Reader's told me 63 behind the closed door (2)




W dari kota plat AD




Pengalaman dengan mbak Tia itu membekas sekali padaku.
Dan seperti tak kuduga, ternyata itu bukan pengalaman terakhir. Pada setiap minggu dan ada kemungkinan. kami mengulang lagi.

Mbak Tia juga makin keliatan aslinya, dari cara menggoyang dan bercium, ia tampak sekali suka mengeksplore dirinya,

sejujurnya aku lama la khawatir juga, kalau mas Agus akan mengetahui apa yang kami lakukan. Tapi persoalannya, mbak Tia layaknya perempuan dalam kelompok kami tidak bisa bebas bepergian, hingga check in di hotel bukanlah sesuatu yang bisa kami lakukan.

sementara, yang bisa kami lakukan adalah mencuri waktu, disaat pertemuan pertemuan rutin,
tapi tentu tidaklah bisa memuaskan.
aku tidakpernahmelihat mbak tia sebenar benarnya telanjang,

ya karena semua harus dilakukan tergesa gesa.


Tapi yang menarik kemudian adalah, karena sering kami tinggal berdua,tampaknya istriku dan mas Agus juga ada kedekatan.
maksudku kedekatan itu seperti misal, mas Agus mulai meledek istriku. bercanda sih konteksnya, tapi itu dulu tidakpernah ia lakukan.

Pun demikian, istri sering beberapakali cerita tentang mas agus, masa lalunya dan lain sebagainya. itu juga dulu tak pernah ia lakukan

aku merasa, mereka sudah klik.

Satu kali saat aku dan mas agus bepergian, saat menginap di hotel kami sekamar. Dan yaa...kami ngobrol.
awalnya cerita biasa....lama lama cerita ttg istri2
.
"Wah...kalau dirumah istri saya hanya pakai cd saja mas.....kadang pakai baju lengkap tapi ndak pakai daleman apapun" critaku pada mas agus.

"Wah lha pas ngobrol.sama aku kemarin...jangan jangan dalemnya ndak oakai apa apa..."
Tanya mas agus sambil ketawa. Tapi matanya menunjukkan ia ingin tahu jawabannya.

Aku tahu sebenarnya waktu itu istri pakai daleman...tapi sengaja ku goda.
"Kalau bh pakai mas. Cuma cd kayaknya ndak"

" wih..." ketawa dia.

dari situ akhirnya ia terbuka ttg kehidupan sexnya.

" apa karena usia ya dik...sekarang kami jarang bersanggama " kata mas agus.

" saya juga ndak tahu apa istrinsaya bagus dalam sex, wong seumur2 saya ml ya cuma sama istri saya". Terus mas agus.

Pembicaraan sudah mulai menghangat. Tampak sekali mas agus penasaran dengan istriku.

"saya kadang foto istri saya  kalau dirumah kok, mas. mau lihatkah? tapi dirahasiakan ya? "
kataku memancing.

"hmm..boleh....nanti tukeran foto istriku pakai baju rumah..."

lalu kupilih foto istri yang hanya pakai cd tapi pose membelakangi..

"bagus body nya ya dik..." kata mas agus.

lalu mas agus menunjukkan foto, mbak tia. pakai daster.
hmm..tampaknya mas agus hati hati......

"ah body mbak tia juga bagus,kok mas..."
( dalam hatiku....bokongnya saja dah kuremas remas, mass...mas.)

Pembcaran dikamar hotel iu merupakan awal dari komunikasiku dengan mas agus dengan topik istri masing
awal yang bagus,,,dan pertermuan mingguan yang dulu sebenarnya terasa membosankan menjadi sesuatu yang kutunggu tunggu.

" mas, besok pertemuan di rumahku, istriku kusuruh ndak daleman lho..."

"wah,, dik..saya takut khilaf, nih...heheheh "

" santai, mas...besok mbak ita tak ajaknya ngobrol dibelakang agak lama , 1 jam cukup?

"2 jam aja dik....ndak papa kah?"

" oke...bisa diatur.."

( dalam hatiku, rasanya aku ingin melonjak lonjak )


.......
awalnya susah meminta istriku untuk tdak memakai daleman. tapi ketika kuberitahu hal ini hanya untuk variasi dalam kehidupan berumah tangga, toh mas agus ndak akan tahu, karena bahan bajunya memang tebal.

..
Kulihat istriku agak kikuk ketika kami berempat duduk di ruang tamu keluarga mas agus.
dan tampaknya, hal ini terjadi juga pada mas agus meski ia sangat berusaha menutupinya.



akhirnya waktunya tiba.
aku kemudian pamit untuk ke belakang, saat mbak Tia kebelakang untuk menyiapkan minuman.
>>
Di dalam , aku bercerita perlahan lahan pada mbak Tia tentang yang aku obrolkan di hotel. Dia agak surprise, dan kemudian , kami melakukan ritual  seperti biasanya. berciuman dan mengoralku.
...
tak sampai orgasme, tetiba mbak Tia melepas penisku, dan kemudian menuju pintu, untuk mengintip ke ruang tamu.

aku ikut mengintip.

Mas agus tampak mencoba merangsang istriku dengan mencium leher istriku , yang tertutup :-D


aku terangsang berat, apalagi penisku merasa tanggung sekali untuk di

ternyata mbak Tia agak shock, tidak mengira bahwa suaminya berani begitu.
Dia selal menganggap suaminya sempurna.
:-D

Yang tampak justru mbak Tia seperti menahan emosi. wajah putihnya memerah.
tapi aku sudahndak peduli.

akus singkapkan bajunya dan kudorong pelan punggungya , agar mbak Tia menungging.
kupelorotkan, cd nya.
mbak Tia malah fokus ke pemandangan depan.

Aku sudah setengah gelap mata, jadi aku langsung memasukkan penisku ke vaginanya .
...
saat aku memompa, aku juga penasaran melihat pemandangan depan.
aku singkap tirai yang membatasi ruang tamu dengan bagian dalam.

kuliat mas agus berusa terus mencium, dan istriku terkesan menolak, tapi sesekali juga melayani ciuman. beberap detik kemudian melengos menolak.

tangan mas agus juga bergerilya kemana mana.
sesekali ditampik istriku, tapi sesekali pula dibiarkan sampai masuk ke pangkal paha.

aku tidak tahu itu akting atau, memang benar benar takut.
aku tidak peduli.

begitu gelap matanya aku, karena toh istriku sudah dipegang2 mas Agus, akirnya suara hentakan pantat mbak tia dengan badanku saat memompa itupun tak lagi kutahan tahan.
kubiarkan saja sampai berbunyi. masa bodo.

Kami hanya berjarak sekitar 2 meteran. aku yakin, mereka mendengar.
aku berharap mereka lebih berani.

mimpiku adalah, aku bisa ML dengan mbak Tia di depan mas Agus.
:-D







Comments

Popular posts from this blog

Reader's told me 68 everybody have secret

Reader's told me 69. i just follow