi itu tiba tiba jongkok di depan temannya. tangannya membuka sabuk dan resluiting celana temannya.<br />
<br />
Bussett......<br />
<br />
lalu dengan tenang, mertuaku mengoral temannya di dekatku.<br />
<br />
Ni gilak....aku jadi bingung.<br />
<br />
sesekali mertua melirik aku sambil senyum...<br />
<br />
lihat permainan ngoralnya. istriku kalah jauh.... jam terbang kayaknya. :-D<br />
<br />
mertua bisa mengulum penis temannya sampai pangkalnya......<br />
Ni ilmu dari manaa mereka ini ya.... :-D<br />
<br />
segala teknik, dipakai.<br />
<br />
sampai akhirnya ketika klimaks....mertuaku nganga di depan penis yang dikocok temannya.<br />
..<br />
Dan akhirnya.....kulihat mani tumpah di dalam mulut mertua....dan hanya sesaat, karena setelah itu mertua langsung mengulum penis temannya dan membiakan tumpah di dalam mult sambil disedot.<br />
<br />
hanccuuuurrr ati ku liat gitu... :-D<br />
<br />
dahsyat bener.<br />
<br />
habis itu mertiua ke wastafel, membuang mani dan kumur kumur.<br />
<br />
Anjrit bener.... :-D<br />
<br />
pulang, ke rumah kami mampir ke bakso dulu...<br />
kubilang..<br />
" busyet.....mama tadi keren "<br />
<br />
Dia hanya tertawa kecil.....sambil ngunyah bakso nya dipermainan kayak ngulum,<br />
<br />
Aku tertawa keras....<br />
:-D<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-58067298542824736012017-08-04T00:12:00.001-07:002017-08-04T00:12:43.292-07:00reader's told me 54. ada masaAda masa pada sebuah perkawinan dimana semua jadi menjemukan. Atau setidaknya terasa flat. Pemaknaan kata "pulang" adalah sebuah situasi dimana kita bisa melakukan aktifitas pribadi dalam lingkungan yang tak peduli. Bukan soal kerinduan.<br />
Pun demikian tentang sex .<br />
Melakukan hubungan sex adalah memanfaakan yang ada untuk kepentingan sesuatu yang bersifat biologis.<br />
Bukan lagi soal cinta.<br />
Diberi suami uang, membelanjakan ,semata mata soal distribusi dan pengadaan. Bukan soal kasih sayang. Mekanis sifatnya.<br />
<br />
Ya karena mekanis tadi lah, kemudian -ada masa- kita flat dalam menjalani hidup.<br />
Cinta, kasih sayang, nafsu, adalah dinosaurus. Pernah ada.<br />
<br />
Diusiaku yang ke 47 ini, hidup begitu flatnya, hingga bahkan pada tubuhpun aku tak punya penghargaan.<br />
Tak ada keinginan untuk mmperbaiki bahkan tak ingin menyembunyikan apa yg disebut orang sebagai kekurangan.<br />
<br />
<b>Joe</b><br />
<br />
Seperti saat dimana joe, pemuda 20 tahunan anak saudara tinggal di rumahku sementara karena cari kerja.<br />
Meski suamiku kerja luar kota dan hanya pulang tiap weekend. Kebiasaanku di dalam rumah memakai daster tanpa bh tetap saja kulakukan.<br />
Pertama, bahkan bayi nya joe saja aku tahu, kedua ya perasaan flat itu tadi.<br />
<br />
Aku merasa aman saja dan tak tergnggu ad joe di rumah.<br />
Jadi tidak ada ketertarikan bersifat seksul pada joe, dan aku juga ndak yakin aku cukup menarik untuk anak usia 20 tahunan.<br />
<br />
Jadi ya biasa saja aku dan joe nonton tv bareng, aku duduk sofa angkat kaki meki cuma pakek daster.<br />
Tersingkap iya. Sadar aku. males saja aku harus bersopan sopan. Wong cuma joe saja.<br />
<br />
Hal sama kulakukan saat ada suami dirumah. Dan suami ndak mengingatkan aku. Jadi kupikir dia sama dengan aku. Biasa aja.ada joedan tidak.<br />
Bahkan suami parah lagi. Pakai cd dan kaos dalem. Keluar kamar. Meski ada joe.<br />
<br />
jadi begitulah kehidupan kami di dalam rumah, lebih karena kami sudah cukup usia, suami juga sudah 53 an. Kesibukan membuat kami berjalan seperti mesin .<br />
<br />
katakanlah bila ini sebuah sentuhan fisik dengan Joe, ketika kami bertiga nonton TV.<br />
Dan aku mengeluh , leherku terasa kaku. ( asam urat , atau apapun semua karena usia )<br />
aku memijat sendiri leherku, dan suamiku melihatnya.<br />
"Minta Joe memijat, mah "<br />
<br />
aku hanya diam saja<br />
<br />
" Joe, pijat tantemu itu " kata suamiku<br />
<br />
Joe kemudian duduk disampingku , dan meminta aku membelakanginya.<br />
perlahan dia mengurut leherku, dan kami masih menonton tv.<br />
<br />
karena leher dasterku sempit, jadi kubuka saja kancing depan daster sehingga Joe bisa mengurut leherku sampai pundak.<br />
<br />
lumayan juga pijatannya.<br />
<br />
"mau pijat kakinya, tan?" kata joey<br />
<br />
"boleh"<br />
<br />
Aku langsung rebahan di samping suamiku.<br />
<br />
Joe memijat kakiku sampai ke paha.<br />
Santai saja aku tarik dasterku hingga pinggang.<br />
<br />
suamiku asyik saja nonton tv, sambil merokok. dan tidak begitu peduli dengan aktifitas kami.<br />
<br />
"pakai cream atau apa gitu lho, mah, biar enak ngurutnya. Joe, ambil itu lotion di kamar " kata suamiku.<br />
<br />
Joe berdiri dan mengambil lotion di kamarku.<br />
<br />
lalu mulailah joe mengurut kakiku hingga bawah pantat.<br />
<br />
Tak lama terdengar suara dengkuran halus, ternyata suamiku sudah ketiduran di dekatku.<br />
<br />
"Punggungnya sekalian, tan?" kata joe<br />
<br />
....aku melepas dasterku...<br />
<br />
...tangan joe merambat pelan di punggungku.... <br />
<br />
....................................<br />
<br />
<br />
Satu sore, saat aku nonton tivi bersama joe saja, dan suami di luar kota untuk kerja.<br />
leherku terasa pegal kembali,<br />
melihat aku mengurut leherku sendiri, joe menawari memijat.<br />
<br />
karena sudah bukan yang pertama lagi, aku telungkup hanya memakai cd dan joe mulai mengurut.<br />
<br />
saat mencapai punggung aku bilang<br />
" kurang mantap, joe "<br />
<br />
joe menjawab<br />
" ok , tan "<br />
<br />
joe lalu duduk di pantatku, dan kemudian itu memberi tekanan lebih pada pijatan di pundak<br />
" cukup tan?"<br />
<br />
agak mengantuk, aku bilang,<br />
"ya.."<br />
<br />
" balik badan, tan "<br />
<br />
aku terlentang, dan joe mengurut paha depanku.<br />
<br />
sampai disitu, aku merasa nyaman saja.,<br />
<br />
tiba tiba, joe memelukku<br />
" maaf, tan.."<br />
<br />
aku kaget, tapi tak tahu harus berbuat apa.<br />
sehingga aku hanya diam saja, saat joe menciumi leherku, dan meremas payudaraku.<br />
aku belum sepenuhnya yakin, anak ini mau berbuatapa.<br />
<br />
sampai ketika dia melepas celananya dan telanjang menindihiku, aku baru bener sadar bahwa ia ingin ml denganku.<br />
<br />
tapi juga masih belum percaya hal ini terjadi. hingga aku memilih diam saja.<br />
<br />
nafas joe memburu , saat aku tak melakukan perlawanan.<br />
aku hanya menghindar saat dia berusaha mencium bibirku, tapi selebihnya aku hanya diam<br />
<br />
bahkan saat dia menyingkap bagian bawah celana dalamku.<br />
<br />
perlahan terasa penisnya memasuki vaginaku, dan joe makin menggila .<br />
<br />
aku lebih merasa terkejut, bahwa joe, anak usia semuda ini. menggeluti aku, yang usianya lebih tua dari mama nya.<br />
<br />
sambil atas terus menciumi leher dan payudarku.,bawah masih terus mempompa dengan ritme yang cepat.<br />
<br />
lalu ia mencabut penisnya dan menaikkan di perutku. ia memelukku kencang. orgasme.<br />
<br />
3 menitan kemudian dia terlentang disampingku.<br />
<br />
aku diam saja. tak tahu harus berbuat apa. bicara apa.<br />
<br />
joe tiba tiba berkata dengan nada takut<br />
<br />
" maaf kan saya , tan....jangan bilang oom ya,,," kali ini wajahnya memelas. ada nuansa ketakutan<br />
<br />
aku diam saja, bangkit dan berdiri , masuk kamar<br />
di kamar aku berbaring, dan memikirkan, apa yang baru saja terjadi.<br />
<br />
...<br />
seminggu setelah itu, joe pindah dari rumah kami.<br />
meski sebenarnya aku tak mengadu pada suami.<br />
tampaknya ia ketakutan sendiri.<br />
<br />
...........................................<br />
<br />
<b>Suami</b><br />
Layaknya laki laki, meski umur suamiku 50 an lebih, tapi dia masih tertarik, setidaknya dari cara memandang dia pada perempuan.<br />
Aku perhatikan dia selalu mencuri mata, bila melihat gadis yang berkulit putih dan berpantat bagus.<br />
Bisa 2 atau 3 kali mencuri pandang bila gadis memakai celana atau rok pendek. Kalau payudara ndak begitu tertarik. kalau paha sama pantat, memang tampak bernafsu sekali.<br />
Bahkan bisa terbawa sampai rumah.<br />
<br />
Misal kami jalan di Mall, ketemu gadis dengan model seperti itu.<br />
Sampai rumah, langsung suamiku ngajak ke kamar. Dan dia menggelutiku dengan nafsu yang lebih dari biasanya.<br />
Bahkan pernah , pada saat makan bareng aku di luar, lalu meja depannya ada gadis atau ibu muda pakai clana pendek, saat kami dah naik mobil, suamiku minta di oral, di parkiran yang memang sepi.<br />
<br />
Aku pikir. semua laki laki di dunia sama. jadi ndak ada masalah buatku.<br />
<br />
Karena suami kerja di luar kota, aku juga ndak berharap suamiku sebersih dan sesuci awan. Bagiku yang terpenting saat pulang, dia menjalankan fungsi nya.<br />
<br />
Dia..layaknya manusia lain....bukan seseorang yang sempurna. Aku juga tahu celah keburukannya, tapi dengan kesadaran bahwa kalau kita semua ingin pasangan sempurna, maka populasi manusia akan punah, Menerima suami ada apanya, adalah pilihan yang terbaik. yang perlu didiskusikan selebihnya hanyalah penyesuaian penyesuaian.<br />
<br />
Mungkin naluri, saat aku membuka HP nya yang ada aplikasi menyembunyikan gambar, mungkin juga kebetulan. saat iseng mengisi kolom password dengan tanggal lahirku, aplikasi itu terbuka.<br />
Muncul foto suamiku telanjang berpelukan, bahkan ada yang saat ML dengan perempuan lain. bahkan ada adegan oral.<br />
lebih muda, lebih cantik.<br />
kaget iya....tapi dari awal aku sudah menyadari, bahwa selalu ada yang disembunyikan oleh suamiku, aku menyiapkan mentalku untuksuatu saat tahu. AKu hanya tak mengira, bahwa hal itu sekarang terjadi<br />
<br />
<br />
<b>Joe dan Suami</b><br />
<br />
Satu kali Joe kembali ke rumah, untuk sebuah urusan keluarga yang tak bisa dihindari harus dia yang datang kerumah kami. Ia datang bersama adiknya, sisca. Seorang gadis usia 19 an, yang manis dan seksi.<br />
<br />
Awalnya suasana kaku , ia agak tak nyaman apalagi ada suami dirumah. Tapi aku bersikap biasa saja.<br />
Lama lama suasana jadimencair, merski tak pernah sama seperti ketika belum ada peristiwa.<br />
<br />
Sesaat setelah urusan keluarga selesai, Joe istirahat sebentar di kamar yang dulu ia biasa tidur, menunggu jam pesawat untuk kembali ke rumahnya.<br />
<br />
Pada saat itu, aku melihat suamiku sedang ngobrol dengan sisca, dan aku lihat mata suamiku berkali kali melirik paha sisca yang hanya memakai celana super pendek.<br />
Tiba tiba aku teringat foto foto suamiku dengan perempuan di hp itu <br />
<br />
Entah dari mana asal pikiran itu datang, tiba tiba langkahku santai menuju kamar joe.<br />
<br />
Kubuka pintu kamar dan kulihat Joe nonton tivi.<br />
aku masuk dan kubiarkan saja pintu tak terkunci.<br />
" eh, tante" Joe langsung duduk di pinggir ranjang<br />
<br />
" berdiri , Joe" kataku tenang<br />
<br />
Joe berdiri dengan mata yang masih agak kebingungan<br />
<br />
Aku mendekat dan tubuhku merapat, ke tubuh joe, tanganku membuka sabuk celananya. joe diam saja<br />
Aku turunkan celananya. dan aku dorong pelan joe untuk duduk.<br />
<br />
Perlahan aku dekatkan mulutku ke penis Joe yang masih belum ereksi.<br />
Aku elus perlahan paha nya, dan pelan akhirnya ku kulum penis nya<br />
" tante?"<br />
aku tak peduli, aku mengulum pelan dan dengan tempo yang sedang,<br />
sambil kumainkan lidahku.<br />
<br />
tak tahan juga akhirnya Joe, dan ia mulai mengelus dan mngacak rambutku, sementara aku terus memainkan penisnya.<br />
<br />
Saat ia sudah sangat tegang, aku rebahkan dia, Aku lepas celana dalamku perlahan.<br />
lalu aku perlahan mendudukinya.<br />
<br />
Kumasuk keluarkan penisnya di vagina, Joe sangat menikmatinya.<br />
<br />
Saat tengah permainan kami, tetiba pintu terbuka. Joe tidak sadar, aku melihat pintu<br />
sisca dengan mulut terbuka melihat kami sedang melakukan hubungan sex.<br />
<br />
Aku tak peduli<br />
<br />
Aku masih terus menggoyang kakaknya.<br />
<br />
Tak lama kemudian kulihat suamiku juga dengan mulut ternganga berdiri dibelakang, Sisca/<br />
<br />
Karena mereka hanya diam menontonku. Aku meneruskan saja kegiatanku.<br />
<br />
Aku sudah siap jawaban, bila suamiku marah marah., akan aku buka sekalian tentang foto di hp itu.<br />
<br />
Kulihat , suamiku diam. tapi tangannya mulai memegang pinggang sisca. naik perlahan mengarah ke payudaranya.<br />
<br />
....<br />
Tanpa perlawanan....<br />
....<br />
....<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-85877882412306463152017-04-22T10:56:00.001-07:002017-04-22T11:01:52.837-07:00reader's told me 53. when i am alone<br />
Ts di kota B<br />
<br />
Kalau exibisionist itu suka mempertunjukkan tubuhnya ya?<br />
Ya, saya suka,<br />
cuma ya nggak ngawur kasih tunjuk ke semua orang, apalagi orang asing.<br />
apa ya itu istilahnya. exibisionis nanggung. :-D<br />
<br />
Kalau nudis itu nyaman bila telanjang.<br />
kalau saya ini , suka telanjang di rumah, tapi was was kalau ada yang ngintip.<br />
ah..serba nanggung.<br />
<br />
bahkan kalau ada suami gitu ya aku ndak berani telanjang trus jalan jalan seenaknya dirumah.<br />
<br />
kalau di depan suami, paling CD sama kaos agak gombor. itu juga ndak tiap hari.<br />
<br />
Kalau pas sendiri , nah itu....baru aku suka telanjang, kadang foto foto kayak di internet, habis lihat , tak hapus sendiri. :-D<br />
<br />
aneh memang, nanggung iya,... tapi sementara ini, aku menikmatinya.<br />
<br />
Ada nggak ya yang kayak aku disini?... ada donk,,,biar ndak merasa aneh sendiri. :-D<br />
<br />
Mungkin karena aku dirumah sendiri kalau siang ya....jadi suka aneh aneh.<br />
pergaulanku juga terbatas, maksudnya, dari diriku sendiri memang ndak sukak hang out.<br />
sukanya dirumah, berimajinasi sendiri, :-D. sakit.:-D<br />
<br />
kadang suami pingin quicksex,<br />
dah siap siap berangkat kerja, tiba tiba memeluk aku dari belakang, menciumi leher,<br />
tanda nih.....<br />
kadang doggie, kadang dia minta oral<br />
diruang tamu, kadang dibelakang mobil. <br />
<br />
ya pintu jendela terbuka, tapi pagar masih tertutup, jadi aman saja.<br />
memang sensasinya beda,<br />
tapi ya aman saja,,<br />
<br />
karena sendiri ya mandi ndak usah tutup pintu, dari kamar mandi ke kamar tidur telanjang ajah.<br />
lama lama jadi kebiasaan, kalau mandi pagi , nunggu suami pergi, baru mandi pintu terbuka<br />
begitu biasanya , kalau mandi dengan pintu tertutup kok malah jadi aneh.<br />
<br />
Satukali aku diajak suami ke singapura<br />
sebenarnya urusan pekerjaan, tapi perjalanan dinasnya 2 hari, dia bilang mungkin cukup 1 hari saja selesai, selebihnya bisa dipakai buat jalan jalan. Apa ini namanya? korupsi ya?...ssst...cumak kecil kecilan kok.<br />
<br />
<br />
ternyata kami berangkat berdua dengan salah seorang temannya, sebut saja namanya rudi, yang juga membawa istrinya.<br />
Baru aku kemudian tahu , ternyata mereka mengajak pasangan itu, ide dari rudi.<br />
Makanya ...aku mikir kok baik banget suamiku ngajak berlibur. :-D<br />
<br />
Singkat cerita, saat para suami pergi ke urusan pekerjaan, aku dan atik ( istri rudi ),belanja dan akhirnya ngobrol di kamar,<br />
<br />
ndak tahu apa karena efek wine, atau memang kami merasa cocok ngobrol, akhirnya kami sangat santai di kamar.<br />
lalu kami nyoba nyoba daleman yang barusan kami beli saat belanja tadi.<br />
<br />
ketawa ketawa, hanya memakai BH dan cd , membuat kami merasa menjadi muda kembali. :-D<br />
<br />
Tiba tiba kamar ada yang mengetuk. Atik mengintip "suami kita"<br />
Bwrgegaa aku berdiri , aku dan atik akhirnya cuma pakai kimono mandi.<br />
<br />
Ngobrollah kami berempat diruang tamu.<br />
<br />
awalnya kami santai saja..dan sungguh aku menikmati bisa ngobrol rame2. Sesuatu yang jarang aku lakukan karena sering sendiri di rumah.<br />
<br />
tapi bagaimanapun, semua harus ada ujungnya.<br />
<br />
Suamiku menggandeng aku untuk mengajakku kembali ke kamar kami.<br />
<br />
" mau kemana?" Kata rudi<br />
<br />
"Kamarlah, bro" kata suamiku<br />
<br />
Rudy ketawa2..m<br />
<br />
"Bawa aja istriku., istrimu tinggal sini" kata rudi<br />
<br />
ketawa kami berempat. Kupikir becanda.<br />
<br />
"Aku sih mau aja, bro..tapi apa kamu mau tak tinggali istriku?." Kata suamiku<br />
<br />
"Mau aja, asal mbaknya mau" kata rudi.<br />
<br />
Suamiku memandang aku sambil senyum.<br />
<br />
"Mau, ma?"<br />
<br />
Aku bengong ndak tau jawab apa. Tak ada waktu untuk bisa berfikir.<br />
<br />
Aku memandang rudi. Ya jelas dia lebih muda dan tampan.<br />
Tapi...<br />
<br />
"Kayaknya mau, bro" kata rudi ketawa sambil berdiri menggandeng istrinya...lalu memberikan tangan iatrinya ke suamiku<br />
<br />
"Dah...bawa sana. Kembali utuh ya?" Kata rudi<br />
<br />
Pintu dibuka dan suamiku sedikit didorong keluar kamar.<br />
<br />
Sekian detik aku masih berfikir ini candaan...dan berharap suamiku kembali sambil tertawa tawa.<br />
<br />
ternyata tidak.<br />
<br />
auasana tiba tiba me jadi asing.tapi aku juga tidam punya keinginan. Bahkan terfikirpun tidak untuk keluar menyusul suamiku.<br />
<br />
karena sesaat setelah pintu tertutup...rudi hanya memandangku sambil senyum.<br />
<br />
perlahan tangannya meraih pinggangku. Dan me dekatkan mukanya kemukaku.<br />
<br />
bibirnya mendekat perlahan ke bibirku<br />
Bibirnya yang bawah masuk dengan lenbut disela bibirku.<br />
aku...mengikuti saja. Lebih karena naluri, kebingunganku masih membut aku tak bisa atau belum bisa menikmati apa apa..<br />
<br />
perlahan tangan rudy bergerak menmbuka tali kimonokum<br />
bahkan sampai disitu aku masih berfimir suamiku akan kembali dan semua hanya candaan. Yang mungkin sedikiylt berbahaya.<br />
<br />
tidak juga.<br />
<br />
dan lepaslah tali kimonoku.<br />
<br />
tangan rudy masuk dan memeluk pinggangku<br />
kulit bertemu kulit.<br />
dan aku mulai merasakan sensasi aneh.<br />
<br />
saat rudy mulai melepas bh ku. Aku mulai sadar.<br />
ini permainan yang mungkin sekarang suamiku juga sedang melakukan dg istri rudi.<br />
<br />
aku jadi pasrah.<br />
<br />
kupejamkan mataku sesaat. Untuk mengendalikan diri.<br />
berfikir bahwa ibi sebuah permainan yang tak mungkin aku berontak.<br />
<br />
Tanganku pwrlahan membuka sabuk rudi.<br />
<br />
Dan ketika celananya sudah turun.<br />
rudi sendiri yang membuka cd nya.<br />
<br />
Aku membuka kimonoku hingga luruh ke lantai.<br />
<br />
Yabg kubyangkan hanya suamiku sekarang sedang melakukan hal yang sama.<br />
<br />
ada aedikit panas di dada. Tapi sensasi lebih dominan di hatiku.<br />
<br />
atas dasar kwadaan itulah alu kemudian perlahan duduk di lantai...mukaku tepat di depan pens rudy.<br />
<br />
perlahan kupegang dan ku cium batangnya.<br />
......<br />
alu ikuti semua naluri ku...tak ada yang kulakukan lebih dari yang biasa kulakukan...<br />
<br />
termasuk ketika rudy merebahkan aku dengan lembut di ranjang...<br />
Dan menjilat vaginaku dengan irama cepat.<br />
<br />
Aku menikmati.<br />
<br />
..<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-64445416129499883682017-02-13T22:26:00.001-08:002017-07-18T01:53:36.549-07:00reader's told me 52. gara gara kartu kredit<div class="MsoNormal">
SV from somewhere</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kisah ini adalah kisah yang
benar-benar aku alami di awal 2017. Perkenalkan nama ku Kevin (29 tahun). Aku
memiliki seorang istri yang juga berusia 29 tahun, nama nya Fanny. Kami
berpacaran sejak masa kuliah dan menikah di tahun 2015. Aku memiliki sebuah
usaha dan menggunakan kartu kredit&KTA (Kredit Tanpa Agunan) sebagai modal
usaha. Awalnya semua baik-baik saja sampai pada pertengahan 2016 usaha yang aku
jalani menjadi kurang baik karena kondisi ekonomi nasional yang saat itu juga sedang
naik-turun.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tagihan kartu kredit menumpuk dan
tidak bisa terbayar dengan tepat waktu. Pihak bank hampir semua menelepon, baik
dengan cara yang halus sampai dengan yang kasar, bahkan sampai meneror istri
ku. Hal ini membuat istri ku sangat sensitif dan cepat marah ke aku saat itu.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untung aku memiliki istri yang
sangat luar biasa dan pengertian. Secara fisik istriku adalah wanita yang
sangat cantik plus sangat seksi. Istri ku memiliki kulit kuning , memiliki
dada&bokong yang sangat ideal, cenderung besar untuk payudara nya. Saat itu
istriku berusaha menolong aku dengan cara mencarikan pinjaman sementara untuk
menutup tagihan kartu kredit ku senilali 50jt.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Istri ku bilang bahwa tidak ada
salah nya minta tolong pak Alfred, karena pak Alfred adalah nasabah istri ku
sewaktu istri ku masih kerja di sebuah Bank. Pak Alfred berusia 50 tahun-an,
memiliki badan yang gemuk, bisa dibilang jelek…tapi aku dengar memiliki banyak
istri, dengar-dengar sich 4 istri. Awalnya aku tidak ingin menjalani solusi itu
karena aku tau track record nya yang maniak seks dan memiliki banyak istri
membuat aku tidak nyaman.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sampai akhirnya aku berusaha
untuk menjajaki dulu diskusi peminjaman sementara ini. Istriku menghubungi
istri pak Alfred (sepertinya istri paling muda alias istri ke-4) karena istri
kenal dengan istri pak Alfred tersebut. Nama nya Melisa, masih sangat muda,
sekitar 24 tahun, dengar-dengar dulu Melisa adalah sekretaris pak Alfred.
Hehehee lebih pantas Melisa menjadi anak dari pak Alfred. Body yang langsing,
cukup tinggi. Dan pastinya sangat cantik.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Akhirnya Melisa memberikan kami
waktu untuk ketemu dengan suaminya di sebuah Hotel. Kami diminta datang jam 21.00
dan diminta nunggu di Lobby Hotel. Jam 20.30 kami (aku&istri ku) sampai di
lokasi. Kami menunggu 5 menit sampai akhirnya pak Alfred&istri muda
nya-Melisa turun ke Lobby. Sepertinya mereka check in di sebuah kamar yang
sudah dipesan di hotel tersebut. Sambutan hangat ditunjukkan mereka berdua (pak
Alfred&Melisa) pada awal-awal pembicaraan kami. Dan kurang lebih pembicaraan tersebut sbb :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Alfred : “Halo ganteng…halo
cantik..”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku : “malem pak Alfred..”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Fanny : “Malem pak Alfred…”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Fanny-istri ku dan Melisa saling
cium pipi….</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Alfred : “Gimana..gimana…?ada
yang bisa aku bantu?”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku : “Jadi gini pak Alfred,
sebelumnya saya mohon maaf kalau sesuatu yang saya sampaikan ini…”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pembicaraan dipotong oleh pak
Alfred</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Alfred : “Saya kemarin sudah
diceritakan istri ku, aku bisa bantu kamu, berapa memang nya angka persisnya?”
(pada saat itu pak Alfred sambil melirik ke arah belahan dada istri ku, saat
itu istri ku menggunakan pakaian yang belahan dada nya cukup rendah)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku : “50jt”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Alfred :”oh itu gampang…saya bisa
bantu, tanpa bunga…asal…”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku : “asal apa pak Alfred?”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Alfred sambil melihat istrinya
Melisa….lalu Melisa mengambilalih pembicaraan dan bilang seperti ini </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melisa : “Jadi gini Kevin, bapak
ingin male mini sama-sama menikmati kamar yang sudah dipesan, bapak sudah pesan
kamar presiden suite di hotel ini, paham khan maksud ku?”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku : “Tolong jelaskan lebih
detail!”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melisa :”Bapak pengen kita semua
malam ini melakukan party seks.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku : “Maksudnya?????”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pak Alfred : “semua terserah kamu
Kevin, aku rasa istrimu tidak keberatan…kalau kalian mau, 15 menit lagi tolong
naik ke kamar.”. Saat itu pak Alfred meninggalkan aku-Fanny istriku dan Melisa
istri muda dia.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Fanny : “sayang, maaf ya jadi
kaya gini.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku : “Maksudnya gimana sich
Melisa?”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melisa : “Gini lho…kalian jangan
salah paham dulu, suami ku hanya ingin melakukan ini sekali, setelah ini tidak
akan ganggu istri km, Kevin…km boleh menikmati aku dan Bapak juga ingin
menikmati Fanny, fair khan? Bapak ingin tukar pasangan dengan kalian.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku diam beberapa detik…….jujur
aku membayangkan Melisa yang sangat cantik dan masih muda menjadikan aku lebih
bergairah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku :”OK”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Fanny : “Kamu yakin nggak
masalah?”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aku : “Aku nggak punya pilihan.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setelah di kamar………</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Alfred senyum pada saat kami
bertiga masuk.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melisa mematikan lampu agar
menjadi remang-remang. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melisa menarik istriku Fanny ke
kamar mandi…lalu aku duduk sebelahan dengan Alfred. Pak Alfred
bilang,”Kevin…ayoolah..fun saja kita malem ini, kamu sudah terangsang juga khan
liat istri ku?nggak usah malu2…nanti kamu entotin aja, kamu akan lebih
menikmati daripada aku nantinya, percaya lah”. Pada saat selesai kata-kata itu
keluar dari mulut Alfred, istriku&Melisa keluar dari kamar mandi hanya
menggunakan handuk….pemandangan yang sungguh luar biasa!!!!Dua wanita cantik
yang sangat cantik, sangat seksi….(istri ku jauh lebih berisi sedangkan Melisa
memiliki tubuh yang langsing).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pak Alfred langsung saja
menurunkan celana nya sampai Mr.P nya terlihat. Dan pak Alfred blg dengan
singkat, “fanny, tolong emut punya ku.”Istriku sempat melihat aku sebentar dan
berlutut di depan Alfred. Hal yang tidak aku sangka dari awal adalah, secara
fisik pak Alfred pendek dan bertubuh gemuk, ternyata memiliki Mr.P yang sangat
besar, sampai2 hanya setengahnya saja yang bisa masuk ke mulut istriku.
Pemandangan yang sangat menggairahkan. Pada saat yang bersamaan tentunya aku
juga meminta hal yang sama ke Melisa. Erangan-erangan pak Alfred saat dioral
istriku benar-benar membuatku tambah bergairah. </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Karena mungkin sudah tidak tahan,
pak Alfred meminta istriku telentang di ranjang dan dimasukkan ke miss V
istriku. Istriku yang awalnya berusaha “tidak terlihat menikmati” justru
meracau dan mendapatkan orgasme pertama nya. Setelah orgasme, pak Alfred
nampaknya juga akan ejakulasi, dan mencabut Mr.P nya dan mengarahkan pada mulut
istriku. Crrrrooooottttt……si tua bangka itu memuntahkan sperma nya di mulut
istriku. Saat bersamaan aku ejakulasi di miss V Melisa, hehehehee aku tidak
pakai kondom dan aku biarkan saja aku ejakulasi.</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kami ber-4 terkulai lemas dengan
banyaknya sperma yang berceceran di seprei. 15 menit kemudian Alfred bilang
bahwa ingin melihat aku 3some dengan Fanny&Melisa. Dan banyak hal yang
terjadi setelah itu, misal 3some MMF & 3some FFM. Apakah setelah malam itu
masih terjadi lagi?hebatnya tidak, itulah “professional nya pak Alfred&Melisa
pelaku swinger.”</div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-22076054976457788672017-02-13T22:08:00.001-08:002017-02-13T22:08:34.801-08:00reader's told me 51.all verry easy (me too)khr. smd<br />
<br />
Membaca reader's told me 50 (RTM 50), gilak ,,,,bener memang. ndak semuanya mengajak itu swing atau fantasy sex lain itu susah. Istriku termasuk yang mudah saja, kuajak sex yang aneh aneh.....justru susahnya adalah mencari partnernya. :-D<br />
<br />
Sejujurnya aku agak takut mencari partner di internet atau di grup , ndak tahu, apa akunya yang berlebihan, ndak tau latar belakangnya, bersih atau ndaknya.<br />
Dan ternyata banyak pula yang abal abal.<br />
<br />
Maka ketika aku bilang istriku. " aku ingin liat kamu ml sama laki laki lain" sejujurnya yang kubayangkan adalah teman temanku , yang bisa kupercaya. :-D<br />
<br />
Tapi itupun tak mudah.<br />
<br />
Ndak mungkin memang aku bilangterus terang ke temanku, eh...ml sama istriku donk. :-D<br />
<br />
tapi dari pancingan pancingan, dan saat kutanya tentang tanggapan dia tentang swinger. rata rata bilang ndak suka. Padahal yang kutanya itu teman yang kutahu diluar sangat brengsek. Punya banyak pacar, selingkuh sana selingkuh sini. begitu kubilang swnger, mereka langsung ndak tertarik. :-D<br />
<br />
Padahal istriku, bilang oke aja. Nah kan.....memang ternyata di kehidupan realita, ndak semudah cerita cerita. :<br />
<br />
Jadi akhirnya malah aku mikirnya, bagaimana kalau di "trap".<br />
bukan "trap" istriku, tapi "trap" temanku agar mau menggauli istriku....sampai segitu jengkelnya aku karena ndak nemu nemu partner. :-D<br />
<br />
Memnag ada temanku, namanya roy.kadang mampir ke rumahku. biasanya kalau ada urusan pekerjaan yang dekat di rumah.<br />
satu kali saat dia main kerumah,. aku bilang istriku untuk pakai kaos tanpa bh ,dan celana pendek agak longgar jadi kalau duduk paha nya kelihatan utuh. Ya aku tahu temanku itu sesekali lirik lirik ke paha atau dada istri. Tapi ya cuma sampai disitu saja. Ndak berani bilang padaku istrimu seksi apa gimana.<br />
<br />
beberapakali begitu sampai lama lama malas sendiri.<br />
Sampai satu kali ketika habis ml dengan istri ku foto istriku yang sedang tiduran trngkurap telanjang. Kukirim ke temenku si roy.<br />
<br />
" siapa ini bro? " tanya roy<br />
<br />
"Istriku"<br />
<br />
"Hah? Serius? Gilak loe"<br />
<br />
"Habis puas liat, hapus ya"<br />
<br />
"Siyaaaaap....hahahah"<br />
<br />
Dah gitu aja...berhari hari aku nunggu ada tanggapan dari roy. Ndak juga dia kasih tanggapan.<br />
Jengkel sendiri aku. Wkwkwk<br />
<br />
Lalu kukirim foto saat istriku mengulum penisku...<br />
<br />
" wih...ini istrimu bro?" Tanya roy<br />
<br />
"Ya....mau?"<br />
<br />
"Maksudnya?"<br />
<br />
"mau dikulum istriku?"<br />
<br />
" stress kamu ya? Wakakkaka"<br />
<br />
"Lho kalau mau tak bilang ke dia"<br />
<br />
"Ah..ngawur saja. Jangan..wakakkak"<br />
<br />
.... gimana sih anak ini... :-D<br />
<br />
Pernah juga nyoba trik trik kayak di blog ini. Pas temen menginap, sengaja aku buka sedikit pintu kamar, dan aku ml sama istri, diwaktu dimana kuperkirakan temenku lewat.<br />
berharap dia bisa melihat aku , ml dan bergabung.<br />
<br />
eeeh....malah sampai 2 ronde, temenku ndak lewat lewat.,....kampret.... :-D<br />
<br />
kalau sama keponakan mungkin bisa.....keponakanku mahasiswa, masih muda, dan ndak jelek jelek amat , kayak oomnya lah... :-D. cuma istri bilangnya.<br />
" jangan sama sodara lah.....ndak enak. bukan soal ml nya....ndak enak aja perasaannya..."<br />
<br />
ya dah..ndak mau..masak dipaksa.<br />
<br />
tapi aku juga ndak mau sama orang ndak kukenal....kesannya kok ya gimana....<br />
<br />
<br />
Susah bener nyari partner tu ternyata....subjectiv memang kalau mau nyari nyaman....<br />
<br />
...<br />
satu kali malah temen istri,. cewek.....datanmg ke rumah....nangis nangis.....katanya berantem sama suami....<br />
ntah bagaimana ceritanya....pokoknya dia akhirnya nginap di rumah...<br />
..<br />
sialnya lagi mereka malah ngobrol di kamar..ampe malam...curhat curhatan.....<br />
<br />
Aku sampai ngantuk di sofa, istriu pas keluar bilang..<br />
<br />
" dah..tidur dikamar aja pah..."<br />
<br />
" lha ada Eni temenmu.."<br />
<br />
" Ndak papa, kami ngobrol di karpet kok:"<br />
<br />
Ya sudah akhirnya aku tidur diranjang...<br />
<br />
ternyata mereka masih ngobrol, terkantuk kantuk, aku lihat paha istriku tersingkap...jadi terangsang<br />
<br />
Lalu aku bisik bisik ke istri<br />
<br />
" mah...ke dapur benar yuk...aku pingin ml "<br />
<br />
Istriku senyum2<br />
<br />
Lalu santai dia bilang,. ke Eni<br />
<br />
" En.....Sory yak...gue mau dipakek..."<br />
<br />
langsung, istri berdiri,, dan memelukku yang lagi tiduran...<br />
<br />
kaget juga aku...<br />
<br />
Tapi lihat istriku senyum senyum....<br />
<br />
wah ini,......<br />
<br />
akhirnya aku segera merespon dengan cepat......segera ku lepas baju dan clanaku...dah nggak peduli lagi ada eni disitu.....<br />
<br />
Istriku kemudian secara buas mengulum penisku.....aku lihat eny, ia tampak agak kaget juga, tapi ndak keluar kamar.<br />
<br />
AKu tak tahu kesepakatan mereka,. atau memang ini berjalan natural saja....<br />
<br />
Segera aku arahkan istriku untuk WOT, sambil kuremas remas payudaranya....<br />
<br />
Istriku memejamkan mata, tampaknya ia menikmati sensasi nya ini...karena ia jadi kayak overacting dalam gaya dan lenguhannya.....<br />
<br />
kami ganti ganti posisi...sampai akhirnya kami orgasme......<br />
<br />
terlentang , telanjang....didekat orang lain ,emang sensasional....<br />
<br />
ngobrollah kami bertiga....kali ini sambil candaan<br />
<br />
Eny tampak nyaman saja meski kami telanjang bulat di dekat dia<br />
<br />
Sampai istri tiba tiba bilang :<br />
<br />
" En, loe pingin ML sama suamiku......silahkan. gue pingin gantian nonton..."<br />
<br />
.....Loh....kok malah gue?!!...<br />
.........................<br />
<br />
<br />
<br />pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-3380999236774808962017-01-20T07:07:00.003-08:002017-01-20T19:05:24.477-08:00reader's told me 50.all verry easy Tony, Mglg<br />
<br />
Jujur saja, sebagai suami aku bukan suami yang baik.<br />
<br />
even sejak masih pacaran, aku pacaran dengan beberapa perempuan, salah satunya istriku yang ini.<br />
<br />
Keputusan menikah dengan istri inipun lebih karena di hamil duluan.<br />
jika tidak, aku tidak tahu harus menikah dengan siapa.<br />
<br />
bukan sesuatu yang aku banggakan, tapi itulah kenyataannya.<br />
<br />
Ketika setelah menikahpun, tak menghentikan "kenakalan"ku. Aku masih punya pacar lain, bahkan kadang ndak mutu juga, mulai istri orang, istri teman, sampai PK karaoke juga kudekati.<br />
Malu sebenarnya kalau mengingat kelakuanku dulu. Tapi aku tak tahu mengapa ini bisa terjadi,.<br />
<br />
Seorang teman mengatakan, ini soal psikis, dimana aku dulu sampai SMA bukan type anak yang jadi bintang di sekolaj, i am totality ordinary. bahkan sekedar namapun mungkin banyak yang tidak ingat<br />
<br />
Setelah bekerja dan mendapatkan posisi bagus. memang semuanya jadi lebih mudah.<br />
<br />
AKu tidak mengatakan bahwa semua tentang uang, lebih kepada bahwa uang memberi kepercayaan diri padaku secara berlipat lipat.<br />
<br />
Istriku, ya. wanita yang baik, dalam konsep, bahwa biarpun sebelum menikahpun kami sudah melakukan ubungan sex. tapi, ia berubah ketika sudah menikah. Ia menikmati perannya sebagai istri, dan tak punya kegiatan yang aneh aneh.<br />
Temannyaya itu itu saja, dan rata rata aku mengenalnya semua.<br />
..kehidupan sex kami normal. Jadi sebenarnya apa yang aku cari di luar lebih ke pembuktian pembuktian semu. Something like to show the power of man.<br />
<br />
nothing more.<br />
......<br />
Saat istriku hamil dan melahirkan, memang kami sepakat untuk memeriksakan ke dokter teman kami.<br />
lebih karena , teman, dan ngobrolnya enak. bisa cari alternatif2 obat yang murah dan hanya yang perlu saja, sesuatu yang mungkin tidak didapatkan kalau ke dokter biasa......hajjjar.. :-D<br />
..<br />
<br />
<br />
Sari miment itu awalnya aku suka nyandain istri<br />
" ntar kalau dokter main kerumah, ndak usah pakai rapi rapi. Pakai daster mini mu itu juga ndak papa" kataku.<br />
<br />
" kok?"<br />
<br />
" lha vaginamu aja dah disentuh2, palagi cuma paha. kenyang dia sudah". kataku sambil ketawa<br />
<br />
istriku ketawa terpingkal pingkal,<br />
<br />
I think its over, ternya berdampak juga.<br />
<br />
saat suatu kali dokter datang ke rumah, santai saja istriku pakai daster tipis dan mini nya itu.<br />
awalnya aku kaget saja, karena kupikir kemarin candaan aja, dan ndak taunya istriku mengira serius.<br />
<br />
but.<br />
Agak deg deg an juga sih lihat istri begitu di depan laki laki lain even itu teman sendiri.<br />
<br />
meski istriku ya normal normal saja , ndak terkesan menggoda atau membuat gerakan mengada ada.<br />
<br />
...<br />
<br />
Namanya orang "nakal" , ya...aku juga punya temen laki laki yang sama sama nakal. no wonder.<br />
Sebut saja namanya Andre.<br />
Andre adalah partner in crime ku. kemana mana bareng aku kalau mau "nakal".<br />
<br />
Satu kali, pas aku lagi jalan sama istriku, ditelpon andre, dia bilang lagi di karaoke sendirian, janjian sama orang, tapi mendadak dibatalkan.<br />
kubilang, " wah, ndak bisa ndre,....ni gue sama istri"<br />
<br />
andre jawab " udah ajak aja sekalian....lagian gue belum panggil PK<br />
<br />
kutawarkan ke istri, dia OK., verry easy.<br />
<br />
Di room karaoke, kulihat andre sendirian dengan ditemani sekaleng bir.<br />
<br />
singkat kata, bernanyilah kita.<br />
<br />
awalnya sama sama dududk di sofa.<br />
<br />
lalu makin lama makin memanas, aku dan duet sama istri lagu lagu kesayangan kita, sampai aku capek. mang lain ditemani istri sama ditemani PK. :-D<br />
<br />
Lalu saat andre menyanyikan lagu duet, kusurh istriku menemani.<br />
<br />
Tiba tiba aku suka melihat mereka saling dekat, walau kulihat andre masih sedikit rikuh.<br />
<br />
kubilang sama istriku.<br />
<br />
" kasih andre goyangan mautmu, mah..."<br />
<br />
Istriku tertawa, tapi lalu dia bergoyang seperti menggoda.<br />
menggoyang pantatnya seperti penyanyi dangdut di depan andres.<br />
<br />
Andre tertawa tawa, tampaknya salah tingkah...<br />
<br />
" daaah..tempelkan aja pantatnya..." aku teriak...sambil nahan tawa<br />
<br />
Istriku terpingkal pingkal lihat wajah andreas yangs enyum kebingungan<br />
<br />
Tapi nurut saja istriku....dia menempel pantat nya menempel di depan andre.<br />
<br />
Tangan istriku merengkuh tangan andres dan mengarahkan ke pinggangnya.<br />
<br />
Busyet , aku jadi terangsang.<br />
..<br />
lalu malam menjadi pesta yang menyenangkan.<br />
....<br />
...<br />
<br />
Sepulang dari karaoke , aku jadi sangat terangsang dan langsung menarik istriku ke kamar.<br />
<br />
/////<br />
..<br />
Pas seru serunya dia oral penis saya, kuminta dia melakukan sambil nungging....... "Gue kokm kepikiran tadi, jadi pingin loe ml sama andre deh..."<br />
<br />
sambil ngemut kulihat dia senyum2, sambil pantatnya digoyang2 seolah menerima tusukan dari belakang...<br />
<br />
sampai disini, aku heran sendiri....<br />
nggak seperti crita teman teman, betapa sulitnya ngajak istri swinger atau threesome<br />
<br />
ni aku gampang banget.<br />
<br />
kemana aja aku ni ya....sampe nggak kenal betapa istriku ternyata sangat menyenangkan untuk urusan ke liar an sex////<br />
<br />
Keherananku ini aku ceritakan kepada andre<br />
<br />
andre bilang..." ah kali itu basa basi aja, bro....ndak serius.......kalau cuma goyang di karaoke itu mah....biasa saja.....mungkin dia nyaman sama aku, karena dia tahu aaku ndak bakal kurang ajar....ada suaminya lagi....."<br />
<br />
kupikir pikir benar juga ya....<br />
<br />
" coba deh, kita ulang karaoke lagi, ndre......coba lihat seberapa beraninya istri gue...sampai limit dimana dia nolak..."<br />
////<br />
<br />
<br />
....<br />
Seperti yang dijanjikan, aku booking room karaoke....dan istriku tidak kuberitahu rencana kami....kira kira setengah jam kubilang istri<br />
"Ndak rame ...ndak ada andre...gue telp ya?..."<br />
Istri ngangguk saja sambil nerusin nyanyi...<br />
<br />
Kutelpon andre yang sebenarnya dah nunggu di parkiran. Gabunglah kita.<br />
<br />
makin memanas , dan istriku tampaknya suka sekali mengulang kemarin. Menari sambil bergoyang dan pura pura menggoda andre...<br />
<br />
jujur, karena mungkin pikiran dah kotor dari awal ya....aku langsung kunci pintu dari dalem....lalu kupeluk istriku dari belakang karena dia masih pegang mic dan lagi duet sama andre....aku nafsu bwneran.....<br />
aku naikkan roknya...dan kuturunkan celana dalamnya.....iatriku membalik badan dan mencium bibirku.....kami berciuman...dan andre menyanyi sendiri...<br />
<br />
kulihat sesekali andre melirik pantat istriku....<br />
<br />
Aku lepas celanaku dan duduk disofa. Kuminta istriku mendudukiku dan menghadap kedepan.....dia nurut saja.<br />
Saat istri naik turun dan kuremas payudaranya....akhirnya andre ndak kuat juga.<br />
<br />
"Wah..ndak enak saya...tak keluar saja ya? " katanya sambil nyengir...<br />
<br />
" daah ndak usah disini aja.." kubilang. "Lepas aja clananmu biar dioral.." sebenarnya spontan saja aku bilang. Bukan bagian dari rencana.<br />
<br />
ntah karena andre juga nafsu berat...dia bener bener lepas clana. Agak kaget juga aku. Khawatir istri menolak.<br />
Eh...ternyata tidak. Santai saja istri memegang penis andre dan memasukkan ke mulutnya.... gilak.<br />
<br />
Sensasional juga....<br />
<br />
Senakal nakalnya aku....blum pernah aku thresome. Sekali melakukan malah sama istri....gilak. <br />
<br />
Tiba tiba istri melepas kulumannya.....<br />
"Aku lepas baju aja ya pah...muncrat ntar kotor baju "....ooohhh boleh sekali....<br />
<br />
akhirnya kami bertiga kami telanjang....berbagai gaya kami lakukan .....<br />
<br />
...<br />
Malamnya aku bbm dengan andre.....soal keseruan kita.<br />
"Coba eh ndre ..gantian....besok istrimu ajak karaoke..."<br />
<br />
"Ah..mana mau...dia mah...konvensional"<br />
<br />
<br />
"Eee....aku dumu mikirnya istriku begitu...lu dah ngrasain emutannya.."<br />
<br />
";hmmm...oke deh kucoba bilang...besok pagi kumabari..."<br />
<br />
,,<br />
Lega....one step lagi aku bisa setidaknya jika sama....di emut istrinya ..<br />
yang ex awak kabin itu.......<br />
..<br />
menanti besok pagi...rasanya lama sekali....<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-12288526959127293152017-01-01T21:04:00.001-08:002017-01-07T00:32:05.584-08:00reader's told me 49.Trap<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
<o:TargetScreenSize>1024x768</o:TargetScreenSize>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">SV. somewhere </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Halo para
pembaca, salam kenal dari saya. Perkenalkan nama saya Rico, usia 27 tahun, dan
saya memiliki seorang istri bernama Vita (25). Sampai dengan saya tau bahwa
“jebakan swinger” telah dilakukan ke kami (saya&istri), saya benar-benar tidak
tahu bahwa saya dan istri sudah melakukan yang nama nya silent swinger.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Pertengahan tahun 2013 saya menikah
dengan istri saya, dan saya mengundang banyak rekanan dari kami. Salah satu nya
adalah supplier dari tempat saya bekerja, Fonny (35), saya undang dan Fonny
datang ke resepsi pernikahan saya dengan suami nya, Arnold (38). Saya tidak
curiga apapun dengan mereka karena penampilan mereka sangatlah santun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Sampai suatu saat, 3 bulan setelah
kami menikah, saya tiba-tiba mendapat pesan di Blackberry Messenger saya dari
Fonny, saya biasanya memanggil Fonny. Fonny dan suami nya sudah menikah 8 tahun
tapi belum dikaruniai momongan. Percakapan dengan Fonny :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : Halo Rico, apa kabar?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : Kabar baik, gmn, ada yang bisa
saya bantu?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : Enggak, just say hello aja
kok….khan pengantin baru, jadi harus digodain donk…hahahahaa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : ahh Fonny bisa aja….btw gmn
kabar Fonny, sehat khan?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : Sehat dan lancar2 aja
kok…kpn2 kalau ada waktu ketemuan di luar yukk ky dulu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : Boleh2…</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-tab-count: 1;"> </span>(Saya
tidak berpikir macam-macam karena memang dari dulu saya sering makan siang
dengan lawan jenis untuk urusan bisnis)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : kira-kira kpn nich?
(tiba-tiba Fonny ganti DP yang mnrt saya sangat seksi)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : terserah, bsk siang jg blh….DP
nya WOW bgt tuh! (respon saya karena melihat ganti DP)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : ok, km jmpt aku di rumah bisa
nggak?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : blh, tp ksh alamat rumah nya Fonny
ya</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : km suka DP q?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : ya suka bgt lah, mana ada cow
tahan lihat pic kaya gt,wkwkwkwkwkwkwkk…..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : dasar genit deh…</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : biarin…</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Bsk nya jam 11.30 saya ke rumah Fonny.
Sampai di dpn rumah nya, saya telpon Fonny, saya pikir dia sudah siap dan
tinggal berangkat, tp tnyt Fonny keluar dengan daster rumah nya membukakan
pintu dan mempersilahkan masuk. Aroma parfum nya sangat terasa dan ini sudah
membuatku terangsang (saya paling tidak tahan parfum wanita yang enak aroma
nya,hehehe…)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : dari mana Rico?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : dari kantor </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : oh ya, kantor mu dah sukses
ya….</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : yaaaa lmyn lah </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : km mau minum apa?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya : terserah aja</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya
ditinggal sebentar ke dapur untuk dibuatkan minum, 5 menit kemudian saya
dihidangkan segelas jus melon. Lalu saya minum jus melon tersebut. Sambil
menunggu, saya melihat-lihat majalah untuk mengusir kebosanan. Cik Fonny cukup
lama berada di kamar nya, dan 15 menit kemudian saya melihat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Fonny sangatlah seksi dan sangatlah cantik
menggunakan long dress yang sangat feminim. Mr.P q yang dari tadi sudah tegang
semakin tidak karuan. Nggak tau kenapa, saya tidak bisa menahan diri dan
langsung memeluk dan berusaha mencium cie Fonny dengan ganas nya. Yang saya
heran, cie Fonny justru meladeni “serangan” saya ini. Saya dibawa masuk ke
kamar nya dan mulai membuka baju masing.-masing. OMG! Fonny sangat
cantik&seksi! Dada nya yang berukuran besar, dan bentuk nya sangat indah
membuat saya benar-benar tidak tahan. Saya dioral dan karena sudah tidak tahan,
tidak sampai 5 menit saya sudah keluar. Saya gentian mengoral miss V Fonny. Dan
sampai akhirnya ML dan kurang-lebih 1 jam selesai. Ada perasaan puas dan lega
setelah “bermain” dengan Fonny. Ada perasaan bersalah karena saya telah
mengkhianati istri saya. Setelah itu, kami makan siang bersama dan saya antar
pulang kembali. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">10 menit
setelah saya mengantar pulang c Fonny, saya mendapat BBm dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Fonny, seperti ini :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : Rico,
kamu nggak usah merasa bersalah, karena istrimu Vita juga melakukan hal yang
sama dengan apa yang kamu lakukan dengan aku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya :
Maksudnya???</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny :
mengirim video</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya :
Melihat isi video berdurasi kurang-lebih 7 menit yang isinya :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Ada cow yang
aku rasa itu adalah suami dari <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Fonny di
kamar rumah ku</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Istri ku mengoral dengan sangat liar ke cow itu</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Potongan
video itu sampai mereka buka baju masing-masing (gambar kurang jelas dari
diambil dari jauh)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya :
Maksudnya apa ini????</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny :
Aku&Arnold suami ku penggemar swinger. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya :
swinger = tukar pasangan?itu maksud kamu?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : iya,
kamu sendiri terangsang tidak melihat istri mu maen dengan suami ku?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya hanya
membaca BBM tersebut karena masih bingung antara cemburu-marah-terangsang dan
berkecamuk semuanya….</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : Mau
tidak 3some FFM kamu-istri km&aku?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya (sejenak
saya berpikir dan tidak tahu harus menjawab apa) : Kalau aku mau, gmn cara
membujuk istri ku?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny :
Serahkan pada kami</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya :
kami?mskd nya?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Fonny : kalau
km mau 3some FFM dengan aku+Vita, km juga harus membolehkan suami q 3some FFM
dengan aku&istri mu</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<span style="font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-ansi-language: EN-US;">Saya :
terserah deh…..(sambil bener-bener nggak tahu harus ngomong apa lagi)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: "calibri" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Awalnya
saya mau balik kantor, tp saya putuskan langsung balik rumah. Sesampai di rumah
saya lihat istri saya mandi di kamar mandi dpn kamar saya&istri. Istri saya
kaget melihat saya tiba-tiba di rumah. Saya bilang ada flash disk yang
tertinggal. Karena saya juga terangsang melihat istri saya yang hanya pakai
handuk, saya langsung sergap dan kami bercinta. Nggak tau kenapa, aku&istri
justru jadi super ganas, dan tidak seperti biasanya</span>pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-15964023863834728072017-01-01T20:57:00.003-08:002017-01-01T20:57:34.884-08:00 reader's told me 48. Nasabah <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">AP somewhere</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Papa
pengen liat mama bercinta sama cowok lain.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kalimat
itu langsung terlintas dipikiranku. Beberapa kali kalimat itu diucapkan suami
selesai kami bercinta. Itu adalah salah satu fantasi seksnya. Fantasi seks yang
muncul dari menonton sebuah film bertema <i style="mso-bidi-font-style: normal;">swinger</i>.
Aku ikut menontonnya saat itu. Tanggapanku selalu dingin setiap kali suami
mengutarakannya, lagi dan lagi. Hanya saja, kali ini sepertinya fantasi itu adalah
solusi untuk masalahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Bagaimana
Dit?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tersadarku
dari lamunan. Kurasakan lagi belaian dipahaku. Tangan itu milik salah satu
nasabah prioritasku. Sebut saja namanya Pak Pramono. Dia lebih senang kupanggil
Pram atau Om. Pak Pram semakin mendekatkan duduknya. Tubuh kami kini hampir
menempel. Kutepis secara sopan tangannya dari pahaku. Kupindahkan posisi
dudukku sedikit menjauh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Biar
saya pikirkan dulu ya Om.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dia
tersenyum. “Baiklah, pikirkan saja dulu. Om tunggu jawaban kamu.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Usia Pak Pram
sudah lebih dari separuh baya. Hampir seumuran dengan ayahku. Itulah kenapa dia
biasa memanggilku dengan panggilan ‘Dita’, tanpa embel-embel ibu atau mbak. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pak Pram
terkenal sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">playboy</i>. Salah satu incarannya
adalah aku. Iya, dia memang ingin meniduriku. Sudah beberapa kali dia
mengungkapkan maksudnya itu. Berbagai rayuan sudah digunakannya. Ajakannya itu terus
kutolak. Kutolak secara sopan, tentunya. Bagaimana pun dia adalah nasabah
bermodal besar. Hubungan baik harus tetap kujaga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kini
upaya terakhir pun dipakai Pak Pram. Kontrak dengan bank tempatku bekerja
sengaja ia <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pending</i>. Padahal kini
hanya tinggal tahap penandatanganan para pihak. Secara khusus dia meminta kepada
atasanku, agar aku yang mengurus kontrak ini. Dia bilang padaku, syarat tanda
tangan adalah tidur dengannya. Aku jadi serba salah dibuatnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kutinggalkan
kantor Pak Pram dengan perasaan kalut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">*****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Aaahh..”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Suami
mencapai orgasme diatasku. Spermanya dikeluarkan diperutku. Kami memang sedang
menunda momongan. Hari itu kebetulan aku sedang subur. Metode <i style="mso-bidi-font-style: normal;">coitus interuptus</i> kami pakai, karena
suami malas memakai kondom. Kami bersepakat untuk fokus pada karier dulu. Lagian
kami masih termasuk pasangan muda. Belum setahun kami menikah. Suami
menggulingkan tubuhnya, dan terlentang disampingku. Nafasnya masih memburu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Jujur aku
sedang tidak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mood</i> bercinta. Percakapan
dengan Pak Pram siang tadi, terus terbayang dipikiranku. Hanya saja, kulihat malam
itu suamiku begitu bergairah. Jadi aku berusaha untuk tidak mengecewakannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kutinggalkan
suami diranjang. Melangkah menuju kamar mandi, guna membersihkan diri. Kutatap kaca
wastafel. Aku bingung bagaimana menyampaikan masalahku, tanpa menyinggung
perasaan suami. Akhirnya terlintas sebuah ide. Kembali ke ranjang, aku berbaring
disamping suami. Kubergelayut manja dipelukannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Ih kok banyak
banget sih keluarnya? Pasti bayangin mama bercinta sama cowok lain lagi ya?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Suamiku
tertawa kecil mendengar godaanku. “Kok tumben nih mama yang ngebahas soal itu,
biasanya ngambek kalo papa bahas gituan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Kan
pengen tau aja..” pancingku, sambil mengelus dadanya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Nggak
ah, ntar kalo mama ngambek papa juga yang repot.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Nggak
kok, mama nggak bakalan ngambek. Janji deh.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Berusaha
kupancing suamiku. Berusaha agar dia mau mengungkap fantasinya lebih jauh.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Ya udah.
Papa itu pengen ngelakuin seperti yang kita tonton di film. Dua pasangan terus
kita tukeran pasangan gitu, kan adil kesannya. Tapi papa nggak maksa mama loh,
kan ini sekedar fantasi doang.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Aku
terdiam sejenak. Kutarik nafas pelan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Kalo
mama menuhin fantasi papa gimana?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Suamiku
mengerutkan kening. Sepertinya dia heran dengan tanggapanku yang berbeda kali
ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Maksud
mama?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Mulailah
aku bercerita tentang Pak Pram. Kuceritakan secara detail tentang tawaran
nasabah prioritasku itu. Termasuk syarat yang diajukannya. Selesai bercerita,
kutarik lagi nafas pelan. Aku bersiap menerima tanggapan suamiku. Apapun itu,
amarah sekalipun. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Boleh
juga tuh. Asal mama nyaman aja sama cowok itu..”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sedikit
kaget kudengar tanggapan suami. Ekspresi wajahnya terlihat santai. Tidak
seperti yang kubayangkan diawal. Sepertinya dia memang berniat sekali mewujudkan
fantasinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“..dan
dengan catatan juga, istrinya musti ikutan. Mama musti menekankan syarat itu ke
nasabah mama. Kalo nggak ya kesepakatan batal.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Aku
sedikit lega. Paling tidak, sudah keluar apa yang jadi uneg-unegku. Kini
tinggal masalah dengan Pak Pram. Kusiapkan kata-kata untuk disampaikan
kepadanya. Sekalian mempersiapkan diriku sendiri. Apakah aku yakin dengan pilihanku
ini. Kalau kesepakatan ini benar terjadi, maka ini adalah pengalaman pertamaku.
Pengalaman disetubuhi laki-laki lain, selain suamiku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">*****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tiga hari
setelahnya, aku kembali ke kantor Pak Pram. Sebelumnya kuyakinkan lagi suamiku,
tentang keinginannya ini. Dia mendukungku sepenuhnya. Aku pun jadi semakin
yakin dengan pilihanku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Oh itu sih
sama sekali bukan masalah. Istri Om pasti akan setuju, kan dia juga pernah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">threesome</i> dengan Dina.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Lagi-lagi
aku terkejut dibuatnya. Dina adalah sekretaris Pak Pram, bahkan tadi aku sempat
mengobrol dengannya. Keterkejutan pertama, saat dia mengaku istrinya juga
melakukan hal yang sama. Biasanya istrinya melakukannya dengan laki-laki yang
lebih muda, alias <i style="mso-bidi-font-style: normal;">brondong</i>.
Benar-benar pasangan aneh, pikirku. Walaupun aku belum pernah bertemu dengan
istrinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Jadi
kita sepakat?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tidak ada
pilihan lain selain mengangguk.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Bagaimana
kalau besok? Besok kan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">weekend</i>.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kembali
aku mengangguk. “Tapi biar saya dan suami yang menentukan tempatnya,” tambahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Tidak
masalah. Kirimi pesan saja dimana tempatnya, kami akan datang.” Wajahnya
terlihat sumringah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kesepakatan
telah tercapai. Kukeluarkan berkas kontrak untuk ditandatanganinya. Pak Pram
mengeluarkan pulpen, namun hanya menandatangani dua jilid terakhir. Kedua jilid
itu adalah merupakan bagian arsipnya saja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Yang
lain, akan Om tandatangani waktu kita bertemu lagi nanti,” dia tersenyum genit.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Iya,
tidak apa-apa Om.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kumasukkan
lagi berkas-berkas itu kedalam tas. Ketika hendak bangkit dari sofa, Pak Pram mencegahku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Ada apa
lagi Om?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Om sudah
tanda tangan ‘tanda jadi’, kamu juga kasi Om ‘tanda jadi’ dong.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Maksud
Om?” tanyaku keheranan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tanpa
menjawab, Pak Pram mendekatkan duduknya. Seperti yang sudah-sudah, tangannya mendarat
dipahaku. Dirabai pahaku sambil tersenyum. Aku pun paham apa yang dimaksudnya
dengan ‘tanda jadi’. Kali ini kubiarkan saja. Bahkan saat tangannya merambah masuk
kedalam rok, aku tetap diam. Sedikit demi sedikit ujung rokku terangkat. Saat
celana dalamku sedikit mengintip, tangan itu meraba permukaannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tak
berhenti disana. Tangan Pak Pram yang lain membuka kancing blazerku. Disusul
dengan kancing kemejaku, satu per satu. Begitu terbuka, dia menarik tangannya
dari dalam rok dan meraba payudaraku. Masih tertutup cup bra, tentunya. Diciumnya
bibirku sebagai aksi lanjutan. Dia melumat, aku pun balas melumat. Saat dia
hendak merebahkanku disofa, aku mendorongnya pelan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Udah Om,
cukup.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Loh,
kenapa?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Saya
kesini sama sopir, takut dia nungguin lama.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pak Pram tersenyum.
Sepertinya dia mengerti alasanku. Dia membiarkanku merapikan diri. Hanya saat
kami berdiri, dia sempat memintaku berbalik. Diangkatnya lagi ujung rokku. Kali
ini dinikmatinya bongkahan pantatku. Diremasnya juga beberapa kali.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Malam
ini jangan bercinta dengan suamimu Dit, jaga stamina buat besok.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tersenyum
aku mendengarnya. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kami
sempat berciuman lagi, sebelum aku berpamitan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">*****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Hari yang
dinanti pun tiba. Pertama kalinya aku kebingungan memilih pakaian. Bahkan,
memilih dalaman pun demikian. Sebenernya sama aja, toh terakhir semuanya akan
terlepas juga. Hanya saja, untuk kali ini aku merasa harus yakin dengan
penampilanku. Penampilan untuk sebuah momen ‘spesial’. Akhirnya aku memilih
memakai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">dress</i>. Menurut suami sih aku
terlihat anggun memakainya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Itu
mereka.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Aku
menunjuk sebuah meja. Suami mengikutiku mendekati meja tersebut. Pak Pram dan
istrinya berdiri menyambut kami.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Ini
pasti Pak Hendra, saya Pramono..”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pak Pram
nyalami suamiku. “..dan ini istri saya, Siska.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Suamiku
menyalami wanita itu. “Hendra,” ucapnya. Begitu pun juga diriku. “Dita.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Saat itu
baru kutahu bagaimana rupa istri Pak Pram. Parasnya sangat cantik, dan masih
kelihatan muda. Mungkin benar info yang kudengar, kalau Siska ini adalah istri
kedua. Suamiku terlihat lega. Tadinya dia sempat was-was, kalau istri Pak Pram sudah
‘berumur’. Suamiku sepertinya tidak rela, menukarku seandainya bayangan itu
benar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kami
bercakap-cakap sambil makan malam. Kecanggungan yang sempat ada, langsung
sirna. Istri Pak Pram ternyata supel dan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">easy
going</i>. Kami berempat bisa langsung <i style="mso-bidi-font-style: normal;">nyetel</i>,
walau baru saja saling mengenal. Disela obrolan, Pak Pram akhirnya bersedia
menandatangani seluruh kontrak. Aku tersenyum puas. Tidak terasa waktu pun beranjak
semakin malam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Bagaimana
kalau kita lanjutkan ini dikamar?” Pak Pram berujar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Kami
bertiga menyetujuinya. Kami pun beranjak menuju lift. Kamar yang suamiku pesan
ada dilantai tiga.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Oya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bill </i>hotel sudah dimasukkan atas nama
saya. Jadi Pak Hendra tidak perlu membayar lagi,” ujar Pak Pram saat kami
memasuki kamar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Oh tidak
perlu repot-repot begitu Pak,” balas suamiku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Pak Pram tetap
memaksa dengan keputusannya. Suamiku memilih mengalah. Dikamar itu ada sebuah
bed yang sangat besar. Cukup untuk kami berempat. Sengaja suami memilih <i style="mso-bidi-font-style: normal;">honeymoon suit</i> guna menghabiskan malam.
Pemandangan diluar sana juga teramat indah. Pemandangan lampu-lampu kota
terlihat dengan jelas. Kami lanjutkan percakapan yang sempat terputus. Sambil
meminum sampanye sebagai pesanan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">extra</i>.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sampai tahu-tahu
aku sudah berciuman dengan Pak Pram. Demikian pula suamiku dengan Siska.
Pertukaran pasangan pun resmi terjadi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Entah
karena alkohol yang kuminum, malam itu aku begitu bergairah. Mungkin juga
karena kemarin aku tidak bercinta dengan suami. Malam itu, aku lebih cepat basah
dari biasanya. Padahal Pak Pram baru merebahkanku diranjang. Beberapa ciuman
dan remasannya langsung membuatku <i style="mso-bidi-font-style: normal;">turn on</i>.
Dia pun mulai menelanjangiku. Sementara disebelah kami, kulihat suami juga
mulai melucuti Siska.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Aaahh..
aahh.. aahh..”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Desahan,
erangan dan lenguhan memenuhi kamar. Pak Pram sudah menyetubuhiku. Bersyukur
sempat kuingatkan dia memakai kondom. Penis itu adalah penis kedua, selama
hidupku. Tidak ada kecanggungan sebagaimana kubayangkan sebelumnya. Semuanya
mengalir begitu saja. Ditengah tindihan Pak Pram, aku menoleh ke arah suamiku.
Dia terlihat tidak kalah bersemangat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Aaahh..
aahh.. aahh..”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Ranjang
tempat kami bercinta, berguncang dengan hebatnya. Sampai akhirnya dia menjadi
saksi pelepasan orgasme kami. Rasanya nikmat sekali.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Selepas
itu, kami melanjutkan mengobrol. Membahas persetubuhan yang baru saja terjadi.
Tidak ada diantara kami yang berpakaian. Kupuji keindahan tubuh Siska,
begitupun dirinya kepadaku. Kulihat Siska mengatur bulu pubisnya dengan model <i style="mso-bidi-font-style: normal;">brazilian waxing</i>. Sesuatu yang bisa
kutiru saat dibawah sana tumbuh lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Pak Hendra,
tidak keberatan kan kalau ibu Dita saya ajak ke kamar sebelah?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Suamiku
sedikit keheranan. “Loh kamar sebelah dibooking juga?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Iya,
tadi saya yang booking waktu datang. Silakan gunakan kamar ini dengan bebas
bersama istri saya, kita ketemu lagi besok siang di lobi. Bagaimana?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Sepertinya
suamiku tidak keberatan. Aku dan Pak Pram berpakaian seadanya, dan melangkah
keluar kamar. Ronde kedua pun akan berlangsung lebih <i style="mso-bidi-font-style: normal;">privat</i>. Pastinya juga akan lebih banyak variasi seksnya. Sebelum
bersetubuh, Pak Pram menghadiahiku sebuah kalung emas. Aku terkaget dengan
pemberiannya. Aku tidak kuasa menolak, karena dia memaksaku menerima hadiahnya
itu. Jadilah kuhabiskan malam berdua saja bersamanya, dengan hanya kalung itu melekat
ditubuhku.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">*****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Setelah
kejadian itu, kehidupan seks kami jadi kian membara. Kami lakukannya dimana pun
ada kesempatan. Semangat suami jadi berlipat, dan semakin menggebu-gebu. Mungkin
kami sudah tak bisa lagi menahan memiliki momongan, karena suami jadi sering keceplosan
didalam. Aku tidak masalah dengan hal itu. Aku justru menikmati keperkasaannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Bagaimana
dengan Pak Pram dan istrinya? Menurut suami, dia pernah bertemu lagi dengan
Siska beberapa kali. Diantaranya diakhiri dengan persetubuhan. Dia menceritakan
kepadaku setiap kali itu terjadi. Aku bisa menerima, karena aku juga melakukan
hal yang sama. Setiap kali ada kontrak baru, Pak Pram akan meminta jatahnya.
Demikian pula saat ada nasabah baru yang dia kenalkan. Ternyata dia banyak
memiki <i style="mso-bidi-font-style: normal;">link-link</i> pengusaha besar. Tugasku
pun kini jadi lebih mudah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">*****</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Ma, kok
pulangnya malem lagi?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Suamiku
memelukku dengan mesra. Kami berciuman.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Iya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sorry</i> pa, abis tadi ada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">meeting</i> dadakan.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Mama capek
nggak?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Aku
mengerutkan kening. “Capek sih pa, maunya rendeman dulu bentar. Emang kenapa?”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">“Papa
lagi horni banget nih, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">quicky</i> bentar
yuk.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Tanpa
menunggu persetujuan, suami membalikkan tubuhku. Dibuatnya aku menungging dalam
posisi berdiri. Kupegang ujung meja rias sebagai tumpuan. Segera diangkatnya tinggi
rokku. Digesernya sedikit <i style="mso-bidi-font-style: normal;">g-string </i>disana,
sebelum memasukkan penisnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Dalam
hati aku sedikit was-was. Semoga saja tadi cukup bersih kucuci vaginaku. Seorang
mahasiswa baru saja menumpahkan spermanya disana. Untung pula tadi aku batal memberinya
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">g-string</i> yang kupakai. Pintanya
sebagai kenang-kenangan. Kalau itu sampai terjadi, suami pasti curiga. Baru
kukenal dia dua minggu yang lalu. Tadi adalah untuk pertama kalinya kami
bercinta. Hasutan teman berhasil menggodaku mencoba penis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">brondong</i>. Sensasinya ternyata memang berbeda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 3.0pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 3.0pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt;">Masih
kurahasiakan dia dari suamiku. Masih kucari tahu, apakah dia punya pacar untuk
berbagi. Maka untuk sementara, biarlah ini menjadi rahasia. Sssttt..</span></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-75910243487907523462017-01-01T20:53:00.000-08:002017-01-01T20:53:52.782-08:00reader's told me 47. i am the witness<br />
art di mtm<br />
<br />
<br />
saya seorang psikolog dan dosen sebuah universitas<br />
perempuan. 45 tahun<br />
<br />
<br />
awalnya ragu baca blog ini....kupikir ini blog tentang cerita esek esek yang goalnya cuma esek esek. :-D<br />
<br />
membaca cerita disini, beberapa membuat saya tertarik.<br />
<br />
saran saya. bagus judul grup ini diganti saja dengan : story of secret. :-D.<br />
cerita tentang cerita kecil pada manusia yang biasanya disimpan sebagai rahasia..bahkan mungkin ingin dilupakan atau diatas itu : menganggapnya tak pernah ada.<br />
<br />
padahal sejatinya, setiap manusia punya cerita yang disembunyikan......usia , status sosial, kemudian membuat cerita semacam itu dianggap menjadi aib.<br />
<br />
media ini bagus untuk melepas semua cerita yang disembunyikan.<br />
makin jujur kita menyampaikan, makin beragam cerita, makin kita tidak merasa sendiri,<br />
Secara psikis membuat kita tenang.<br />
<br />
bahwa kemudian kita tak lagi mengulang lagi, atau bahkan menjadi lebih terbuka. Itu soal lain.<br />
<br />
Sex, di luar koridor pernikahan dan dengan pasangan resmi , dianggap tabu. dan harus disembunyikan. dianggap merupakan kesalahan,<br />
<br />
Percayalah. kita tak sebenar benarnya bisa melupakan....ia hanya bersifat mengendap saja. suatu ketika muncul ke permukaan lagi, itu manusiawi sekali.<br />
<br />
karena pekerjaan , saya menjadi saksi, dari banyak cerita tentang itu.<br />
bagaimana istri seorang pejabat, yang dimasa mudanya sangat liar.<br />
bahkan sampai ada keinginan membunuh partner nya dulu, agar rahasianya selalu tersimpan.<br />
<br />
Ada seorang ibu yang bahkan menutupi malu atas peristiwa di masa lalunya dengan cara membuat status fb, hampir tiap hari, dengan status status yang radikal . meng image kan dirinya tak tersentuh oleh dosa, dan semua hal yang dilakukannya untuk kepentingan vertikal. sehingga banyak temannya menghindar. Sesungguhnya ia melakukan untuk menutupi rasa bersalahnya di masa lalu<br />
<br />
Ada seorang bapak, yang begitu depresi nya akan kesalah masa lalunya. mengawasi anak perempuannay sedemikan protektif, berharap kesalahannya di masa lalu tak terjadi pada anaknya, dan semua itu mengakibatkan anaknya. justru gagal dalam berumah tangga, dan akhirnya membenci bapaknya..................justru diusia sudah senja.<br />
<br />
berbagai latar belakang orang yang saya hadapi dalam kasus seperti itu.........bahkan beberapa tokoh yang anda lihat di tivi tivi. hanya karena kerahasiaan maka saya tak bisa ungkapkan.<br />
<br />
mereka sama dengan kita.<br />
pernah melakukan hal yang anda lakukan.............pernah berimajinasi seperti yang anda imajinasikan.....dalam bentuk dan porsi yang berbeda beda tentunya.<br />
<br />
bahkan kita kadang merasa betapa bodohnya kita dulu, kok melakukan seperti itu.<br />
kita abai akan suatu hal....bahwa semua ada kaitannya dengan hormon, usia, dan asupan informasi.<br />
tak perlu kita salahkan atas semua yang terjadi. hanya akan menambah beban<br />
berdamai dengan masa lalu adalah pilihan terbaik.<br />
<br />
tak mudah bercerita kepada orang lain.Oleh sebab itu, media seperti ini bagus untuk mengungkapkan, tanpa kita perlu takut akan merusak masa depan kita.<br />
<br />
...<br />
<br />
Lalu apakah saya punya cerita seperti itu?....banyaaak.... :-D<br />
<br />
tapi usia saya 45 tahun.....jadi kalau saya cerita , itu dalam rentang waktu itu. tidak setiap hari saya melakukan. :-D<br />
<br />
1.<br />
<br />
awalnya ada pasangan suami istri sepupu suami dari kota lain, menginap dirumah, karena ada undangan hajatan.<br />
pagi hari, seperti biasa jam 4 an, saya mencuci piring dan menyiapkan teh untuk suami yang biasanya bangun jam 5 an.<br />
<br />
Tiba tiba suami memeluk aku dari belakang.<br />
Aku biasa saja, karena kadang ia memang melakukan.<br />
tapi aku merasa dia ereksi. biasa pagi, laki laki ereksi.<br />
Yang tidak biasa adalah ia menciumi leherku.<br />
<br />
" Eh....jangan disini, ..ada tamu dirumah, nanti kalau bangun gimana?" kataku berbisik<br />
<br />
" Biar aja...., semalam aku melihat mereka ML di teras belakang?" kata suamiku.<br />
<br />
" haah?".....<br />
<br />
" iya..."<br />
<br />
" mereka tahu kamu mergoki?" tanyaku<br />
<br />
" tau, tapi cuek aja..." kata suamiku sambil meraba dalam pahaku yang waktu itu hanya pakai daster pendek.<br />
<br />
lalu pelan cd ku diplorotkan... <br />
<br />
Tak ada pilihan....aku juga malas berdebat...<br />
akhirnya aku sedikit mengangkang dan menunggingkan pantatku...<br />
<br />
berpegangan pinggir kitchen sink, aku merasakan penis suami masuk dan keluar di vaginaku.<br />
menikmati, ya. aku menikmati. Tapi tidak total sangat , karena aku khawatir , tamuku terbangun. sementara suamiku mengangkat dasterku sampai kepinggang, hingga bawahanku terbuka.<br />
<br />
Dan yang kukhawatirkan terjadi.<br />
<br />
Ditengahh2 dan mungkin sebentar lagi aku klimaks.<br />
<br />
tiba tiba masuklah sepupu suami yang laki laki kedapur...<br />
<br />
aku terkejut, dia juga terkejut...tapi reflek mundur...yang tidak peduli adalah suamiku. aku sendiri sudah sangat tanggung. dan suamiku menekan tubuhku begitu kuat.....hingga aku tak tak tahu harus apalagi kecuali meyelesaikan semuanya.<br />
<br />
..<br />
Selesai.<br />
<br />
Saat kami sarapan, ..suasana agak ndak nyaman juga.<br />
<br />
lalu sepupu memulai pembicaraan<br />
<br />
" maaf , tadi......saya ndak tahu..." kata dia<br />
<br />
" ah..santai...aku juga minta maaf, malam sebelumnya juga aku ndak sengaja.." kata suamiku sambil makan perkedel seolah ndak ada apa apa...<br />
<br />
" ok" kata sepupu...<br />
aku tersenyum ( karena aku tak tahu harus bilang apa )...kulirik istri sepupu, memerah wajahnya...senyum juga.<br />
<br />
" ah, tapi semalam kami totaly naked,,,,, kalian tadi tidak.." kata sepupu..<br />
kami semua tertawa.....<br />
<br />
lalu suasana mencair....dan terbuka.<br />
<br />
...<br />
<br />
<br />
2.<br />
<br />
Ya. Aku bukan seratus persen sempurna.<br />
Kadang terima bbm atau sms dari teman kantor atau teman suami , ngobrol, kadang dengan topik yang nrempet2. Terutama di waktu senggang atau malam saat suami tidur atau di luar kota<br />
<br />
Ada beberapa yang aku suka<br />
salah satunya teman suami . E namanya.<br />
dia smart, kalau becanda juga ber"kelas"<br />
Suka mampir rumah, kadang sekedar ngobrol sama suami saat malam.<br />
...hanya sebatas itu sebenarnya, tidak diatas tidak dibawah ,<br />
<br />
Satu , sore dia mampir rumah, biasa , hanya ngobrol sama suami. Sekitar jam 7 an suami mengajak E untuk masuk ruang keluarga, nonton bola. Suami memang suka nonton bola.<br />
Tampaknya E tidak begitu maniak bola. Tapi tak ada pilihan lain. :-D<br />
<br />Suami, langsung tiduran di karpet, sambil berbantal kursi sofa, dan E duduk disofa.<br />
Agak seru rupanya, bolanya,. hingga suami tak lepas pandangan dari layar kaca. bahkan ia mematikan lampu, agar fokus di tivi.<br />
Aku mendekat dan duduk disamping E.<br />
Entah bosan, akhirnya E dan aku ngobrol sendiri, tapi ya bisik bisik, karena suami di depanku.<br />
Ketika tak lagi punya topik,...tiba tiba tanganE memegang tanganku.<br />
AKu mendelik memandang dia. E cuma senyum saja sambil matanya memandang tivi ( atau mungkin mengawasi suamiku ).<br />
Tangan E kemudian mengarah ke paha.<br />
Aku sudah cukup dewasa untuk mengerti kemana arahnya.<br />
tapi ya deg deg an juga. bagaimanapun pertaruhannya mahal. E sahabat suamiku. kalau ketahuan bisa masalah. Akhirnya kututup tangannya dengan bantal sofa .<br />
merasa terlindungi, E makin menjadi.<br />
Tangannya perlahan naik masuk ke rokku, dan sampai di depan vagina ku. perlahan dia mengelus dan jarinya seperti menggaruk halus.<br />
Makin deg deg an juga, kinsentrasiku terpecah.<br />
<br />
lalu perlahan lewat samping cd, tangan E masuk, dan berusaha mencapai klitorisku.<br />
lalu perlahan mengelus. padahal permainan bola kulihat tinggal 20 menitan.<br />
akhirnya aku sedikit ngangkang, memberi ruang jari E mencapai lubang vaginaku yang sudah basah.<br />
E dengan pintarnya memasukkan jari ke lubang dan mengeluar masukkan ,<br />
khawatir tiba tiba suamiku menoleh, aku tambahi bantal sofa supaya semakin tinggi,.<br />
dan aku menikmati semua gerakan jari E.<br />
Sampai aku orgasme.......<br />
<br />
Aku memandang E dan memberi kode bahwa aku sudah orgasme. Lalu E menarik tangannya pelan.<br />
Babak pertama bola sudah selesai.<br />
masih iklan. selama iklan , kami bertiga ngobrol seperti tak ada apa apa...<br />
Begitu babak ke dua dimulai, E perlahan menarik tangannya ke penisku. aku mengelu elus saja. Rasanya yak mungkin aku melakukan apapun selain itu.<br />
Tiba tiba E , ngomong agak kenceng.<br />
" gue bikin kopi dulu ya bro," kata E ke suamiku.<br />
Suamiku hanya bilang<br />
" yoo"..tapi matanya tak lepas dari layar tivi.<br />
<br />E berdiri, dan matanya memberi kode, agar aku menyusul<br />
aku perlahan beranjak, dan menyusul E<br />
Dibalik pintu antara ruang keluarga dan dapur E langsung merangkulku dan mencium bibirku, sambil menarik ke atas rokku.<br />
aku "naik" lagi.<br />
E menyandarkan aku di dinding, dan memasukkan penisnya ke vaginaku.,<br />
pintu sedikit terbuka.<br />
saat E menggelutiku. mataku beberapakali mengawasi suamiku yang sedang nonton tivi.<br />
..<br />
itulah pertamakali aku merasakan penis selain suamiku.<br />
.................<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-91972887061295838212016-11-07T23:41:00.002-08:002017-01-17T08:51:04.710-08:00reader's told me 46. follow the flowS di kota S<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sejak dulu, sejak pertama kali mengenal sex. Aku memang suka gaya doggie. Meski tak menolak gaya lain, tapi semoa orang punya gaya favorite.<br />
Sekarang usiaku sudah 43 tahun, tapi favoritku tak pernah berubah.<br />
<br />
Entah kenapa aku lebih sukalagi apabila awalnya aku memakai rok atau daster, lalu disingkap dari belakang.<br />
Apa karena aku merasa pantatku bagus, atau juga karena gesekan rok yang tersingkap perlahan, ataupula karena lebih praktis. aku tak tahu. Tapi aku menyukainya.<br />
<br />
Dan tampaknya memang, suamiku suka bila aku memakai daster.</div>
<div style="text-align: justify;">
bahkan terkesan suka "memamerkan" juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
kalau ada temannya laki laki bertamu, sekedar ngobrol, aku selalu disuruh pakai daster</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
" sudaah, pakai daster aja, biar si X merasa nyaman, tidak diperlakukan sebagai tamu "</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Nanti kalau x datang, aku disuruh nganter minuman lah, disuruh ambil apalah, intinya supaya aku jalan dan dalam jarak pandang X.<br />
<br />
Senang suamiku kalau X curi curi pandang ke pantatku.<br />
<br />
<br />
Dan selalu setelah itu, suamiku bilang.<br />
" mah, tadi X curi curi pandang kamu lho" sambil nepuk pelan pantatku<br />
<br />
Aku cuma senyum saja. senyum bukan dalam arti aku senang. lebih ke basa basi <br />
laki laki.<br />
<br />
Beberapa kali Andre seorang anak muda umur 30 an datang ke rumah, kata suami dia adalah keponakan teman yang ingin belajar membangun usaha, Jadi ia ke rumah di ajari suami tentang businis plan, membuat cashflow, semacam itu,</div>
<div style="text-align: justify;">
Tampaknya dia orang tekun, di depan laptopnya kulihat membuat perhitungan2, sesekali di koreksi suamiku, lalu dia mengulang lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lama lama kami biasa saja ada orang lain dirumah. malah kadang ia mengerjakan perhitungan itu di meja dapur, sementara, aku mencuci piring .</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
suamiku keluar. lalu tiba tiba bilang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" lihat laptop . ndree.....jangan lihat punggung istriku terus..." sambil tertawa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
" ah..oom" kata andre seperti malu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku bukan orang yang bodo bodo banget. Ada memang fantasy laki laki suka bila tubuh istrinya diperhatikan. dikantor pernah beberapakali aku mendengar, juga ada banyakl di internet.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi aku masih ragu, apakah suamiku mempunyai fantasy seperti itu. mau nanya kok ndak enak,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Kadang andre juga membawa istrinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
masih muda juga, cantik. dan sopan , tapi suamiku minta aku memakai daster saja, biar mereka nyaman katanya. ehm.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
mengalir saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pernah satu kali andre di dapur, suamiku bilang dg nya/.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
" ini tante mu ndak pakai cd lho, ndre..." katanya becanda.</div>
<div style="text-align: justify;">
andre ketawa</div>
<div style="text-align: justify;">
" apa iya, tan?"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
" halah..oom mu becanda aja, ndre... pakai lah " kataku</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
tiba tiba tnapa aku tahu ,dari belakang suamiku menyingkap dasterku, cepat saja sih, tapi bikin deg. juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
" oh iya..pakai, ndre......" tertawa suamiku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
aku cuma nyengir saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
andre ketawa pelan sambil geleng kepala.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pengalaman kecil dan singkat itu membuat aku jadi lebih nyante kalau ada andre.<br />
artinya, kalau awalnya aku duduk ya rapi, sekarang ya biasa saja.<br />
<br />
pernah sesekali kulihat diujung mata , andre liat pahaku saat aku menyilangkan kaki. aku anggap wajar saja. laki laki. normal. masih muda.<br />
<br />
<br />
Satu kali, suami lagi ke luarkota.<br />
<br />
iseng saja, sebenarnya aku mainan bb. seperti halnya orang lain kalau ndak ada kerjaan. :-D<br />
<br />
tiba tiba "ping"<br />
<br />
dari andre.<br />
<br />
ngobrolah kami<br />
<br />
kesana kemari, akhirnya ke sex.<br />
sebagai perempuan dewasa aku tahu andre sengaja memancing. tapi biarlah. aku follow the flow aja. wong ya ndak ada kerjaan.<br />
<br />
agak terkejut ketika dia cerita. bahwa dia dan suamiku, sering tukeran foto saat kami ML.<br />
<br />
memang, ketika aku dan suami ML dia sering ambil foto kami , kupikir untuk koleksi pribadi saja,. ternyata dikirim ke andre.<br />
<br />
agak malu juga aku.<br />
<br />
lalu kuminta dia mengirim foto itu, dia bilang dah dihapus., aku yakin tidak.<br />
<br />
kupaksa,. dan akhirnya dikirim foto yang katanya hanya satu satunya yang ia simpan. - hmm..ia bohong-<br />
<br />
terlihat di foto itu aku sedang WOT dengan suamiku. wajahku tak tampak, tapi background dan bodynya aku tahu itu aku.<br />
<br />
awalnya aku agak gimana rasanya.....lama lama, aku tenang saja, karena kupikir andre juga ndak akan nyebar, dan....yah.....di foto itu body ku kelihatan bagus. :-D. suamiku mengedit dengan pintar. :-D<br />
<br />
<br />
<br />
Andre memuji habis habisan bodyku......aku menikmatinya. :-D<br />
<br />
walua ku tahu, anak ini pasti ada maunya....<br />
<br />
<br />
kuketik.<br />
" oke....kamu sudah tahu body tante,,,,sekarang aku minta fotomu naked...dan aku minta wajahmu kelihatan,,,,,,sebab bila aku tahu fotoku tersebar, aku sebar juga fotomu."<br />
.....<br />
ada kalau 2 menit aku menunggu jawaban...<br />
<br />
dan<br />
"thing"<br />
<br />
muncul foto andre duduk meringis telanjang bulat..." :-D<br />
<br />
soal ukuran penis, aku ndak begitu memperhatikan......aku menikmati semua ini seperti permainan saja.<br />
<br />
layaknya anak muda, bagus badannya, bersih .......suamiku dulu juga begitu.<br />
<br />
<br />
.........<br />
<br />
setelah selesai chat dengan andre, aku telpon suamiku/<br />
<br />
" kamu kirim foto kita waktu ml ke andre, ya?" tanyaku datar/<br />
<br />
kudengar diujuung sana suamiku tertawa.....<br />
" iya hon.......aku merasa bergairah waktu kalau kirim fotomu ke andre.....sory ya...tapi ndak kelihatan mukak kok,..sante aja...andre bisa dipercaya...kartu as nya dah kupegang...."<br />
<br />
" apa tuh kartu as nya?"<br />
<br />
" ya foto dia waktu ml sama istrinya, wkaka..." sambil ketawa ngakak...<br />
////<br />
aku diam saja...<br />
..<br />
tapi merasa tenang....<br />
....<br />
...<br />
tiba tiba meloncat kata kata dariku<br />
<br />
" u wanna aku ml sama andre?"<br />
<br />
tertawanya hilang. dan kemudian sunyi<br />
<br />
" if u dont mind, dear...and let i can see that.."<br />
<br />
lalu aku jawab<br />
<br />
" not fair jika kamu ndak bis ml sama istrinya andre.."<br />
<br />
lama dia diam....<br />
lalu perlahan suamiku menjawab.....<br />
<br />
"jujur, hon....aku pernah ml dengan istrinya andre.....dengan seijin andre....kami thresome".....<br />
<br />
aku terdiam.<br />
<br />
" ok....." lalu basa basi sebentar.....kututup telpon.<br />
<br />
aku buka bb ku....dan ku ping andre...<br />
<br />
"ya tante?"<br />
<br />
" bisa kerumah, ndre?"<br />
<br />
"sekarang?"<br />
<br />
"yap"<br />
<br />
"ok"<br />
<br />
...<br />
aku lepas semua bajuku...kubersihkan badanku di kamar mandi.....<br />
kukenakan daster, tanpa memakai apa apa didalamnya.........................<br />
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2320497442217552501.post-35846115157559810162015-07-09T22:51:00.001-07:002015-07-09T22:51:49.285-07:00 reader's told me 31, superwomanceriata A kepada D di jakarta<br />
<br />
Dulu aku dan istriku kenal di tempat bekerja.<br />
aku mengenalnya sebagai gadis yang cantik dan santun.<br />
..<br />
waktu kemudian membawa istriku ke jalan hidup yang lebih baik...puncaknya adalah saat kemudian istriku menjadi salah satu vice president di perusahaan asuransi asing, dan aku walau pendapatanku sebagai auditor jauh lebih baik dari dulu, tapi masih kalah jauh dengan istriku, <br />
..<br />
Tugas mengharuskan aku sering keluar kota. sedang istriku. ia selalu pulang jam 11 malam.<br />
maka..rumah tangga kami seperti kost saja. hanya tempat untuk istirahat.<br />
..<br />
kehidupan sex kami , sebenarnya lebih ke pantas pantas saja.<br />
ya, kadang kami melakukan hubungan sex. tapi ya ndak panas dan sering. belum tentu sebulan kami melakukan hubungan suami istri.<br />
..<br />
Aku memahami sekarang, betapa tersiksanya secara psikologi seorang suami yang punya istri superwoman.<br />
Melihat istri kemana mana diantar sopir perusahaan, dengan mobil terbaru. buatku itu tidak begitu masalah. wajar saja, bagaimanapun penampilan dia adalah representasi perusahaan.<br />
..<br />
Harus bekerja sampai jam 10 malam, lalu weekend selalu ke salon, itu masih bisa kumnegerti, karena sebanding dengan pendapatannya...ya kalau di kurs ke rupiah, tahun 2013 ini, 60 juta kurang dikit lah perbulannya, belum termasuk bonus bonus dan tunjangan tunjangan. aku seperempatnya aja ndak ada, :-D.<br />
...<br />
beli rumah dan apartemen dimana mana, buatku juga masuk akal ..bagian dari investasi ,memastikan anak anak kami tidak akan kekurangan di masa depannya.<br />
<br />
...<br />
yang membuat aku ndak nyaman adalah, perubahan pada gaya dia bicara, gaya dia memandang, dan gaya dia menyelesaikan masalah keluarga.<br />
..<br />
ia seperti dingin, terlalu tertib, terlalu sistematis...dan banyak masalah dia selalu menggunakan solusi dengan memakai uang...apa apa, bayar saja,...<br />
aku jadi kehilangan spontanitas dia..keributan keributan kecil di keluarga, sesuatu yang menurutku itulah sebenarnya yang menghangatkan keluarga....bagiku, rumah berantakan, ndak ada uang, jaman kita awal menikah dulu....adalah sesuatu yang berkesan..dibanding dengan rumah besar yang rapi...tapi dingin.<br />
....<br />
wanita cantik, usia 40 an, punya jabatan, punya uang. masak ndak macam macam..begitu awal pemikiranku ketika aku akhirnya mencoba mencari tahu, apa sebenarnya yang dilakukan istri di saat jam kantornya.<br />
..<br />
instingku sebagai auditor, akhirnya mengarahkan aku untuk membuka emailnya. sesuatu yang tak biasa kulakukan untuk menghormati istriku. Dengan ilmu yang kudapat dari teman, akhirnya aku bisa membuka email istriku.<br />
..<br />
wow...<br />
...<br />
ternyata istriku ,yang pendiam dan tak banyak bicara ini, berhubungan dengan laki laki lain.<br />
..<br />
aku gemetar saat membaca betapa manja nya istriku chat dengan laki laki itu.<br />
..<br />
bussyet, padahal laki laki itu pernah dikenalkan padaku sebagai teman istriku. :-D...orangnya pendiam, cenderung seperti ndak PD. di chat mereka, bisa bisanya meminta istriku mengirim foto istriku pakai BH aja. dan gilaknya istriku mau....<br />
...<br />
lha tapi kok aku malah menikmati membaca chat istriku dengan temannya itu,,,manja manja nya istriku,..gaya menggodanya temannya.....hadeuh....aku jadi terangsang sendiri,<br />
..<br />
<br />
<br />pengalaman swingerhttp://www.blogger.com/profile/04723327764086015489noreply@blogger.com12